Hallo agansis semua, ketemu lagi dengan trhead receh ane. Semoga agan dan sista tidak bosan untuk singgah ya

kali ini ane ingin mengulas sesuatu yang ane sendiri agak-agak gimana gitu nulisnya. Tapi demi memanjakan mata gansis semua, baiklah. Tema kali ini adalah seks

Gansis, kita sama-sama tahu, kalau seks sangatlah tabu untuk dibicarakan. Walau di zaman modern seperti ini sudah banyak sekali konten-konten yang mempromosikan apa itu sebenarnya seks? Bagaimana cara melakukannya agar mendapatkan kepuasan sempurna. Bahkan edukasi-edukasi seks yang menjelma dalam bentuk video atau majalah sudah menjamur. Namun, tetap saja seks itu begitu canggung untuk dibicarakan terang-terangan.

Namun seks-tetaplah seks. Manusia seakan tidak bisa hidup tanpa itu, seks layaknya vitamin bagi mereka.Walau sangat tabu untuk dibicarakan, namun tetap saja informasi-informasi seks selalu menggugah selera, untuk diulik.

Ternyata dari Zaman purbakala, membicarakan seks sudah menjadi hal yang tak asing lho, bahkan bisa dibilang ada beberapa edukasi seks pada waktu itu dan saat sekarang begitu mirip. Tak percaya? Kita simak yuk ....

1. Seks Toy Lelaki Alami.
Ternyata, alat bantu seks untuk lelaki sudah ada dari zaman baheula lho. Salah satunya seks toy ini, terbuat dari bulu domba asli.
Kegunaan antara lain untuk membantu seorang Pria yang selalu ejakulasi dini, menjadi tahan lama. Hadeeh kok bisa ya?

2. Dildo Alami.
Pasti sista pernah mendengar nama dildo yaitu, alat yang digunakan para wanita sebagai pengganti penis lelaki. Namun, semoga belum ada diantara sista yang menjajalnya ya. Nah, ternyata pada zaman dahulu jauh sebelum nenek kita lahir, apalagi kita. Dildo ini ternyata sudah ada lho. Namun, dildo ini terbuat dari bahan alami asli dari alam, tanpa campuran bahan kimia, seperti dildo yang sering kita dengar zaman ini. Saking alaminya dildo ini terbuat dari batu. Aw ... Apa tidak sakit itu, saat mereka mencobanya.

3. Pornografi.
Zaman sekarang tentu banyak sekali para orang tua yang begitu resah dengan adanya konten-konten pornografi yang bertebaran dan sangat mudah diakses. Mereka takut itu akan mempengaruhi tumbuh kembang otak para remaja mereka. Nah, Sebenarnya pornografi ini dari zaman dulu sudah ada. Mereka memproduksi majalahnya, tentu dengan alat-alat tercanggih yang ada pada waktu itu. Para model dan pelakon pornografi itu, hidup dengan nyaman dengan hasil penjualan majalah hasil kerja keras mereka.

Lebih parah lagi, ternyata mereka nggak hanya memproduksi pornografi lawan jenis saja. Mereka juga menyediakan majalah yang berisikan asmara para LGBT.

4. Flm Esek-esek di-Bioskop.
Ada yang bilang kalau zaman sekarang media dan pertelevisian begitu vulgar dalam menampilkan sebuah adegan antara lelaki dan perempuan. Kita sering dengar kalau flm yang mengandung adegan-adegan seronok itu tidak boleh tayang di negara ini alias tidak lulus sensor. Namun tahukah gansis, pada zaman dulu, bioskop terang-terangan memutar film esek-esek. Anehnya, para orang tua tidak akan masalah anak-anak mereka untuk pergi nonton, mereka hanya akan bilang ' anak kita sudah dewasa rupanya' sembari tersenyum geli. bingung

5. Cara menghilangkan stres.

Ini kayaknya yang paling aneh nih gansis. Kalau di zaman dulu seorang wanita bangsawan sedang mengalami stres atau banyak pikiran, mereka biasanya pergi ke dokter untuk berkonsultasi. Namun ini bukan konsultasi biasa, sista ... Wanita itu harus membuka rok serta dalamannya dan mengangkang kearah sang dokter, ya persis seperti mau melahirkan. Lalu si dokter akan mulai memijat 'anu'nya si pasien, sampai pasien itu mencapai pelepasannya. Karena itulah yang akan membuat si pasien rileks kembali. cd ah, kalau sekarang ada dokter yang membuka praktek dengan cara kerja seperti itu, mungkin akan langsung disomasi dengan pasal berlapis-lapis.

Dari poin-poin di atas, kita bisa memahami kalau sebenarnya pergaulan orang zaman dulu sepertinya lebih parah dari zaman sekarang. Hanya saja dulu tekhnologi mereka belum secanggih sekarang. Kalau tidak, entah apa yang akan mereka lakukan.

Jadi mulai sekarang, jangan pernah berfikir kalau zaman dulu lebih baik dari zaman sekarang. Apa yang terjadi sekarang adalah biasan dari masa lalu. Mari kita sama-sama introspeksi diri, agar kita terhindar dari segala perbuatan nista.