Wanita malam atau lebih tepatnya pekerja seks komersial, disebut juga kupu-kupu malam, adalah sebuah frofesi yang sangat rendah, hina-dina dan tentu saja dilaknat oleh Allah. Ane tak habis pikir kenapa wanita-wanita malang itu mau saja bekerja seperti itu.



Sumber gambar:google

Ya, mungkin karena ketebelakangan ekonomi keluarga atau karena biaya mendesak lainnya, namun keputusan untuk menjadi Psk bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan. Dari sekian banyak pekerjaan yang halal di atas bumi ini lalu mengapa mereka bisa menjatuhkan pilihan pada frofesi satu in? Yah, walau peluang Psk untuk mendapatkan uang terdengar sangat klise, tinggal ngangkang, maka pundi-pundi rupiah akan mengalir.

Namun kenyataannya tidaklah sesederhana itu, menjadi Psk selain dianggap hina abadi selamanya di mata masyarakat, juga banyak sekali tidak enaknya.

Berikut fakta-fakta pilu wanita malam yang berhasil ane rangkum. Cekidoot ....

1. Jadi Psk di dunia nyata tidaklah sesederhana yang digambarkan di flm. Iya kali, ada seorang pengusaha kaya-raya gagah, ganteng, wangi, perlente, terhormat akan mencari kepuasan seks di jalanan, atau tempat prostitusi. Yang ada lelaki kayak gini kalau ingin kepuasan bhatin tak perlu bayar, lagi, akan ada banyak wanita cantik dari kalangan baik-baik yang akan antri. Walaupun mereka mau yang berbayar tentu mereka akan mencari wanita panggilan kelas atas seperti artis-artis yang 80 juta itu. Jadi, tentu saja Psk hanya kebagian melayani lelaki tua, jelek, gendut, item, bau keringat, kasar dan sebagainya.


Sumber gambar: google

2. Kerja seks itu itu tidaklah mudah. Selalu was-was akan ancaman di tangkap dan digusur Satpol. Apabila tertangkap, siap-siap aja melayani gratis bapak-bapak ini supaya dibebaskan. Selalu dihantui dengan resiko penyakit kelamin, karena pelanggan hanya mau enak saja, tidak mau pakai pengaman, ditambah germo yang selalu berbuat kasar bila membantah peraturan si germo.

Tidak ada yang akan peduli walau seorang Psk, dilenyapkan dengan brutal dijalannan oleh seseorang.


3.penghasilan Psk tidaklah banyak, walaupun iya, tapi setelah dihitung biaya sewa kamar, bayar mucikari, ongkos, hingga pemerintah daerah sekitar lokalisasi. Belum lagi biaya tutup mulut hansip yang kebetulan memergoki Psk sedang menjajakan diri supaya tidak buka mulut. Belum lagi ditransfer buat orang tua di kampung. Setelah itu hanya akan tinggal receh. Itu akan terus berulang sehingga sangat sulit bagi sang Psk untuk meninggalkan frofesi itu, dengan alasan belum mempunyai cukup uang untuk memulai usaha baru. Ngenes sekali ya nasib mereka, kecuali Psk itu berkedok artis tentu akan beda lagi pencapaiannya.


Sumber gambar: google

3. Seumur hidup akan selalu di-cap buruk oleh semua kalangan. Tidak akan ada lelaki yang akan mencintai seorang Psk dengan tulus. Dan seandainya nanti seorang Psk punya keturunan, maka sang anak akan merasa sangat malu punya orang tua seperti itu, bahkan mungkin anak seorang Psk akan membenci dan meninggalkan ibunya atau malah memilih jalan yang sama. Daan profesi ini akan menjadi berantai dari masa ke-masa ....

Namun, seorang Psk hatinya tidaklah, se-tidak tahu malu seperti yang selalu di gambarkan selama ini, jiwa calon seorang Psk sangat rapuh makanya mereka memilih jalan pintas. Mungkin di satu saat mereka pernah menyesalinya, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur.

Ada yang menangis dalam senyuman....
Ada yang tersenyum dalam tangisan....


Lirik lagu di atas diciptakan oleh sebuah group band Tanah Air, membuat yang mendengarnya tentu merasa sangat baper. Bahwa seorang Psk itu juga adalah manusia, jalan yang mereka pilih saja yang salah, tapi toh siapa yang akan peduli sekali hina akan hina selamanya.

Semoga kedepannya anak-anak indonesia tidak ada lagi yang akan memilih jalan seperti itu ya gansis. Hidup ini memang susah, tapi lebih susah lagi kalau sudah terjerumus ke lembah nista itu. Tidak ada lagi yang akan menerima dengan tangan terbuka, semua akan menatap dengan penuh kebencian dan rasa jijik.

Refrensi:di sini