Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jantakamAvatar border
TS
jantakam
Tebangi Pohon-Pohon Angsana di Cikini, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Rabu, 6 November 2019 19:04 Reporter : Merdeka

https://www.merdeka.com/jakarta/teba...mprov-dki.html

Merdeka.com - Sejumlah pohon angsana di Jalan Cikini Raya ditebang untuk revitalisasi trotoar sepanjang Cikini hingga Salemba, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho menyatakan sebelum adanya penebangan sejumlah pohon tersebut, pihaknya telah mendapat rekomendasi dari Dinas Kehutanan.
"Dilihat dari sisi jenis pohonnya itu pohon angsana sudah tua. Kedua, itu di bawahnya merusak saluran drainase. Ketiga, merusak konstruksi jalan," kata Hari saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (6/11).
Kendati begitu, setelah ditebang pohon angsana akan digantikan pohon yang akarnya tidak merusak struktur jalan maupun saluran drainase. Selain itu, penebangan pohon itu kata Hari merupakan bentuk antisipasi musim penghujan.
"Ini sudah musim hujan kan mampet banjir, tahu-tahu ada pohon tumbang, nah kan dampaknya ke sana. Makanya diantisipasi sejak saat ini," ucapnya.
1 dari 1 halaman
Kelemahan Angsana dan Revitalisasi Trotoar
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengakui penebangan pohon di Jalan Cikini Raya guna program revitalisasi trotoar.
Akan tetapi, kata dia, penebangan pohon sebagai bentuk peremajaan pohon pelindung sebelumnya. Sebab penanaman pohon angsana awalnya untuk mempercepat penghijauan kota. "Karena sifat dari angsana adalah tumbuh dengan cepat, namun kelemahannya untuk jenis Angsana adalah pada usia," ucap Suzi.
Semakin tua usia pohon angsana, Suzi menyebut struktur cabang dan batangnya keropos dan rapuh. Sehingga dikhawatirkan mudah patah dan membahayakan pengguna jalan, apalagi loaksi nya berasa di trotoar.
Karena hal itu, kata dia, akan mengganti pohon angsana dengan pohon yang berkarakteristik tidak terlalu besar. Yakni dengan tinggi maksimal kurang dari 10 meter.
"Akarnya tidak merusak konstruksi pedestrian, dan memiliki keindahan dengan warna-warna bunganya yang menarik. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk menyerap polutan," paparnya.
Pengganti pohon angsana rencananya pohon tabebuya dan bungur. Tabebuya memiliki nama latin handroanthus chrysotrichus adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar.
Sedangkan, bungur memiliki nama latin lagerstroemia indica. Kedua pohon tersebut saat berbunga seringkali dikira pohon Sakura yang tumbuh di Negara Jepang.
Selain itu, Suzi menyatakan di bawah pohon pelindung akan ditanami tanaman yang fungsinya untuk menyerap polutan dari kendaraan bermotor.
"Seperti (tanaman) soka, bougenville, dan beberapa jenis lain yang sesuai dengan karakteristik wilayah," jelas Suzi.

sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.