Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu pulau yang berada di timur Indonesia, yang memiliki pesona akan keindahan alam beserta flora dan fauna di dalamnya. Saat mendengar kata "NTT", pikiran langsung tertuju pada salah satu fauna kebanggaan Indonesia yaitu Komodo. Kita patut berbangga karena Komodo yang memiliki nama latin Varanus Komodoensis ini, merupakan hewan purba/prasejarah yang masih dapat bertahan hingga saat ini dan hanya ada satu-satunya di dunia yaitu di Indonesia khususnya pulau Komodo yang berada di Nusa Tenggara Timur. Untuk itu pulau Komodo di akui oleh dunia sebagai 7 Keajaiban dunia yang baru, yang tentu saja, pengakuan ini akan berdampak pada minat dan antusiasme masyarakat dunia, untuk mengunjungi pulau Komodo dan menyaksikan langsung hewan purba nan eksotis ini. (Beritanya Disini)

Si gagah nan Purba KOMODO!Sumber : Disini

Namun belum lama ini muncul isu bahwa pulau Komodo akan ditutup. Hal ini ternyata bukanlah tanpa alasan, karena dari tahun 2016-2019 tercatat oleh data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah terjadi penyelundupan Komodo ke luar negeri yang dilakukan oleh penjahat yang terorganisir. Tercatat sebanyak 41 ekor Komodo berhasil diselundupkan keluar negeri, harga pasaran Komodo di pasar internasionalpun tidak kalah mencengangkan yakni 500 juta perekor. Hal ini tentu saja menggiurkan bagi siapapun, terutama bagi mereka yang tidak mengerti akan pentingnya perlindungan Komodo, karena yang ada dipikiran para penjahat ini hanyalah uang untuk mengisi perut. (Sumber : Disini)

Anak Komodo yang akan diselundupkan ke Singapura berhasil digagalkan Polda Jawa Timur. Sumber : Disini

Penutupan pulau Komodo akan dimulai pada Januari 2020. Usut punya usut penutupan ini hanyalah bersifat sementara, karena pemerintah ingin mempersiapkan pengeleloaan pulau Komodo yang benar-benar baik serta rapih, selama masa penutupan ini pemerintah dapat melakukan konservasi dan monitoringterhadap habitat komodo, baik lingkungannya serta ketersediaan makanan bagi Komodo di alam liar. Selain itu pemerintah juga membuka atau memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk mengelola pulau Komodo dengan kriteria-kriteria tertentu yang salah satunya yaitu pihak ketiga ini haruslah pecinta lingkungan dan mendukung program keberlangsungan flora dan fauna, hal ini bertujuan agar pulau Komodo dapat dikelola secara profesional, dengan memperhatikan perlindungan dan kelestarian hewan Komodo dan bukan hanya sekedar berekspektasi pada eksploitasi untuk memperoleh keuntungan semata.

Salah satu alasan pulau Komodo ditutup untuk sementara adalah untuk melakukan konservasi habitat Komodo termausk ketersediaan makanan alami Komodo yang banyak diburu oleh manusia.Sumber : Disini

Oleh karena dikelola oleh pihak ketiga, maka rencananya untuk dapat berwisata ke pulau Komodo tampaknya kita harus merogoh kocek lebih dalam yaitu sekitar 14 juta perorang. Menurut saya, hal ini bukanlah menjadi masalah besar, karena dibalik harga yang mahal, kita akan disuguhi oleh salah satu 7 keajaiban dunia yaitu hewan purba Komodo dan satu-satunya di dunia. Selain itu, patokan harga tinggi ini juga akan menjadikan pulau Komodo akan sulit dimasuki oleh para penjahat penyelundupan hewan, karena untuk masuk saja mereka harus merogoh kocek yang dalam, belum lagi akan berhadapan oleh pihak pengelola/pihak ketiga yang tentu saja akan dituntut untuk dapat melindungi Komodo dari para penjahat tersebut.

Tampak Wisatawan menikmati keindahan salah satu keajaiban dunia "KOMODO".Sumber : Disini

Saya sebagai warga negara Indonesia yang amat mencintai tanah ini, dengan segala hal yang ada didalamnya, sangat mendukung rencana pemerintah tersebut, karena hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian Komodo dari tangan-tangan penjahat serta . serta untuk anak-cucu kita kelak, agar Komodo tidak hanya tinggal cerita yang hanya dapat dilihat dibuku-buku aneka satwa semata. Pemerintah harus memilih pihak pengelola yang benar-benar telah terbukti kinerjanya dan benar-benar berfikir untuk kelestarian Komodo, serta peningkatan pengawasan terhadap wisatawan yang hendak masuk pulau Komodo agar tidak terjadi lagi, pembunuhan Komodo dan penyelundupan Komodo kedepannya.

Semoga anak-cucu kita kelak masih dapat menyaksikan hewan ini secara langsung dan bukan hanya melihat dari buku ataupun museum. Sumber: Disini