Ayahku Pemabuk, Apakah Aku Harus Menjadi Pemabuk? Berikut Penjelasannya!

Beranda

...

The Lounge
Ayahku Pemabuk, Apakah Aku Harus Menjadi Pemabuk? Berikut Penjelasannya!

delia.adel

02-11-2019 10:34

Ayahku Pemabuk, Apakah Aku Harus Menjadi Pemabuk? Berikut Penjelasannya!

Spoiler for screenshot:

Keluarga adalah tolak ukur manusia dalam hal milih jalan terbaik untuk kehidupannya kelak. Karena keluarga adalah pandangan pertama yang mempengaruhi jiwa anak untuk pertama kalinya. Keluarga begitu berperan aktif, sebagai percontohan. Keluarga adalah deskripsi suatu penalaran kepribadian yang akan diikuti anak-anak kelak, sebagai pembentukan karakter, menjadi seorang gagalkah atau sukses. Semua tergantung darimana anak menilai pribadi orang tuanya. Walau tidak menutup kesempatan lain yang lebih berpengaruh kepada pemikiran sang anak. Intinya adalah hal pertama yang dilihat dan dikenang anak dan tersimpan baik di dalam otaknya adalah keluarga.

Quote:

Seperti contoh, pada sebuah keluarga, yang mana sosok ayah, adalah seorang pemabuk dan ibu yang memiliki tingkat keimanan yang baik. Semua prilaku mereka pastinyalah akan direkam oleh anak dan akan menjadikannya motivasi hidup untuk selanjutnya. Apakah akan menjadi seorang pemabuk? Atau serupa ibunya yang bijak memilih kebijakan dalam hidup. Walau pada dasarnya si ibu tetap menjadi istri seorang pemabuk, tetapi setidaknya dia berusaha keras untuk membuat suaminya kembali kepada yang seharusnya.

Namun semua itu kembali kepada takdir. Apakah akan berjalan serupa keinginannya ataupun tidak? Wallahu a'lam. Manusia hanya bisa berusaha, namun takdirlah yang akan menentukan hasilnya.

Di dunia ini selalu ada pilihan di antara dua bentuk harapan. Antara baik dan buruk, pemikiran anaklah berperan aktif untuk pembentukan identitas dengan melihat keadaan disekelilingnya. Melalui sudut pandang dan tentunya berpengaruh besar kepada wawasan.

Quote:
Seseorang yang berilmu itu, jika berwawasan luas maka dia akan berprilaku sesuai pikirannya dengan dipengaruhi oleh sudut pandang yang paling baik dan tidak sembarang.

Namun jika seseorang mempunyai ilmu, namun minim wawasannya, maka dia akan bertindak sesuai dengan catatan yang tercantum oleh petunjuk tanpa berpikir dan menelaahnya kembali.

Dan cermin pertama yang berpengaruh begitu besar adalah lingkungan keluarga, barulah lingkungan sekitarnya. Ayah sebagai panutan utama pembentukan karakter jiwa anak. Setelah dewasa sang anak akan memilih hendak serupa apa, apalagi jika wawasan, keterampilan juga sudut pandangnya dalam menjalankan kehidupan begitu minim. Sudah pasti hanya menemukan jalan buntu saja.

Quote:

Anak pertama memilih untuk menjadi serupa ayahnya. Mungkin hal ini terjadi karena dia begitu sering bersama ayahnya dan pada akhirnya memilih untuk menjadi serupa sang ayah.

Quote:

Dan anak kedua memilih menjadi seseorang yang berguna, hal ini kemungkinan besar dia lebih banyak melihat banyak keburukan seorang pemabuk, sehingga pada akhirnya termotivasi untuk menjauhi minuman keras.

Quote:

Ketika kedua orang anak kembar itu ditanyakan kenapa bisa berbeda padahal mereka kembar. Maka jawabannya pasti berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang dan hasil pemikirannya ketika melihat sifat ayah dalam sosok seorang pemabuk.

Anak adalah cerminan dari kelakuan orang tuanya. Tetapi pada kenyataannya, sebaik-baiknya orang tua, namun hanya anaklah yang akan memilih untuk menjadi serupa apa nantinya. Dan semua itu memang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Quote:
Karena wawasan yang luas, akan membawa pikiran anak lebih dewasa, memandang suatu sudut tidak hanya dalam ruang berskala kecil, namun begitu luas mencakup kehidupannya kelak.

Maka dari itu pendidikan agama dan pendidikan sosial, adalah hal yang paling utama untuk membuat anak berpikiran lebih matang.

Jika anak sudah memilih menjadi pemabuk, walaupun sudah banyak petuah dari bahasa kelembutan seorang ibu, maka sampai batas lelah menasehati pun semua tidak akan ada hasilnya, jika anak memilih hidupnya pada jalur kekiri dan terjun ke dalam dunia hitam. Maka semua itu memang sudah takdirnya.

Quote:
Sebaik-baiknya manusia itu adalah manusia yang berpikiran dengan hatinya, serta tingkat wawasan yang memang benar-benar sudah dimilikinya. Sehingga apapun yang dipilih untuk hidupnya adalah kebulatan yang benar-benar sudah bulat kepada kebulatan tekad yang tidak bisa diganggu gugat.

Bagaimana dengan anda? Apakah sudah berada dalam jalur yang seharusnya?