- Beranda
- Heart to Heart
Bagaimana Aku Menghadapi Temanku?
...
TS
magentaaa
Bagaimana Aku Menghadapi Temanku?
Aku sudah berteman dengannya selama 8 tahun dan kami hampir tidak memiliki sahabat lain. Ada sih teman, tapi tidak begitu akrab. Kami sering jalan, makan, curhat berdua layaknya sahabat pada umumnya (bukan lawan jenis).
Masalah bermula ketika awal masuk kuliah. Karena dia anak yang supel, dia memiliki banyak teman, sedangkan aku yang introvert tidak. Tapi aku ikut senang dengan keadaannya.
Tapi lama kelamaan, ketika dia ada masalah di jurusannya dan mengakibatkan dirinya tidak memiliki teman, sementara aku baru memiliki teman lain, dia secara jelas mengatakan padaku bahwa dirinya iri dan kesal padaku sambil menangis.
Aku hanya terdiam.
Aku tetap seperti biasa menyempatkan waktu untuknya. Mendengar curhatannya, melakukan hal yang dia mau aku bantu. Pula sudah mengajak dirinya bergabung dengan temanku yang baru, tapi belakangan ini dia kembali menyatakan kalau dirinya iri padaku.
Aku tidak mau meninggalkan temanku yang baru karena disini aku merasa diterima dan dapat merasakan rasa senang karena bisa bercanda tawa bersama untuk melupakan sejenak masalah pribadiku.
sedangkan kalau bersama temanku ini, aku cenderung hanya mendengarkan curhatan plus tangisannya, dan melakukan hal yang dia suruh tanpa aku bs curhat balik (karena dia bukan tipe pendengar yang baik) ataupun meminta bantuannya (karena dia mudah menolak kalau dia tidak mau dimintai bantuan)
Apa yang harus kulakukan?
Masalah bermula ketika awal masuk kuliah. Karena dia anak yang supel, dia memiliki banyak teman, sedangkan aku yang introvert tidak. Tapi aku ikut senang dengan keadaannya.
Tapi lama kelamaan, ketika dia ada masalah di jurusannya dan mengakibatkan dirinya tidak memiliki teman, sementara aku baru memiliki teman lain, dia secara jelas mengatakan padaku bahwa dirinya iri dan kesal padaku sambil menangis.
Aku hanya terdiam.
Aku tetap seperti biasa menyempatkan waktu untuknya. Mendengar curhatannya, melakukan hal yang dia mau aku bantu. Pula sudah mengajak dirinya bergabung dengan temanku yang baru, tapi belakangan ini dia kembali menyatakan kalau dirinya iri padaku.
Aku tidak mau meninggalkan temanku yang baru karena disini aku merasa diterima dan dapat merasakan rasa senang karena bisa bercanda tawa bersama untuk melupakan sejenak masalah pribadiku.
sedangkan kalau bersama temanku ini, aku cenderung hanya mendengarkan curhatan plus tangisannya, dan melakukan hal yang dia suruh tanpa aku bs curhat balik (karena dia bukan tipe pendengar yang baik) ataupun meminta bantuannya (karena dia mudah menolak kalau dia tidak mau dimintai bantuan)
Apa yang harus kulakukan?
NadarNadz dan KnightDruid memberi reputasi
2
542
18
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
22.2KThread•30.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya