Kunci semua pintu dan jendela. Jangan menjemur pakaian di tengah malam. Jangan berkeliaran di malam hari ... dan jangan biarkan air liur menyentuhmu.
Assalamualaikum, GanSis. Di thread kali ini aku mau review film horor Thailand. Negara Gajah Putih memang terkenal dengan sinemanya yang seram bin horor. Siapa yang tidak kenal dengan film Mae Nak, Pea Mak, dan sederet film hantu lainnya. Para sutradaranya sering mengangkat legenda urban masyarakat di sana. Termasuk makhluk melayang dengan isi perut terburai, Krasue. Di Indonesia sering disebut kuyang, palasik, parakang, dan lain-lain.
Biasanya di film kuyang lainnya, jarang satu scene antara krasue dan krahang, tapi di film ini mereka dipertemukan sebagai musuh. Tentunya semakin membuat cerita menjadi menarik. FYI, krahang ini adalah makhluk jadi-jadian seorang pria yang mengincar jantung krasue. Pria ini memiliki dendam kesumat karena dikhianati oleh istrinya yang jelmaan krasue dulu. Ok. Langsung saja ke review filmnya.
Judul: Inhuman Kiss (17+)
Genre: Drama, thriller, horor, romance
Durasi film: 2 jam 2 menit
Waktu tayang: 14 Maret 2019 (Thailand) dan 21 Agustus 2019 (Indonesia)
Produksi: Nakid, CJ Major Entertainment, M Picyures, Transformation Films
Sutradara : Sitisiri Mongolsiri
Pengarang: Sitisiri Mongolsiri
Penulis skenario: Chookiat Sakyeerakul
Pemain utama: Phantita Pipityakorn (Minie) sebagai Sai, Oabnithi Wiwattanawarang sebagai Noi, Sapol Assawamunkong sebagai Jerd, dan Surasak Wongthai sebagai Tad
Rating versi Imdb: 6,6/10
Spoiler for :
Film Inhuman Kiss mengambil latar belakang sebuah desa saat tengah terjadi perang Bangkok. Cerita dimulai dengan alur maju. Empat sekawan anak-anak (Jerd, Sai, Noi, dan Ted) sedang bermain di hutan. Rasa penasaran Jerd–ketua kelompok–akan cerita rumah berhantu yang menyimpan peti mati berisi arwah Nual, membawanya dan teman-temannya bermain petak umpet di sana. Noi, si penakut awalanya menolak, tetapi Sai-gadis manis pemberani–menyemangati dan memberinya jimat keberanian.
Mereka mulai bermain dan saling mencari tempat sembunyi. Empat anak ini berpencar. Sai masuk ke rumah kosong yang penuh kotoran dan sampah dedaunan. Ia masuk ke setiap ruangan hingga langkahnya terhenti pada sebuah peti kayu yang terbuka. Tanpa Sai sadari sesosok menyeramkan sudah berada di belakangnya.
Spoiler for :
Beberapa tahun kemudian. Empat sekawan ini sudah beranjak dewasa. Sai, Jerd, dan Ting masih tinggal di desa. Sedangkan Noi pindah ke Bangkok bersama orang tuanya untuk melanjutkan kuliah. Perang semakin melebar hingga berdampak pada penutupan sekolah di desa. Jerd dan Sai bertugas sementara di sebuah rumah besar yang dijadikan pukesmas. Kebersamaan mereka ini menumbuhkan benih cinta di hati Jerd, tapi Sai menganggapnya tak lebih dari seorang sahabat. Ia hanya memberikan rasa itu untuk Noi, cinta pertamanya. Ting sendiri sudah berkeluarga.
Spoiler for :
Konflik dimulai ketika banyak ayam warga desa mati tiba-tiba. Seorang ibu yang membawa anaknya ke pukesmas mengatakan itu ulah krasue. Ia menyuruh Sai dan Jerd untuk berhati-hati, menutup pintu dan jendela saat malam, dan tidak menjemur pakaian di malam hari. Mitos warga Thailand, krasue senang menyeka mulut mereka pada pakaian setelah memangsa korban. Kontak langsung dengan liur ini, jika terkena manusia akan membuat pria sakit parah hingga meninggal dan membuat wanita menjadi krasue.
Spoiler for :
Ayah Sai sebagai kepala desa akhirnya mengajak warga untuk patroli di malam hari. Sai segera mengunci pintu dan jendela kamarnya rapat-rapat hingga akhirnya ia tertidur. Di dalam tidur ia bermimpi melihat mayat dengan luka menganga serta peti kayu di rumah kosong. Tempat di mana ia dan teman-temannya bermain petak umpet semasa kecil.
Spoiler for :
Gadis cantik ini terbangun dengan perasaan cemas. Apalagi ketika ia mendapati genangan darah di pembaringannya. Paniknya semakin menjadi saat melihat bekas luka di dada. Seharian Sai melamun hingga Jert merasa heran. Atas permintaan Sai yang pernasaran akan mimpinya, Jert memutuskan untuk menemani sahabatnya pergi ke hutan malam itu juga.
Spoiler for :
Tak disangka mereka bertemu dengan Noi dan rombongan pemburu krasue dari Salaya. Di sinilah Jerd tersadar bahwa Sai begitu merindukan Noi sampai membuatnya cemburu. Si ketua rombongan memamerkan hasil buruan mereka berupa kepala krasue. Kalimat provokatif terus ia lontarkan. Hingga akhirnya ia meminta kesepakatan. Rombongan mereka dizinkan tinggal di desa dengan imbalan mereka akan menangkap krasue. Usut punya usut ternyata Noi yang menyebarkan rumor krasue pada pemburu. Pria ini hanya butuh teman selama perjalanan ke kampung. Ia tidak punya siapa-siapa lagi karena orang tuanya sudah tewas terkena bom di Bangkok.
Spoiler for :
Cerita terus bergulir dengan beberapa fakta yang mulai terkuak. Seorang gadis kecil yang sedang di rawat di Pukesmas tidak sengaja meminum air dari gelas bekas Sai. Jadilah ia makhluk jadi-jadian itu. Para pemburu dan penduduk desa semakin gencar memburu krasue tanpa menyadari adanya ancaman yang lebih serius. Belum lagi Noi yang memergoki gadis pujaannya ternyata krasue. Sementara Jerd yang tahu fakta sebenarnya, jauh sebelum Noi dan warga desa tahu, berusaha mati-matian melindungi Sai. Bahkan rela menjadi sasaran amukan Krahang hingga mengubah wujudnya menjadi mengerikan.
Bagian selanjutnya sengaja tidak kuteruskan karena ada beberapa plot twist dan twist ending di ceritanya. Jadi, sayang sekali jika kubocorkan semua sebelum teman-teman menontonya. Yang pasti hubungan Sai, Jert, dan Noi mengalami fase puncak, diuji dengan cinta dan persahabatan. Konflik datang silih berganti.
Kalian akan melihat Jerd yang awalnya pemberani di akhir cerita terlihat rapuh akibat ulah ketua pemburu. Siapakah Krahangan sebenarnya? Bagaimana nasib Sai, Jerd, dan Noi akhirnya?
Bagian akhir film memang agak sadis. Cuma gak seangker adegan slasher atau gore. Temukan semuanya di film ini. Selamat menonton ya.