suzanadcruzAvatar border
TS
suzanadcruz
PENGHUNI RUMAH KOSONG
"PENGHUNI RUMAH KOSONG"

Epilog:Cerita ini terinspirasi dari kisah yang saya sekeluarga alami ketika tinggal di rumah kosong tua kemudian saya tambahkan "bumbu" agar lebih menarik untuk dibaca sehingga penulis kini hanya sebagai orang ketiga dalam cerita.

Plot: Awalnya kehidupan Elisabeth/Eli & Jonathan/Jo sangat bahagia dengan kedua anak mereka Emily/Emi & Jesika/Jes. Mereka tinggal di rumah kontrakan sederhana di dekat pusat kota. Usia Eli memang lebih muda 19 tahun dari Jo, namun kepribadiannya luar biasa, itulah yang membuat Jo jatuh hati pada Eli begitupun sebaliknya, sikap Jo yang dewasa dan bertanggung jawab membuat Eli mencintainya dengan tulus.

Suatu hari Jo bertemu Anna, penjaga sekaligus kerabat pemilik rumah mewah lantai 2 yang sangat unik karena bergaya Eropa. Hal itu menarik minat Jo untuk membeli rumah itu, tapi Anna tak ingin menjualnya dengan alasan "sekali masuk ke rumah ini,rasanya sulit untuk pergi" Namun Jo tak pernah menyerah, berulang kali Jo datang ke sana untuk membujuk wanita 40 tahun itu. Kali ini Jo merasa ada yang mengawasinya di dalam rumah itu,padahal di rumah itu hanya tinggal Anna seorang diri.

Jo datang lagi dan beberapa warga yang melintas di depan rumah itu melihatnya dengan tatapan aneh seperti tatapan orang yang tak bersahabat. Kali ini Anna menyerah, dia terlibat hutang dan terpaksa menggadaikan rumah itu pada Jo sampai dia berhasil melunasi hutangnya kelak. Anna bahkan telah mengurus segalanya tentang kepindahan Jo dan Eli ke kelurahan setempat.

Jo dan Eli mengantarkan Anna ke stasiun, Anna memberikan kunci rumah pada Eli dan berpesan. "Hati2x dengan Nenek tua di depan rumah, dia agak stress." Mendengar itu Eli takut namun Jo menenangkannya dan berkata.
"Kalian gak perlu kemana2x kalau punya halaman seluas ini kan?" Mereka telah pindah ke rumah itu hari itu juga.

Rumah itu berada di kawasan perumahan elit yang lumayan sepi akan keramaian karena jarak rumahnya lumayan berjauhan. Eli memandang ke rumah di seberang rumahnya, ada seorang wanita tua mengintip mereka di balik jendela rumahnya, sepertinya dia takut ketahuan Eli dan Jo.

Malam itu,hari pertama kepindahan Jo dan Eli. Eli membuka pintu rumah dan merasakan angin kencang berhembus ke arah mereka, seolah ada banyak jiwa yang memberontak keluar dari dalam rumah itu dan menabrak Eli hingga jatuh dalam pelukan Jo. Eli merasa takut,tapi selalu saja Jo membuatnya merasa aman.

Anak2x nampak asik bermain di dekat pagar rumah. Tapi ada seorang wanita yang menegur mereka. "Dik,jangan main di sini,udah magrib,bahaya. Sana pulang!" Wanita itu segera pergi dengan terburu2x. Eli lalu menghampiri anaknya dan mengajak mereka masuk. Wanita tadi menoleh ke belakang, yang tampak di matanya adalah sosok hantu perempuan menakutkan bersama hantu anak2x kecil, maka diapun lari terbirit2x. Eli semakin heran melihatnya.

Masuklah Eli dan kedua anaknya di dalam rumah, semua begitu rapi dan lengkap, Eli tak perlu membawa barang apapun lagi. Anak2xnya nampak senang. Mereka berlarian menaiki anak tangga dan mencari kamar tidur mereka. Di dalam sebuah kamar anak yang dipenuhi boneka, Emi mendengar namanya dipanggil dan dia segera masuk ke sana bersama adiknya Jes.

Sementara itu di lantai 1, lampu tiba2x padam. Eli ketakutan, apalagi tiba2x Jo tak ada di sampingnya. Eli panik, anaknya di atas, dia berteriak memanggil Jo dan kedua anaknya, bulu kuduknya merinding, hawa dingin seakan menyelimutinya. Saat Eli menoleh, ternyata itu Jo yang datang dengan membawa lilin. Eli merasa sedikit lega, tapi tetap saja terasa aneh jika lilin yang dibawa Jo memgapa hawa terasa sangat dingin,bukannya hangat.

Jo dan Eli menyusul ke atas menemui anak2x mereka yang tampak bahagia bermain boneka. Mereka lalu meninggalkan anak2xnya dan memilih kamar yang lainnya. Kamar yang sudah dipersiapkan Jo untuk memberi kejutan pada istrinya. Ada anggur merah dan dua gelas di atas ranjang, Jo menuangkan minuman ke dalam gelas, mereka bersulang lalu meminumnya, saat Eli hendak meneguknya,dia melihat warna anggur itu tak merah seperti biasa,tapi seperti warna darah dan baunyapun amis,Elipun menumpahkannya karena kaget. Jo segera mengambil tisu untuk membersihkannya, tapi Eli memilih ke kamar mandi agar tak berbekas di pakaian tidur mereka.

Di dalam kamar mandi, Eli masih merasa bingung dengan apa yang dialaminya. "Mungkin aku kecapean jadi berhalusinasi." Eli lalu membasuh wajahnya di depan cermin, saat melihat ke cermin, dia melihat sosok seorang pria yang lehernya berdarah. Elipun berteriak ketakutan. Jo segera menghampirinya dan menenangkannya kembali.

Jo masih terjaga, memeluk Eli agar dapat tidur dengan tenang. Jo merasa ngantuk tapi dia tak ingin tidur, jadi dia ke dapur untuk membuat kopi. Saat itu Eli bermimpi buruk, dia berada di sebuah rumah kosong dan tak terawat, rumah itu gelap, dari dalam kamar pembantu terdengar suara rintihan, Eli mendekat dan dia melihat seorang wanita menangis sambil menutupi wajahnya, saat Eli mencoba menyentuhnya, wanita itu memperlihatkan wajahnya yang sangat menakutkan, Eli berteriak dan Jo membangunkannya.

Jo prihatin melihat Eli, dia tak tega mengatakan bahwa besok dia harus ke luar kota untuk melihat lokasi pembangunan gedung kesenian. Kini Eli tenang dalam dekapan Jo sampai pagi menjelang. Eli terjaga, matahari sudah bersinar cerah, Jo tak ada di sampingnya, anak2x juga tak ada di kamar, Eli lalu menuju ke dapur. Ternyata Jo sedang memasak dan anak2xnya mengganggunya. "Makanan Deddy gosong, enakan masakan mommy." Kata Emi yang cerewet.

Eli lalu mendekat, memeluk dan mencium anak2xnya lalu memilih memasak untuk mereka. Pagi yang ceria di meja makan. Anak2x makan dengan kenyang lalu kembali bermain di kamar mereka.

Eli lalu menggenggam tangan Jo. "Kamu belum siap2x Mas, nanti terlambat." Kata Eli. Jo merasa bingung. "Semalam klien kamu nelpon kan? Pergilah Mas, aku gak papa." Eli tersenyum manis lagi, Jo segera memeluk dan mencium kening Eli. Dia sangat bersyukur istrinya pengertian.

Jopun pergi dengan mobilnya. Eli dan kedua putrinya melambaikan tangan pada Jo. Kembali Eli melihat Nenek di kursi roda yang masuk ke dalam rumah dengan tergesa2x. Tingkahnya yang aneh membuat Eli tak ingin menyapanya dan memilih masuk ke dalam rumah.

Apa yang terjadi di hari kedua?
Tunggu kelanjutannya ya.
delia.adel
delia.adel memberi reputasi
1
421
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.