i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Anies Temukan Anggaran : Pulpen Rp 635 M, Kertas Rp 213 M, Tinta Printer Rp 407 M


Anies Temukan Anggaran Janggal: Pulpen Rp 635 M, Kertas Rp 213 M, hingga Tinta Printer Rp 407 M

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur jajarannya terkait anggaran belanja alat tulis kantor yang diusulkan dalam rancangan KUA-PPAS 2020.

Teguran itu disampaikan Anies saat memberikan arahan dalam pembahasan rancangan KUA-PPAS 2020 pada 23 Oktober 2019.

Rekaman video arahan Anies tersebut diunggah di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (29/10/2019).

Kala itu, Anies menampilkan tabel hasil pemetaannya terhadap pos-pos belanja ATK yang kegendutan.

Hasilnya, bolpoin jadi ATK yang paling banyak memakan anggaran dalam rancangan KUA-PPAS 2020.

"Bolpoin Rp 635 miliar, Bapak dan Ibu sekalian," ujar Anies dengan nada heran.

Ia kemudian mencontohkan bahwa pengadaan inventaris ATK tak perlu seboros itu.

"Mau contoh? Di ruangan ini saya punya 3 laser pointer. Masih mau belanja lagi? Saya tanya, yang bikin ini siapa? Bapak dan Ibu kirimkan uang itu ke mana?" kata Anies.

"Persis. Kirimkan saja uang itu ke pabrik-pabrik itu. Lalo kita bilang, 'iya kami menghadirkan keadilan sosial'. Ini baru di ruangan ini nih, belum nanti di kantong-kantong kita semua. Stop doing this," tambahnya dengan nada tegas.

Baca juga: DPRD DKI Minta Anggaran TGUPP Dinolkan dan Pakai Dana Operasional Anies

Ia lalu menyoroti usulan pengadaan komponen-komponen ATK lain yang juga tak masuk akal.

Ada anggaran pengadaan kertas F4, A4, dan folio yang totalnya mencapai Rp 213 miliar.

Ada pula anggaran pengadaan tinta printer hingga Rp 407 miliar serta pita printer Rp 43 miliar.

Masih ada juga komponen lain yang tidak masuk akal.

"What is going on, Bapak dan Ibu? Apa yang sedang terjadi ini?" Anies bertanya.

"Stabilo Rp 3 miliar, Bapak dan Ibu," katanya lagi.

Ia kemudian membandingkan dengan pengalamannya ketika bekerja di mancanegara.

Alat tulis kantor, kata Anies, merupakan tanggung jawab pribadi karena memang perlengkapan wajib siapa pun pegawai.

Anies tak habis pikir dengan obesitas anggaran belanja ATK yang ia soroti.

"Ini dahsyat, Bapak/Ibu. Penghapus Rp 31 miliar, coba. Ini kalkulator, memang tahun ini enggak punya kalkulator gitu, (sampai) kita mau belanja Rp 31 miliar (untuk) kalkulator?" ungkapnya.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengaku sadar bahwa potensi anggaran irasional macam itu bisa lolos karena tidak disisir secara jeli.

Jika lolos, "dosa" tersebut disumbang secara bersama-sama, termasuk ia sebagai kepala daerah.

"Ujungnya, saya (juga) yang meloloskan. Kita-kita semua ini yang meloloskan. Gubernur ikut meloloskan. Makanya, kita petani (petakan) satu-satu," tutup Anies.
sumber

☆☆☆☆☆☆

Ini yang TS suka dari Anies.
Disetiap masalah yang timbul akibat kekonyolannya selalu ada pembelaan disertai narasi indah.

Jangan harap melihat Anies marah, sebab sejak awal style nya emang dibuat begitu. Biar ada pembeda dengan yang lainnya.

Tim pencitraannya tahu persis Anies mesti bagaimana. Ingat perkataan Adhie Massardi kemarin? Dia bilang katanya Anies sengaja membangunkan pendukung Ahok untuk memperlihatkan kekurangan sistem e-Budgeting? Nah ini kelanjutannya.

Setelah Adhie Massardi berkata seperti itu, maka harus ada episode selanjutnya, yaitu menunjukan bahwa Anies sebenarnya tahu seluruh pos mata anggaran yang bermasalah. Maka dibuatlah framming dalam sebuah sandiwara yang wajib diupload ke Youtube dengan harapan publik akan melihat bahwa Anies seolah mengatakan : Lihat. Gw sebenernya tau, cuma gw pura-pura gak tau aja biar lu semua ngeliat gimana gw ngasih ultimatum ke anak-anak buah gw. Nih program pendahulu gw yang bermasalah. Nanti gw akan buat yang lebih dahsyat dan spektakuler.

Maka dengan terlihat bak pahlawan, Anies mengupas semua pos mata anggaran yang bermasalah satu persatu hasil penyisiran dirinya yang katanya peduli dengan keberpihakan dan keberkwakwakan.

Berhasil? Gak.
Publik Jakarta justru lebih percaya dengan PSI, partai baru yang dianggap anak bawang di gedung Dewan. Nampaknya antara anggota Dewan juga ada senioritas. Makin lama jadi anggota Dewan bukannya makin malu tapi makin bangga. Seolah-olah dirinya laku.

Kenapa publik jutru lebih percaya dengan PSI? Karena Anies dan jajarannya justru membuat pernyataan konyol. Pembelaan mereka justru dicemooh. Bagaimana mungkin ada mata anggaran yang diinput dengan iseng dan main-main? Bagaimana mungkin rencana anggaran bisa muncul tiba-tiba di web yang bisa dikonsumsi publik tanpa ada yang mengupload? Bagaimana mungkin bisa 2 kali muncul dan 2 kali hilang? Bagaimana mungkin main-mainnya bisa banyak sekali sampai ber em-em?

Kembali saja ke pernyataan Sekda Pemprov DKI Jakarta yang mengatakan bahwa Anies sebenarnya menandatangani KUA-PPAS tanpa mengecek lagi.

Dan kalau tiba-tiba Anies muncul di Youtube bak pahlawan kesiangan, anggap saja itu pembelaan dirinya.

Ingat. Binatang aja bisa membela dirinya kalau terpojok, apalagi manusia. Dan Anies jelas bukan binatang yang terpojok. Dia cuma manusia yang memang sedang magang jadi Gubernur.

Haram dimaklumi.
Diubah oleh i.am.legend. 01-11-2019 00:01
xdewa
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 24 lainnya memberi reputasi
23
7.5K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.