Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Mengapa Harus Menyalahkan Anak?
Spoiler for Menyalahkan:


Anak adalah seorang yang mempunyai pribadi utuh. Tidak hanya kebutuhan fisik seperti : sandang, pangan dan pendidikan terpenuhi, juga kebutuhan mental seperti : agama, kaidah baik buruk, norma-norma harus juga menjadi prioritas.

Dua kebutuhan itu harus saling berketerkaitan, saling mendukung dan saling bekerja sama.

Anak adalah pribadi yang memasuki masa BELAJAR. Meski belajar adalah seyogyanya berlaku seumur hidup, dari ayunan sampai buaian namun sebagai masa usia yang melingkupi kehidupan untuk usia belajar maka :

Wajarlah bila dalam masa belajar atau menjalani pendidikan jika ada kesalahan atau melakukan kesalahan.

Kesalahan itu, adalah imbas ikutan karena rasa ingin tahu, rasa ketertarikan, keinginan mencoba, mempraktekan segala ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya.

Alangkah minimnya otak dan jiwa jika hanya mengetahui teori akan keilmuan tanpa pernah menguji, mencoba, atau menyelidiki kebenarannya dengan melakukan praktek.

Masihkah teori itu relevan untuk kehidupan kekinian?
Ataukah perlu adanya perbaikan atau terobosan baru untuk menyempurnakan itu?


Gairah mencoba atau menguji semua informasi ini akan mendorong pemahaman yang lebih baik dan terpercaya meski tidak menutup kemungkinan terjadinya kegagalan atau kesalahan.

Kegagalan dan kesalahan ini bukan menjadi beban terbesar bagi anak. Anak bukan dijadikan alat uji coba atau lebih jauh sebagai tempat ditimpakan segala kesalahan.


Boleh menyalahkan, namun harus mempunyai jawaban perbaikan atau solusi atas langkah yang telah dilakukan, kemudian didampingi, dibantu, dimotivasi untuk memberikan cara membangun kemampuan anak kalau tidak ini akan menjadi hal yang serius yang tidak baik bagi keseimbangan pertumbuhan anak itu sendiri.

Jika anak selalu disalahkan tanpa memberi kesempatan kepada anak untuk memperbaiki diri dan kesempatan mendapat bimbingan maka akibatnya adalah seperti ini.



1. Anak takut mencoba

Anak melakukan kesalahan bukan karena disengaja akan tetapi lebih karena ketidaktahuan, ketidakpahamannya akan segala sesuatu yang baru. Sesuatu yang menarik minatnya. Jika rasa ingin tahu yang merupakan jembatan untuk memperoleh pengetahuan baru dipatahkan karena menimpakan kesalahan kepada mereka, anak akan menjadi takut berbuat salah. Padahal cara salah adalah awal untuk melakukan yang benar. Kesalahan adalah tahapan untuk pembelajaran bagi anak.

Jika kesalahan adalah suatu aib atau larangan, maka anak akan timbul rasa takut berbuat salah. Yang selanjutnya mereka akan takut mencoba.

Ketakutan yang akan menjadi penghalang kemajuan selanjutnya.



2. Kehilangan kesempatan Belajar

Jika anak menjadi takut berbuat salah. Anak akan ketakutan untuk mencoba segala hal baru.

Ketakutan ini akan menghilangkan kesempatan emas bagi mereka untuk belajar dan berkembang.


Anak akan terhambat mengembangkan diri, mengeksplor semua minat dan keinginan untuk maju dan berkembang, karena mereka merasa ketakutan, jangan-jangan apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Bayangan salah dan disalahkan akan memadamkan keinginan anak untuk bertumbuh, berkembang dan memperbaiki diri.


3. Kehilangan kemandirian

Sudah ketakutan, tidak berani mencoba, kehilangan kesempatan juga untuk belajar, selanjutnya anak akan jatuh dalam posisi mencari titik aman dan nyaman. Dengan selalu meminta saran atau masukan dari orang tuanya. Selalu meminta petunjuk orang tuanya, supaya tidak disalahkan nantinya.

Alih-alih anak akan berkembang dan maju, sebaliknya anak malah menjadi tergantung kepada orang tua. Hilanglah kepribadian positif untuk tampil mandiri.

Kepribadian unggul yang sangat diperlukan untuk kehidupan di masa mendatang.

*

Tentunya sebagai orang tua tidak mau jika anaknya mengalami.kejadian seperti itu bukan?

Oleh sebab itu, untuk.menghindari semua itu, bisa ditempuh jalan seperti ini.

Beberapa solusi yang membutuhkan peran serta orang tua secara aktif.

1. Beri contoh yang benar

Jika orang tua mempunyai kemampuan atau menguasai bidang baru atau puj sesuatu yang mendorong keingin tahuan anak, jangan ragu untuk segera bergerak. Proaktif memberikan masukan, contoh yang benar dalam menyikapi atau menemukan jalan yang tepat untuk memuaskan rasa tahunya itu.

Apabila orang tua mengalami kesulitan, tidak salahnya bersama-sama mencari dan mengumpulkan informasi yang benar dan terpercaya sebanyak-banyaknya. Orang tua selalu menemani, membimbing, memantau setiap usaha, dan kemajuan anak.


2. Latih untuk melakukan no.1

Selalu latih anak jika menemui kesulitan untuk melakukan cara yang telah dilakukan dipoint pertama. Jangan bosan untuk terus berlatih. Beri semangat dan motivasi penuh.


3. Ulangi No.2 , agar menjadi terbiasa

Latih dan ulangi terus agar semua langkah itu menjadi biasa. Terbiasa dan menjadi sebuah budaya atau habitpositif. Jadikan treatmen langkah poin 1 dan point 2 sebagai jejak atau rumusan baku, setiap saat jika menemui masalah baru.


4. Puji usahanya jangan hasilnya

Berlatih sesuai contoh, mengulangi semua langkah yang benar. Berilah respon akan usaha dan pencapaian itu.
Murahlah dalam memberikan pujian.
Jangan terpaku akan hasil.
Yang penting anak sudah melakukan perbaikan, menjalankan proses yang benar dalam rangka mengembangkan kemampuannya.

Tanamkan baik-baik, bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Proses yang tepat akan melahirkan hasil yang tepat pula.

Tidak ada sesuatu pencapaian yang terjadi secara langsung, tiba-tiba, instan dan secepat membalikan tangan.
Tidak berlaku dikehidupan nyata, ABRAKADABRA langsung jadi dan terwujud.

Usaha, menjalani proses dan hasil akhir akan mengikuti dengan sendirinya.

Kembali lagi bahwa PROSES TIDAK AKAN MENGHIANATI HASIL.


Selamat malam

JAGAT ALIT


tata604
kudanil.la
hansipjutek
hansipjutek dan 23 lainnya memberi reputasi
24
4.1K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.