Oalaaaah....mungkin lirik lagu Entah Apa Yang Merasukimu cocok dipakai untuk perbandingan dua kasus yang terjadi belakangan ini.

Gimana enggak Gan/Sist, cerita penangkapan PSK dengan level berbeda, ternyata menyisakan jalur cerita yang berbeda juga.

Seorang publik figur tertangkap disebuah hotel di Batu, Malang. Katanya saat penangkapan si Doi barusan melakukan adegan dewasa dengan klien nya. Dan gegerlah dunia gemerlap di Jawa Timur. Dan Bahkan masuk headline berita Nasional sampai berita hiburan.

Gimana tidak rame, lha wong disinyalir pelaku adalah salah seorang bekas peserta kontes kecantikan, walaupun hal ini dibantah oleh doi..

Cerita lengkapnya bisa diintip di berita link bawah ini.

4 Fakta Kasus Prostitusi Artis Inisial PA yang Ditangkap Usai Berhubungan Badan di Hotel

Cerita lainnya adalah, barusan di tempat wisata terkenal di kabupaten Pasuruan, Tretes, dilakukan penangkapan terhadap beberapa cewek cantik karena menjajakan kue Surga Dunia.

Wanita yang masih berusia muda tersebut akhirnya dibawa ke markas polisi setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tentunya tanpa banyak sorotan kamera dari para juru warta Nasional ataupun pewarta hiburan tanah air...

Cerita lengkapnya bisa dicek pada berita Link bawah ini

Lima PSK di Tretes Terjaring Razia saat Tunggu Pria Hidung Belang

PSK TRETES

Disini ane menyoroti adanya perbedaan perlakuan terhadap dua kasus tersebut.

Pada kasus sang publik figur, si cewek sejauh ini tidak di tahan. Dan status doi hanya sebagai seorang saksi. Menurut kepolisian, sementara ini doi hanya menjadi korban dari muncikari.

"Sementara PA, usai menjalani pemeriksaan akan segera dipulangkan hari ini. Dalam perkara tersebut, PA berstatus sebagai saksi korban. Dia telah diperiksa selama 1X24 jam terkait kasus prostitusi yang melibatkan dirinya"

Kenapa Begini?

Nah kalau pada kasus PSK Tretes, para PSK yang tertangkap langsung di proses karena telah melanggar Perda 3/2017 tentang Penanggulangan pramuriaan.

"Keesokan harinya, Selasa (29/10) pagi jelang siang dibawah ke Pengadilan Negeri (PN) Bangil untuk disidang tipiring. “Para PSK disanksi tipiring, karena melanggar Perda 3/2017 tentang Penanggulangan pramuriaan. Tepatnya pasal 14 huruf a,”

Kenapa Begitu?

Pertanyaan ane disini adalah, kok bisa gitu lo, yang ketangkap sedang menunggu pelanggan bisa di kenakan pasal Tipiring, sedangkan yang katanya barusan melayani hidung belang cuma dianggap sebagai korban??

Bagi ane hal ini sangatlah aneh bin ajaib, namun juga nyata. Pasal untuk menjerat sebagai pelanggaran Tipiring ada, tapi kok enggak berlaku untuk yang katanya publik figur??

Dan seingat ane, seringkali berita receh di tv yang menayangkan penggerebekan PSK di pinggir pinggir jalan selalu berakhir pada pelanggaran Tipiring.

Ataukah karena pasal yang dipakai menjerat si PSK kampungan di Tretes itu hanya bersifat sebagai PERDA???

Mungkin ane saja yang gak paham dalam bahasa hukum di sini, atau mungkin juga pemahaman ane yang cukup minim. Semoga saja ada yang bisa mencerahkan hati ane dalam kasus ini.

Jangan sampai nanti muncul anggapan, ah tenang aja, Tipiring hanya untuk golongan marjinal saja, sedangkan untuk kelas High Class On The High Heels, semua bisa di atur.

Semoga cerita Tipiring Tipiring ini bisa berkembang untuk menjerat pada pelanggar pelanggar kelas kakap lainnya.

Sudah???sudah gitu aja...

Wassalam...dari ane yang berusaha memahami kenapa PA masih suka cari sampingan dari Lendir Pleasure di dunia fana ini..

30 Oktober 2019