PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan bekerja sama dengan dompet digital asal China seperti Alipay dan WeChat Pay.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan nantinya BCA akan menjadi acquiring atau penyedia fasilitas dan layanan.

"Fungsinya kita nanti jadi acquiring, kita akan sediakan mesin electronic data capture (EDC) yang bisa ditaro di merchant yang ada di daerah wisata," kata Jahja dalam konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019). 


Dia menjelaskan, hal ini untuk menjaring potensi pendapatan dari turis China yang berwisata tak membawa uang tunai sampai kartu kredit.

"Mereka (turis China) sudah terbiasa liburan tidak membawa kartu kredit jadi payment dengan aplikasi. Kita sediakan EDC ya kita siapkan awal tahun depan bisa," jelas dia.

Alipay dan WeChat selaku penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) asing membutuhkan acquirer atau pihak yang dapat memproses data uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain. Untuk itu, Alipay dan WeChat harus menggandeng perbankan nasional yang masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV.

Sebelumnya Perlu diketahui, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyebut nantinya yang bisa menggunakan Alipay dan WeChat Pay adalah turis asal China saja bukan untuk Warga Negara Indonesia (WNI).

"Benar (hanya turis China) karena itu kan untuk transaksi cross border atau lintas negara," kata Onny. 


Onny mencontohkan untuk transaksi cross border misalnya jika ada turis asal Singapura yang datang ke Indonesia bisa menggunakan kartu debit atau kartu kredit yang diterbitkan oleh PJSP Singapura.

"Jadi kalau dia mau belanja di Indonesia, kanal pembayarannya di Indonesia ya kartunya harus yang sudah kerja sama dengan penyelenggara di Indonesia," pungkas Onny. 


[url]https://finance.detik.com/fintech/d-4763001/berkat-bca-turis-china-bisa-belanja-pakai-alipay-dan-wechat-di-2020 [/url]

bisa gan