Contoh kasus penipuan bisa dibilang hampir tidak pernah hilang. Apalagi dengan maraknya e-wallet atau e-money saat ini. Berita tentang para pengguna e-wallet yang tertipu juga lebih sering kita dengar belakangan ini.

Agan dan sista perlu berhati-hati nih kalau tidak mau menjadi korban selanjutnya. Kita bisa belajar dari berbagai kasus penipuan yang sudah ada. Kasus-kasus tersebut bisa menjadi pelajaran sehingga kita bisa meningkatkan kehati-hatian ketika bertransaksi. 

Dari kasus yang sudah ada juga, agan dan sista bisa tahu kesalahan apa saja yang perlu dihindari agar tidak menjadi korban penipuan. Kesalahan seperti di bawah ini nih contohnya, gaes.




1. Membagikan Kode Verifikasi Akun 
Agan dan sista pasti tahu membagikan kode verifikasi akun ke orang lain itu sangat dilarang, tapi entah kenapa tetap saja ada orang yang melakukannya, terutama ketika dalam keadaan panik.

Namun, nih gan sis kita harus tetap ingat, tidak membagikan kode verifikasi akun merupakan langkah penting untuk mengamankan akun milik agan dan sista. Jadi, meski dalam keadaan panik, selalu ingat kode verifikasi hanya gan sis yang boleh tahu. 

Keluarga, teman, apalagi orang asing tidak boleh sampai tahu karena jika tahu, mereka akan memiliki akses ke akun gan sis. Jika sudah bisa masuk ke akun, mereka bisa melakukan apa saja yang akan merugikan secara finansial dan sosial.



2. Meladeni Telepon Orang yang Tidak Dikenal
Kita pasti sering dengar awal mula penipuan dimulai dari adanya telepon dari orang yang tidak dikenal. Mengangkat telepon mungkin tidak masalah, tapi kalau gan sis sampai meladeni dan mempercayai apa yang mereka katakan bukan langkah yang baik. 

Gan sis awalnya mungkin percaya karena mereka mengaku dari pihak e-wallet yang bersangkutan atau pihak yang berwenang lainnya. Tapi, gan sis tetap perlu waspada apalagi kalau gan sis diminta membacakan kode verifikasi, atau menanyakan jumlah saldo.

Sampai di situ, jangan lagi meladeni apalagi mengikuti perintah yang diberikan. Kalau diteruskan, gan sis bisa dibuat panik lalu mengambil tindakan tanpa dipikir panjang yang akhirnya bisa merugikan. Ingat, kesalahan transaksi yang disebabkan oleh pengguna tidak akan ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. 



3. Tergiur Hadiah atau Pinjaman Tunai
Siapa nih yang mudah percaya kalau dapat pesan yang bilang gan sis mendapat hadiah? Hati-hati, gan sis ini bisa menjadi celah untuk para penipu memanfaatkan keadaan. Kenapa? Karena orang-orang akan lebih mudah dibohongi jika diiming-imingi oleh hadiah atau bantuan. 

Karena itu, mulai sekarang jika ada yang menelepon, SMS, kirim email dan mengaku dari pihak perusahaan dan mengatakan gan sis menang sejumlah hadiah, jangan terlalu senang. Lebih baik, gan sis periksa terlebih dahulu dengan menelepon customer service atau bertanya di akun media sosial perusahaan.

Kalau gan sis disebut mendapat hadiah dalam jumlah uang yang besar, padahal transaksi yang dilakukan selama ini biasa-biasa saja, gan sis juga perlu curiga. Apalagi jika diminta untuk mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu untuk mengambil hadiahnya. Intinya, gan sis jangan mudah terbawa emosi hingga mengabaikan rasa curiga.



4. Terburu-buru Ketika Bertindak
Agan dan sista saat dengar kasus penipuan pasti sepakat semua korban dibuat panik oleh pelaku. Kalau panik, gan sis akan sulit mendengarkan orang-orang di sekitar dan bertindak tanpa berpikir panjang. Setelah uang habis, baru deh sadar apa yang terjadi.

Pastinya memang sulit untuk tetap tenang dalam situasi seperti itu, tapi minimal usahakan jangan bertindak terburu-buru, gan sis. Jangan menuruti apa yang kata pelaku apa pun alasannya.

Gan sis juga bisa tanyakan ke tim dan pihak resmi perusahaan daripada percaya telepon dari orang yang belum tentu benar. Ambil jarak sebentar dari yang menelepon agar gan sis bisa mencerna situasi yang terjadi dan tidak bertindak gegabah.



5. Mudah Percaya pada Orang yang Mengaku dari Pihak Tertentu
Umumnya, pelaku akan mengaku dari pihak perusahaan atau pihak berwenang lain agar gan sis percaya. Tapi, orang yang mengaku-ngaku tersebut belum tentu benar berasal dari pihak perusahaan.

Cobalah tetap waspada gan sis dan berpikir, bagaimana jika yang menelepon ini bukan dari perusahaan e-wallet? Gan sis harus selalu memiliki rasa curiga untuk telepon-telepon asing seperti itu. 

Selain itu, perhatikan juga nomor telepon yang digunakan. Nomor resmi yang digunakan oleh perusahaan resmi pastinya berbeda dengan nomor pribadi. Jadi, jika dari nomor yang masuk sudah merupakan nomor pribadi, gan sis harus curiga.



Tips untuk Menjaga Agar Akun Tetap Aman
Selain menghindari kesalahan di atas, gan sis juga perlu melakukan tindakan pencegahan seperti berikut ini. Dengan melakukan beberapa tips ini, gan sis bisa lebih berhati-hati dalam mengamankan akun.

1. Waspada modus penipuan. 

Ada banyak modus penipuan yang terjadi saat ini. Informasi di media tentang penipuan jangan lupa dibaca dan dijadikan sebagai pengetahuan sebelum bertindak. Kenali modusnya dan jika menemukan situasi yang aneh atau mirip, jangan terpancing dan segera abaikan. 

2. Lakukan tindakan pencegahan yang disarankan oleh perusahaan. 

Umumnya, perusahaan e-wallet atau yang sejenisnya memberi panduan keamanan pada setiap pelanggannya. Ikuti panduan tersebut dan selalu waspada dalam bertransaksi. Update selalu informasi terbaru untuk menjaga akun gan sis tetap aman.

3. Langsung hubungi pihak perusahaan resmi jika ada masalah. 

Semoga gan sis tidak menjadi korban penipuan, tapi jika terjadi, segera hubungi kontak resmi perusahaan. Jangan lupa, blokir semua akun penting. Sebagai tindakan pencegahan juga, gan sis bisa simpan kontak resmi perusahaan yang bisa dihubungi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.




Sumber