Nyatanya Perayaan Halloween belum
sepenuhnya diterima di Indonesia
Selamat datang di thread sederhana versi
@crazyidea. Siapkan kopi dan cemilan biar tambah nikmat.
Quote:
Ngomongin Halloween, otak kita auto muncul labu berwajah hantu. Identik dengan nuansa menyeramkan, serupa zombie yang menakutkan. Di Indonesia, Perayaan Halloween belum sepenuhnya diterima karena:
1. Bukan budaya agama tertentu
Dalam sejarah, Halloween bermula dari festival Samhain etnis Gael , kemudian perkembangannya diakui bagian dari agama tertentu karena mayoritas penduduk yang merayakan.
2. Halloween bukan hantu ataupun sejenisnya
Dibilang hantu, kurang menyeramkan. Dibilang lucu tapi seram. Back to topic, Indonesia dikenal dengan horornya. Mulai dari Genderuwo, suster ngesot, sundel bolong, dan lainnya. Walaupun tidak seseram filmnya, tapi jika dirasa langsung seperti lampu mati sendiri, mendengar suara raungan, apalagi sampai kesurupan. Otomatis Perayaan Halloween kalah dan tidak mempunyai tempat disini.
3. Indonesia mayoritas penduduk beragama
Sudah dijelaskan diatas bahwa Halloween bukan budaya agama, otomatis di Indonesia sulit diterima sebab Indonesia penduduknya beragama.
Quote:
Tambah tahun, Halloween mengalami perubahan. Dari trick or treat, kostum, hingga makeup. Khusus di Indonesia, Halloween dirayakan hanya di kota kota besar, acara tv, membuat kue khas, tema kostum, sampai promo restoran. Masyarakat di sekitar kita pun jarang merayakannya. Adapun untuk Halloween tema hantu khas Indonesia itu menyesuaikan adat disini. Diluar negeri lebih spesifik ke makeup seperti mayat hidup. Kelihatan darah, sobekan di tubuh dan hal hal menjijikkan lainnya.
Jadi, buat kalian warga Indonesia terkhusus kaskuser yang baik hati, sah saja kalian mengikuti perayaan ini, selama perayaan tersebut tidak menggangu orang lain, tidak melibatkan unsur keyakinan dan agama. Seperti membuat kue berbentuk Halloween, diskon makan sepuasnya dan mengadakan event menulis seperti ini.
Sumber pemikiran sendiri gambar nyomot di mbah google.