POJOKSATU.id, JAKARTA – Merapatnya Prabowo Subianto dan Partai Gerindra ke dalam pemerintah, sepertinya tak bisa diterima sepenuhnya oleh para pendukungnya.

Terutama dari kelompok Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) yang sudah bersiap menjadikan Prabowo sebagai ‘target’,

Jurubicara PA 212 Novel Bamukmin menyatakan, pihaknya secara khusus menyodorkan target 100 hari kerja kepada Menteri Pertahanan itu.

Di antaranya adalah pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang sampai saat ini masih berada di Arab Saudi.

“Kami masih berharap 100 hari ke depan, PS (Prabowo Subianto) dan orang-orangnya bisa menghasilkan apa yang kami perjuangkan agar (kasus) ulama kami semua di-SP3, juga HRS bisa kembali,” ujar Novel saat dihubungi, Rabu (23/10/2019).
Novel bahkan memastikan, jika sampai 100 hari ke depan target dimaksud tak dipenuhi, maka pihaknya akan mengambil sikap tegas.

Yakni menjadi oposisi dan mengkritisi habis-habisan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

“Sikap kami jelas, menjadi oposisi kritis Prabowo. Dan saya anggap PS telah kumat kembali ke penyakit lamanya,” ancamnya.

Akan tetapi, pentolan FPI ini tak menjelaskan maksud ‘kumat’ dan ‘penyakit’ dimaksud.


Hanya saja, katanya, masalah bangsa ini dimulai saat Prabowo memutuskan ikut mengusung Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta.

“Kalau Prabowo tidak bisa buktikan itikad baiknya kepada ulama, untuk bisa membebaskan dari kriminalisasi, dengan Prabowo sudah koalisi dengan kubu 01, maka sudah dipastikan Prabowo kumat,” ujarnya.

Novel pun mengisyaratkan sangat keberatan dengan keputusan Prabowo dan Gerindra bergabung dengan Pemerintah.

Ia menyebut, selama ini mantan Danjen Kopassus itu sudah banyak janji kepada ummat. Juga pernah berjanji akan tenggelam bersama rakyat yang memilihnya.

“Aktivis dan para tokoh sudah memberikan kontribusi besar sehingga partainya mempunyai posisi daya tawar tinggi dengan orang-orangnya bisa bertengger di kabinet menggusur jatah partai di kubu 01,” kesalnya.

Novel bahkan mengklaim bahwa dukungan yang selama ini diberikan pihaknya kepada Prabowo penuh darah dan dengan pengorbanan nyawa.

“Tinggal ditunggulah apa yang Prabowo berikan kepada orang yang telah berjuang sampai hilangnya nyawa, darah dan penjara serta harta mereka yang disumbangkan demi terwujudnya 2019 ganti presiden,” kecamnya.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...-tak-tenang/2/