Untuk menemukan jawabannya, yuk kita simak pendapat dari dokter spesialis fisik dan rehabilitasi, dr Nilla Mayasari MKes SpKFR dari Dentamedica Care Center. (Tribun Timur)

Pertama

Orang-orang yang biasa melakukan kegiatan berjalan tanpa alas kaki di atas batu kerikil ini adalah orang tua yang usianya sekitar 40 tahun ke atas dengan keluhan kaki dan pinggang kram serta sering terasa pegal.



Pada penderita ini mereka sudah agak berkurang respon saraf atas apa yang terjadi pada kakinya. Sehingga ketika batu kerikil yang bentuknya kecil dan tidak beraturan, kadang ada yang runcing atau ada yang tajam bisa menimbulkan trauma pada penderita. Ketika trauma itu dan penderita tidak menyadari, bisa menimbulkan infeksi yang justru menambah parah penyakitnya.

Kedua

Anggapan di masyarakat bahwa dengan berjalan tanpa alas kaki di atas batu kerikil ini adalah sebagai cara terapi pressure akupuntur. Akupuntur yang biasa sering dilakukan oleh masyarakat.



Akupuntur ini sebenarnya boleh dilakukan ketika proses penekanan titik-titik akupuntur itu dilakukan secara tidak berlebihan dan sesuai dengan titik dari penyakitnya. Jika kita hanya sekedar berjalan tanpa tahu titik-titik yang harus ditekan dan terlalu lama, maka bukan semakin baik peradangan itu tapi akan semakin memperparah.

Maka itu sebelum melakukan pressure atau akupuntur konsultasikanlah terlebih dahulu.

Ketiga

Cara terbaik untuk mengobati semua jenis penyakit adalah menghilangkan penyebab awal dari penyakit itu.

Salah satu caranya adalah melakukan general chek up. Kemudian berkonsultasi pada dokter.