Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Beritaunik24Avatar border
TS
Beritaunik24
Permintaan Maaf Jokowi Obati Kekeceawaan Koalisi
Permintaan Maaf Jokowi Obati Kekeceawaan Koalisi


Ada koalisi yang tak masuk kabinet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf tak bisa mengakomodasi semua pihak. Pernyataan Jokowi mengobati Hanura yang sempat mengungkap kekecewaannya.

Permintaan maaf Jokowi disampaikan saat menghadiri Musyawarah Besar Pemuda Pancasila (PP) di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/10/2019). Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) yang juga hadir dalam acara tersebut.

"Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang atau yang gembira karena terwakili dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik," kata Jokowi.

Dari koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin, adalah Hanura, PBB, dan PKPI yang belum mendapat jatah masuk kabinet. Jokowi mengatakan, dalam demokrasi, selalu ada yang terpilih dan tidak terpilih. Pun urusan kabinet yang dinamakan Jokowi sebagai Kabinet Indonesia Maju.

"Itulah meritokrasi, ada yang terpilih, ada yang tidak terpilih karena memang melalui sistem seleksi," katanya

"Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34," tutur Jokowi.

Meski kadernya sempat mempertanyakan keterwakilan Hanura di kabinet, OSO menyatakan tak mempersoalkan pihaknya tak mendapat jatah di kabinet. Ia menyebut, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

"Itu nggak ada masalah, itu hak prerogatif presiden," kata OSO singkat.

Soal kekecewaan Hanura karena tak dapat jatah di kabinet sempat diutarakan oleh Bona Simanjutak selaku wasekjen. Ia menyebut, Hanura sudah berdarah-darah dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau istilah Pak Erick berkeringat, kami berdarah-darah, kalau ingat relawan berkeringat, tapi parpol tidak ada kursi (menteri), tidak hanya kami, Pak Hendropriyono juga menangkan Pak Jokowi," sebut Bona saat diskusi Polemik bertema 'Kabinet Bikin Kaget' di d'Consulate, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10).

Kader Hanura disebutnya banyak yang kecewa karena tidak masuk Kabinet Indonesia Maju. Bona mengatakan, di Pemilu 2019, Hanura lebih fokus memenangkan Jokowi-Ma'ruf sehingga tidak mendapat kursi parlemen DPR RI dan hanya mendapatkan kursi DPRD.

"Berjalannya waktu hanya gerakan cukup masif saat Jokowi berkampanye. Dan tetapi dalam perjalanan kami memang harus berkorban sehingga tak ada lagi kursi di parlemen. Kalau ikhlas, kader belum, kami masih menunggu ke depan masih terus bergulir," jelas dia.

Namun setelah mendengar permintaan maaf Jokowi, Bona menyebut penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Menurutnya, Jokowi juga tak perlu meminta maaf.

"Sejujurnya tidak perlu minta maaf ya, karena ini hak prerogatif beliau. Jadi ini kebalik bahwa ini bukan hak prerogatif yang harus bagaimana, kayak kemarin Pak Wapres minta maaf, sekarang juga Pak Jokowi sebetulnya tidak perlu minta maaf," tutur Bona.

Bona menilai penyusunan menteri dan wakil menteri merupakan hak prerogatif Jokowi. Hanura menegaskan tak akan menjadi oposisi, meski kader tidak menjadi menteri.

"Kalau opsi oposisi tidak, sudah kemungkinan besar tidak, ketum kami sudah memperingatkan akan ada di pemerintahan. Jelas Pak OSO (Oesman Sapta Odang) mendukung Jokowi sudah seluruh all-out kondisi seperti konsolidasi internal merebut 2024," kata dia.

Soal adanya parpol koalisi yang belum terakomodir di kabinet sempat jadi pembahasan dalam pertemuan Sekjen-sekjen Koalisi Indonesia Kerja semalam, Jumat (25/10). Sekjen PPP Arsul Sani pun diminta untuk menyampaikan aspirasi dari partai-partai yang belum ada perwakilannya di Kabinet Indonesia Maju.

"Intinya, teman-teman berharap semuanya diberi kesempatan berpartisipasi dalam posisi yang belum di-fix-kan. Nah Mas Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) dan saya diminta meneruskan aspirasi kepada Pak Jokowi. Itu saja," sebut Arsul.

Wakil Ketua MPR itu berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Jokowi saat bertemu. Soal hasilnya, kata Arsul, itu terserah Jokowi.

"Terkait ini ya kalau nanti ketemu beliau atau yang dekat dengan beliau maka kami sampaikan. (Keputusannya) ya kita serahkan kepada Pak Jokowi, beliau tentu bijak mengakomodasi semua aspirasi," ucapnya. 

https://news.detik.com/berita/d-4761...alisi?single=1


sebelahblog
tien212700
tien212700 dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.