Setiap menteri di Kabinet Indonesia Maju mendapatkan tugas dan arahan khusus dari Presiden Joko Widodo. Arahan ini terkait dengan prioritas kerja kementerian dan target yang perlu dicapai.

Pun begitu dengan Kementerian Agama. Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi mendapatkan beberapa arahan dari Presiden Jokowi saat rapat kabinet perdana. 

Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sedang berupaya memerangi radikalisme dari semua sisi. Hal ini tergambar jelas dari instruksi Presiden kepada Menteri Agama.

Tak lama setelah instruksi itu, Fachrul Razi mengatakan pihaknya akan bersikap tegas terhadap tindakan-tindakan yang merisaukan masyarakat.

Menurutnya, aparat hukum juga akan mengambil penegakan hukum sekiranya adanya tindakan yang ekstrem.

Namun, Kemenag akan mengambil jalan untuk mengimbau terlebih dahulu. Menurutnya, mengimbau tidak menimbulkan kekerasan, tapi mengajak dari hati ke hati, untuk bersikap toleran, damai, dan menghindari kata-kata yang memancing permusuhan.

Kemenag, Kemenhan, BNPT dan BPIP siap bekerjasama bersinergi menangkal serta menanggulangi radikalisme dan terorisme.

Beberapa lembaga negara akan saling memperkuat sinergisitasnya untuk mencegah semakin maraknya penyebaran paham radikalisme. Kerjasama antar lembaga dan komponen bangsa adalah kunci dari pemberantasan radikalisme.

Yang pasti, di era pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua ini, radikalisme dan terorisme menjadi musuh yang akan diperangi. Pemerintah tidak akan membiarkan keduanya berkembang di bumi Indonesia.

Hal itu pastinya akan didukung oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, paham adikalisme dan aksi terorisme terbukti telah merugikan bangsa Indonesia.