babygani86Avatar border
TS
babygani86
Komunitas Burung Dares Indonesia
Burung Hantu, mengingatkan kita pada hewan peliharaan lakon utama dalam film Harry Potter, yang seorang siswa di sekolah sihir Hogwarts itu. Mungkin tidak banyak orang tahu, bila sebenarnya burung malam itu pun bisa jinak dan menyenangkan untuk menjadi teman.

Mitos burung Hantu di lingkungan masyarakat sebagai burung setan atau sebagai isyarat ada orang mati, membuat kesan burung yang hidup di seluruh belahan dunia, kecuali Antartika, ini kian terpuruk. Jauh dari diminati dibanding burung burung lainnya. Namun dalam 7 tahun terakhir tampak perubahan mencolok.



Burung Dares, sebutan orang Jawa, mulai digemari. Tidak main-main, mereka tidak sekedar memelihara tetapi juga melatih hingga burung berwajah khas ini hafal benar suara sang empunya. Beberapa bahkan ada yang mampu menterjemahkan perintah pemiliknya. KaBHaSura (Komunitas Burung Hantu Surabaya), adalah satu dari dua wadah penggemar burung Hantu yang ada di Surabaya. Memilih tanggal 3 Agustus 2013 sebagai momentum kelahiran. Komunitas ini usianya sudah 7 tahun. Dan penggemar burung Hantu sudah ada di Surabaya sejak 9 tahun silam.

Semula anggota komunitas ini hanya 15 orang, tapi sekarang sudah mencapai hampir 200 orang, walau rata-rata masih berasal dari Surabaya. Beberapa kota lain di sekitar Surabaya juga punya komunitas serupa, seperti di Gresik dan Sidoarjo. Aktivitas dari anggota komunitas ini bila berkumpul di antaranya saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Saling bantu sesama anggota, misal ada anggota yang hendak membeli burung, komunitas akan merekomendasikan pedagang yang ada di internet.

Terus terang KaBHaSura tidak dengan mudah menunjukkan pembeli kepada penjual. Di awal harus dipastikan bahwa calon pembeli ini memang sungguh sungguh berminat dan akan serius memelihara burung Hantu. Sebab bila tidak, kasihan juga burungnya. Rendy, ketua KaBHaSura mengisahkan, mulanya menggemari burung Hantu, ketika dia nongkrong di salah sudut Kota Surabaya, tak jauh dari jembatan Yos Sudarso. Di sana dia melihat ada orang yang membawa burung hantu. Dia tertarik, dan pertama kali mendapatkan sekira bulan Juli 2013.



Di luar sepengetahuannya, sudah ada beberapa orang yang juga memiliki ketertarikan terhadap Burung Hantu. Maka, diusulkan untuk berkumpul bersama dalam wadah komunitas. Selain untuk sekedar berkumpul, ajang tersebut juga sebagai wadah berbagi ilmu dan pengetahuan seputar Burung Hantu, termasuk hal perawatan dan mengatasi penyakit.

Kegiatan berkumpul dari komunitas ini kerap memancing daya tarik masyarakat yang kebetulan melintas di depan mereka. Paling sering mereka kumpul-kumpul di Taman Apsari, depan Gedung Negara Grahadi, pada setiap Sabtu, mulai jam 8 malam. Komunitas ini terbuka, siapa saja bisa bergabung. Hubungi via sosial media di akun Facebook: Kabhasura Surabaya, atau Twitter: @KaBHaSur_sby

Di Surabaya ada sekitar 8 jenis burung Hantu. Hal perawatan tidak terlalu sulit. Burung yang termasuk jenis karnivora ini, memilih jatah menu makan seperti burung kecil, tikus putih, yang paling sederhana adalah jangkrik. Namun ada pula yang memakan ikan, biaya pakan untuk seekor burung antara 10-15 ribu rupiah per hari. Tidak sekedar makan, setiap 3 bulan harus kontrol kesehatan, dan suntik beberapa jenis vaksin.

Usia burung ini maksimal mencapai usia 5 tahun, asalkan benar-benar terawat dan kebersihan tempatnya terjaga. Perawatan tambahannya burung ini juga harus dijemur setiap pagi dan sore. Kebanyakan jenis burung yang dipelihara adalah berasal dari daerah lokal. Beberapa hal yang mempengaruhi harga burung adalah jenis, usia, dan keterampilan yang dimiliki si burung.



Harga seekor burung Hantu berada di kisaran 500 ribu rupiah hingga 2 juta rupiah. Apa sebenarnya yang menjadi daya tarik terhadap hewan malam yang katanya termasuk hewan setia ini. Ternyata ada 3 hal; mitos, eksotisme secara fisik, dan kemampuannya walau harus dilatih terlebih dahulu. Menaklukkan mitos burung Hantu sebagai burung setan, atau sebagai pertanda kematian, menjadi alasan KaBHaSura menggemari burung yang kimpoi hanya sekali sepanjang hidupnya ini. Burung perlambang kebijaksanaan di jaman Yunani kuno ini, juga dinilai eksotis secara fisik. Bentuk wajah yang khas juga menjadi daya tariknya. Selain itu daya ingatnya yang juga cukup mengesankan, walau harus melalui proses latihan yang terus menerus.


Spoiler for Referensi:


koi7
her13
lina.wh
lina.wh dan 3 lainnya memberi reputasi
4
21.5K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Burung
BurungKASKUS Official
2.2KThread587Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.