Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

king.mbsAvatar border
TS
king.mbs
Presiden Iran Kirim Surat Perdamaian ke Raja Salman Arab Saudi
Presiden Iran Kirim Surat Perdamaian ke Raja Salman Arab Saudi
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani. Foto/Situs web resmi Presiden Iran/Handout via REUTERS


TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengirim beberapa surat tentang perdamaian regional kepada Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud yang berkuasa di Arab Saudi. Kedua negara telah berseteru sejak hubungan diplomatik terputus 2016.

Pengiriman surat-surat itu diungkap Juru Bicara Administrasi Iran Ali Rabiee dalam konferensi pers hari Senin waktu Teheran.

Baca Juga:
Erdogan: Turki Tangkap Istri dan Saudara Ipar al-Baghdadi ISIS
Putin Akan Kerahkan Senjata Hipersonik dan Laser dalam Tugas Tempur


"Rouhani telah mengirim beberapa surat kepada raja Saudi tentang perdamaian di wilayah ini," katanya. "Tema surat-surat itu adalah perdamaian dan stabilitas regional," ujar Rabiee, yang dikutip dari kantor berita Tasnim, Selasa (5/11/2019).

"Kami percaya bahwa banyak ikatan bilateral dapat dibentuk di kawasan ini, dan tekanan Amerika Serikat seharusnya tidak menyebabkan jarak di antara negara-negara tetangga," imbuh dia.

Pengumuman itu dikeluarkan beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri Iran mengonfirmasi bahwa Rouhani telah mengirim surat secara terpisah kepada negara-negara Anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC) dan Irak.

"Setelah Presiden Republik Islam Iran yang terhormat mengajukan 'Hormuz Peace Endeavour' di Majelis Umum PBB tahun ini, ia mengirim teks lengkapnya kepada para kepala negara tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

"Dan dalam surat itu, ia menyerukan kerja sama kolektif di antara mereka semua dalam memproses dan mengimplementasikan (inisiatif)-nya," imbuh Mousavi.

Hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi terputus setelah Riyadh memprotes serangan kantor diplomatik mereka di Teheran oleh kelompok demonstran setempat. Amuk massa kala itu dipicu oleh eksekusi mati ulama Syiah Saudi Nimr al-Nimr atas tuduhan terlibat terorisme.

Kedua negara juga berseberangan dalam kebijakan luar negerinya. Dalam krisis Suriah, Iran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Saudi mendukung kelompok pemberontak. Sedangkan dalam krisis Yaman, Riyadh mendukung pemerintah Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi sedangkan Teheran mendukung kelompok pemberontak Houthi.

Arab Saudi juga menjadi sekutu Amerika Serikat, negara yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya.
(mas)


https://international.sindonews.com/...di-1572936822m


Iran mulai gentar.
Tentu mereka takut dibuat seperti Yemen oleh MbS si Emperor Arab. emoticon-Leh Uga

Iran mulai mengingat serangan orang Arabia ketanah Persia yang membuat orang Persia punah.
Tak ada yang diperlakukan lebih buruk daripada Majuus, mereka digenosida, diusir, mereka meberontak dan dihabisi hari perhari sampai punah.

Walau major orang-orang di Iran itu keturunan Arab seperti Khamenei. Selebihnya orang Turki & Iran non-Persia.

Persian spirit harus tetap dimusuhi!!
Camkam itu! emoticon-Mad
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
717
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.