shifu356Avatar border
TS
shifu356
Desa Fiktif Diduga Juga Ditemukan di Nias Barat Sumatera Utara

Abyadi Siregar, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara | ISTIMEWA

AKURAT.CO, Desa Kapokapo namanya. Terletak di Kecamatan Sirombu, Kabupaten [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] Barat, [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Sumatera+Utara][color=#f9a01b][b]Sumatera Utara[/b][/color][/url].
Nama Desa ini mendadak terkenal setelah Ombudsman RI perwakilan [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Sumatera+Utara][color=#f9a01b][b]Sumatera Utara[/b][/color][/url] mengungkap temuannya atas desa itu.
Desa berjarak 1,5 kilometer dari Desa Sirombu itu disebut terindikasi sebagai Desa 'Siluman'. Ombudsman mengaku, temuan itu berawal dari laporan warga di Desa Sirombu yang keberatan atas adanya pembangunan fasilitas gedung olah raga di desa mereka. 

Baca Juga:

[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-851273-read-viral-cpns-lulus-seleksi-tapi-kemudian-tms-begini-penjelasan-pemkab-tapanuli-tengah][color=#ef4623][b]Viral CPNS Lulus Seleksi Tapi Kemudian TMS, Begini Penjelasan Pemkab Tapanuli Tengah[/b][/color][/url]
[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-851269-read-soal-kasus-desa-fiktif-ganjar-itu-kasusnya-sudah-lama-sekarang-semua-harus-dievaluasi][color=#ef4623][b]Soal Kasus Desa Fiktif, Ganjar: Itu Kasusnya Sudah Lama, Sekarang Semua Harus Dievaluasi[/b][/color][/url]
[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-851265-read-ratusan-babi-mati-di-medan-diduga-akibat-virus-hog-cholera-dan-suspect-asf][color=#ef4623][b]Ratusan Babi Mati Di Medan Diduga Akibat Virus Hog Cholera Dan Suspect ASF[/b][/color][/url]



Pasalnya dokumen pembangunan gedung itu tercatat sebagai fasilitas olah raga milik Desa Kapokapo.

"Atas laporan ini kami melakukan penelusuran dengan memeriksa surat izin mendirikan bangunan (IMB) fasilitas olah raga tersebut," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Sumatera+Utara][color=#f9a01b][b]Sumatera Utara[/b][/color][/url], Abyadi Siregar, dalam pesan singkat kepada AKURAT.CO, Sabtu (9/11/2019).

Abyadi menyebut, dari hasil pemeriksaan itu diketahui IMB gedung olah raga itu terbit atas munculnya surat rekomendasi dari Sekda [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] Barat no 050/2601 tertanggal 6 Agustus 2018 yang intinya merekomendasikan kepada pemerintah Desa Kapokapo untuk membangun fasilitas olah raga di Desa Sirombu.

Atas surat rekomendasi itu, menyusul pihak Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) kemudian mengeluarkan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) No. 067/0046/VIII/IMB/PM-PTSP/2018 tanggal 6 agustus 2018.
"Maka kemudian dibangunlah sarana olah raga milik Desa Kapokapo di Desa Sirombu. Sehingga warga protes," beber Abyadi.

Beberapa Kali Diklarifikasi Tanpa Jawaban

Dia menyebut, pihaknya sudah beberapa kali mencoba mengklarifikasi kejanggalan ini kepada Sekda [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] Barat, namun tidak pernah direspon. Undangan juga sudah dilayangkan hingga permintaan jawaban tertulis.

"Juga tidak direspon. Bahkan kami sudah ke [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] Barat, ke kantornya namun dia tidak bersedia bertemu. Kami ke sana 14 Desember 2018 lalu," tukas Abyadi.
Ombudsman lantas menelusuri kondisi Desa Kapokapo. Hasilnya, diketahui desa tersebut sudah tidak berpenghuni karena terkena bencana Tsunami tahun 2004 silam. Bahkan kantor Desa Kapokapo sendiri sudah ditempatkan di Desa Sirombu.
"Jadi yang ada di Desa Kapokapo itu tinggal kebun kelapa, kalaupun ada orang itu hanya menjaga kebun mereka," ungkapnya.

Pihak Berwajib Diminta Proses Dugaan Desa 'Siluman'

Abyadi menegaskan, Ombudsman berharap pihak berwajib dapat menindaklanjuti dugaan ini. Sebab, tidak tertutup kemungkinan ada desa lain yang mengalami nasib yang sama namun tetap menerima dana desa dari pemerintah.

"Bisa saja ada desa lain yang seperti itu kan. Kucuran dana desa tetap mengalir namun dinikmati oleh oknum-oknum pejabat. Dan kami belum menelusuri sejak kapan kucuran dana desa tersebut sudah mengalir ke sana," tutur Abyadi.
Dia menambahkan, pihaknya masih terus melakukan upaya klarifikasi kepada sekda [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] barat.

"Kita menduga, Sekda [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] barat yang lama, terlibat dalam munculnya desa-desa 'Siluman' di [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] barat ini. Karena itu, ombudsman berharap agar aparat hukum baik KPK maupun kepolisian, segera melakukan pengusutan para pejabat di [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Nias][color=#f9a01b][b]Nias[/b][/color][/url] Barat ini yang menguras uang negara melalui desa desa diduga fiktif," tutup Abyadi.[] 


sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.