Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

finahdyAvatar border
TS
finahdy
KISMIS (KISAH MISTERI)
Assalamualaikum agansista, selamat datang di thread saya ini.
Mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan.
Saya sangat menerima kritik serta saran dari gansist semua .
Agan dan sista semua juga bisa membaca thread saya yang lain yaitu Wayah Surup.
Tolong jangan mengcopy paste tanpa menyertakan sumber dan nama creator, karena ini hasil jerihpayah saya sendiri. Saya tidak ingin anda dicap sebagai plagiator.
Terimakasih atas perhatiannya.
Happy reading emoticon-Big Kiss

AKU TIDAK SENGAJA MENYENTUHNYA



Aku duduk terpaku disudut ruang, memandangi langit-langit yang meneteskan hujan darah segar dari seorang gadis yang baru saja merayakan 20 tahun hari kelahirannya terulang.
Tuhan..
Sungguh aku tidak sengaja menyentuhnya..
Maafkan aku...
Mulutku komat-kamit mengulang perkataan yang sama. Gadis cantik itu memandangku tajam, seolah hendak membalaskan dendamnya untuk segera melenyapkanku dari hadapannya.
Aku menutup mata dan telingaku kembali mengulang perkataan yang sama selama yang aku mampu.
"Bagaimana jika nanti ada yang melihat? Aku takut orangtuaku juga nanti mengetahuinya.
Aku harus bagaimana?
Kain lap dibalik pintu itu pasti bisa menghilangkan jejakku"
Ceceran darah itu kubasuh bersama sebotol air yang terbawa di ranselku. Berharap tak ada bekas lagi yang tersisa untuk kulewatkan.
Gadis cantik itu ku dudukkan di bangku paling belakang, seolah ia sedang tertidur kala pembagi ilmu menerangkan pembelajarannya.
"tidur yang nyenyak ya gadis cantik. Aku mencintaimu"
Aku mendaratkan ciuman kecil dipipinya yang tak lagi merona.
Secepat kilat kupacu kuda besiku untuk berlari sejauh mungkin dari tempat itu hingga fajar kembali datang menyapa.
Setidaknya aku tidak meninggalkan apapun disana.
Saat sampai di gubuk lelap, aku menyalakan televisi untuk melihat acara tidak bermutu yang biasa kulihat di pagi hari.
Aku melihatnya disana, ia tersenyum saat sorot kamera menampilkan wajahnya.
Tuhan habislah sudah umurku.
Berita tentang gadis itu menyebar di seluruh siaran lokal.
Apa yang harus aku lakukan?





BUNUH DIRI
Sepatutnya tidak ada yang perlu kutakutkan karena aku tau semua ini pasti terjadi.
Untungnya aku membawa sebilah pisau lagi untuk menghilangkan barang bukti.
Yang perlu aku lakukan saat ini hanyalah bersikap normal seolah tidak terjadi apa-apa.
Aku mendatangi pemakamannya dengan sebuket bunga ditanganku untuk menghiasi peristirahatan terakhirnya.
Tak lupa kuucapkan ungkapan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkannya.
Sebaiknya aku berharap gadis cantik itu bisa tenang dan menerima takdirnya berakhir di tanganku tanpa kesengajaan.






Bangku gadis itu dipenuhi bunga -bunga cantik yang sangat harum, tak lupa kubawakan setangkai mawar hitam untuk mengenang kepergiannya yang begitu mendadak.
Kelas hari ini diliputi duka , banjir airmata memenuhi ruangan.
Akupun tak luput larut dalam kenangan indah selama menjalin pertemanan dengannya. Setidaknya aku mengharapkannya untuk menganggapku sebagai temannya setelah apa yang aku lakukan terhadapnya.
Aku memandangi bangkunya yang mulai saat ini kosong tanpa bayangan wajah cantiknya itu, yang selalu kupandangi dengan senyum saat menatapnya.
Yap dunia kadang memang tidak adil cantik, setidaknya kamu masih milikku walau kini sudah tak mampu ku genggam lagi.





Malam itu aku merasakan tangannya memeluk tubuhku dalam derasnya hujan yang mulai membasahi pipi.
Aku mengingat kembali saat-saat terakhir dengannya, memang berawal dari hal yang sangat indah ketika aku mulai menyatakan perasaanku kepadanya dan ia pun juga memiliki rasa yang sama denganku. Betapa bahagianya aku saat itu.
Kini aku melihatnya tersenyum dengan bibir yang mulai robek terkoyak hewan kecil dalam liang lahatnya.
Setidaknya ia tetap cantik meski wajahnya pucat pasi tanpa make up yang menghiasi.
Dia duduk disampingku mengingatkanku lagi akan kisah waktu itu walau tubuhnya tak sewangi dulu.
Tetapi aku tetap mencintainya.
Tubuh rampingnya yang selalu menjadi kebanggaanku mulai tercabik-cabik tak karuan.
Hal yang selalu aku sesalkan malam itu adalah ponselnya berdering ketika aku mencumbunya dan kemudian baru ku ketahui jika ia sudah menjadi milik orang lain.
Amarahku keluar tak terkontrol, aku membanting ponsel pintarnya tepat di depan wajahnya hingga ia jatuh terkulai di hadapanku.
Sampai pada akhirnya aku melenyapkannya tanpa segaja saat pisau itu tertancap di perutnya yang saat ini kulihat bekas itu masih ada.
Aku menggantungnya dilangit-langit ruangan karena dari atas sana dia sangat cantik bagiku.
Gadis cantik andaikan kamu tidak berkhianat, tak akan aku menyentuhmu seburuk itu.
Aku masih mengingat jemari kecilnya yang dulu selalu menggenggamku kemanapun ia pergi, kini yang tersisa hanyalah tulang tanpa pembungkus dan itu mulai menyentuh leherku.
Aku tidak akan berkutik karena memang inilah yang aku mau walau nafasku mulai terasa sesak aku tetap menikmatinya.
Hingga akhirnya aku berada di penghujung kenikmatan tanpa merasakan sakitnya jemputan ajal.
Jiwaku melayang bersama gadis cantik yang selalu aku impikan.
Aku melihat semua pelayat menangisi persemayaman terakhirku yang berada disamping persemayaman gadis cantik pujaan hatiku termasuk orangtuaku dan ketiga saudaraku. Di nisanku tertulis sebuah nama yang selama ini menjadi doa mereka untukku "LALUNA PUTRI", doa yang sangat indah namun tak tercapai dalam diriku.
Maafkan aku ayah dan ibu, aku telah mengecewakanmu.



sumber cerita: ide sendiri, baru buat langsung mencoba berani post
sumber gambar : google images
Diubah oleh finahdy 30-10-2017 12:52
cigarillos06
jenggalasunyi
bejo.gathel
bejo.gathel dan 4 lainnya memberi reputasi
5
14.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.