Menakar komitmen seorang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bukan hal yang mudah. Kecintaannya terhadap NKRI tidak bisa diragukan siapapun.

Maka wajar ketika Gus Dur pernah berkata; orang yang paling ikhlas itu Prabowo Subianto. Jejak pengabdiannya untuk bangsa dan negara jangan dilihat dari aspek politis.

Mengawali pengabdiannya sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto tak jarang mendapat berbagai kejaman. Alasannya sederhana, Prabowo tak loyal pada kelompok yang mendukungnya di Pilpres kemarin.

Berbagai alasan kemudian dirasionalisasikan. Ada yang berpendapat, Menhan Prabowo Subianto tak komit dengan ijtima ulama yang mendukungnya.

Menhan Prabowo Subianto pun dinilai abai mendengar suara rakyat yang mendukungnya saat Pipres. Masih banyak lagi alasan yang kemudian dirasionalisasikan. Mendengar berbagai alasan itu, saya cukup heran.

Kenapa orang Indonesia masih berpikir demikian. Kedewasaan akan berdemokrasi di Indonesia masih belum sepenuhnya melekat. Mungkin hanya egoentris yang diutamakan.

Menhan Prabowo itu paham betul bagaiamana menjaga kondusifitas dan keamanan di tengah berbagai polemik. Ia tak ingin, rakyat diadu domba hanya karena faktor kepentingan kelompok.

Bergabungnya Prabowo Subianto di pemerintahan, justru menunjukan sikap politik yang dewasa. Tugas dan tanggungjawabnya di Kementerian Pertahanan akan menjadi bukti konkrit komitmen Prabowo Subianto menjaga keutuhan NKRI. (*)