Alasan Tidak Jadi Ditutupnya Pulau Komodo




Pulau Komodo. Belum sempat berpikir untuk berkunjung ke sana, eh ... harga tiket sudah mau dinaikkan saja. Hehe .... Itu sebagai alternatif lain karena tempat wisata di ujung paling barat Nusa Tenggara Timur itu tidak jadi ditutup.


Di pulau Komodo ini terdapat ratusan spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan Asia dan Australia. Di antaranya terdapat 25 spesies hewan yang dilindungi karena jumlah dan penyebarannya terbatas.


DetikTravel


Selain itu, panorama pulau ini sangat indah. Sehingga bisa menarik minat para turis asing maupun lokal untuk berkunjung. Di sana, para pengunjung bisa melakukan banyak kegiatan. Seperti memancing, diving, bersampan, bahkan hiking dan camping.


Karena hal itu, Pulau Komodo pernah dinobatkan menjadi 7 keajaiban wisata alam dunia. Wow! Keren, bukan? Itu ada di Indonesia, lho! Negara kita!


googie.com


Namun, Taman Nasional Komodo ini sempat direncakana untuk ditutup. Dengan alasan, populasi rusa sebagai makanan komodo semakin menurun. Dikarenakan banyaknya pengunjung. Dikhawatirkan, komodo akan saling memangsa jika, makanan mereka terbatas.


Selain alasan itu, maraknya pemburu liar menjadi salah satu penyebabnya. Hmmm .... Selalu, ya! Orang-orang tidak bertanggung jawab itu berkeliaran di mana-mana. Demi keuntungan pribadi rela merusak alam.


Liburanmurah.info


Dengan rencana penutupan Taman Nasional Komodo ini, diharapkan juga bisa membangun taman ini menjadi taman yang seharusnya. Yaitu, menjadi lebih indah, rapi dan bertaraf internasional. Juga, akan dibangun Pusat Riset Komodo dan penataan kapal cruise ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo.


Lalu, apakah dengan penutupan Pulau Komodo itu menjadi solusi terbaik?


Bagaimana dengan nasib warga sekitar yang sudah menggantungkan hidupnya kepada pariwisata ini?


Akhirnya, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan memutuskan untuk mengambil jalan tengah. Menjadikannya Taman Nasional ini menjadi tempat wisata ekslusif. Dengan memberlakukan aturan yang sangat ketat untuk setiap wisatawan yang mau berkunjung. Apakah itu?


Jika dulu, biaya tiket masuk hanya Rp 50000 untuk wisatawan lokal dan Rp 150000 untuk wisatawan asing. Maka, sekarang naik menjadi belasan juta rupiah. Tepatnya 14 juta! Wow!


Alasannya, untuk membatasi pengunjung.


Sepertinya, itu akan berhasil. Pengunjung akan sangat menurun drastis, ya? Namun, bagaimana dengan warga sekitar yang menjadikan tempat wisata itu sebagai sarana mata pencaharian? Tidakkah pendapatannya akan menurun drastis juga? Bukankah alasan tidak jadinya ditutup Taman Nasional Komodo itu karena keberadaan warga sekitar?


Hmm .... Haruskan mereka pun ikut menaikkan harga makanan dan menaikkan harga sewa hotel?


Atau ada solusi lain? Para pengusaha travel, mungkin bisa menemukannya? Hehe .... Semoga saja, ya? Siapapun tidak ada yang merasa dirugikan.


Satu lagi, mimpiku yang belum sempat terrajut untuk bisa berwisata ke Taman Wisata Nasional Komodo, pupus sudah. Hiks ....
Harus cukup puas dengan hanya melihatnya di gambar saja. Itu saya. Bagaimana dengan Agan dan Sista?

Sumber
Di sini
Di sini
Di sini