Indonesia, Bangsa Nekat yang Membuat Teman-Teman Pak Habibie Kocar-Kacir

Beranda

...

The Lounge
Indonesia, Bangsa Nekat yang Membuat Teman-Teman Pak Habibie Kocar-Kacir

Spiritualis

29-09-2019 13:41

Indonesia, Bangsa Nekat yang Membuat Teman-Teman Pak Habibie Kocar-Kacir

Pak Habibie telah pergi.. namun beliau memberikan kenangan indah bagi bangsa ini.

Tak dielakkan bahwa beliau merupakan salah satu orang cerdas yang lahir di negeri kita, yang memberikan banyak sekali pelajaran untuk kita, hingga cita-cita kita dulu ialah menjadi sosok pak Habibie.

Dirgantara ialah salah satu dari kenangan yang ditorehkannya, dengan pesawat yang diciptakan dan seharusnya kini kita memiliki pesawat sendiri, mobil sendiri, kecanggihan-kecanggihan yang seharusnya didapatkan dengan mudah dan pasti lebih murah.

Beliau bertujuan menjadi orang yang berguna bagi negara dan membuat pesawat terbang yang bisa membawa rakyat Indonesia ke titik-titik maritim di Indonesia bahkan ke tempat yang sulit dijangkau.

Namun cita-cita beliau yang menginginkan kemajuan bangsa tertunda, tertunda dengan paksa.. tertunda karena banyak yang tak sejalan dan karena banyaknya kepentingan.

Dulu awal mula pak Habibie berani mengejar cita-cita karena saat itu pak Soekarno sebagai Presiden RI membuka peluang yang besar bagi anak-anak bangsa, mereka di sekolahkan ke luar negeri untuk menimba ilmu dalam bidang dirgantara dan maritim. Kesempatan ini diambil pak Habibie dengan semangat yang membara, berangkatlah beliau bersama teman-temannya di rombongan kedua padahal beliau saat itu sudah kuliah elektro di ITB selama 6 bulan. Ini bukan kursus, ini pendidikan yang sekolahnya bertahun-tahun dan dilandasi praktek juga.

Saat menempuh pendidikan S1 hingga S2, pak Habibie rela dalam bersusah payah, beliau tidak mengambil beasiswa, uang untuk pendidikan dibiayai oleh ibundanya yang memiliki usaha catering dan kos-kosan. Saat itu beliau lebih memilih tinggal di tempat yang seadanya, yang terbilang jauh dari kota dan beliau lebih suka berjalan kaki untuk menghemat biaya transport.

Pak Habibie juga senang dengan perpustakaan hingga ia sering ke sana karena waktu bukanya lebih lama, banyak ilmu yang dipelajari pak Habibie hingga ia lancar dalam berbahasa Jerman, teman-temannya sampai heran dan mengira dia memiliki keturunan Jerman karena kepiawaiannya dalam berbicara.

Setelah lulus S2, pak Habibie memilih menjadi asisten profesor hingga beliau mendapat kesempatan untuk melanjutkan S3 dengan beasiswa dan lulus saat usia 28 tahun, terlalu muda untuk mendapat gelar Doktor emoticon-Belo

Jadi agan sista sudah menjadi apa saat usia 28 tahun? emoticon-Embarrassment

Itulah awal negara kita memiliki kekuatan dalam hal penerbangan dan maritim, saat ribuan lulusan luar negeri ini membanjiri negara kita.. berharap bisa memajukan bangsa sendiri.

Saat pemerintahan pak Soeharto, negara ini membangun PT PAL, IPTN, dll. Para lulusan luar negeri ini semakin semangat dalam membuat karya di bidangnya masing-masing. Kala itu pak Habibie membuat pesawat N250 yang dikembangkan bertahun-tahun untuk mendapatkan performa terbaiknya, dan kemungkinan masih digunakan untuk 30 tahun kedepan. Saat itu IPTN membuat pesawat N250 di Amerika dan Eropa, mereka membangun pabrik di sana. Namun tiba-tiba pak Presiden memutuskan menutup pabrik IPTN dan industri strategis lainnya. Di dunia ini hanya 3 negara yang mengambil keputusan 'anjlok' ini yaitu Jerman karena trauma dengan Nazi, Cina dan Indonesia!

Karena penutupan inilah 16.000 lulusan terbaik bangsa kocar kacir keluar negeri karena tenaganya tak dibutuhkan di negeri sendiri, mereka membuat pesawat yang akhirnya kita beli dengan harga mahal..

Sebenarnya negara ini memiliki banyak jenius, namun mereka terhenti di tengah jalan dan akhirnya cita-cita seluruh rakyat tergadaikan.. Andaikan keputusan seperti itu tak terjadi, kita tak pernah tahu Negara ini akan sehebat apa emoticon-norose

::

Satu lagi yang dicintai pak Habibie selain Indonesia.. yaitu bu Ainun, istrinya yang senantiasa menemani beliau.. hampir 50 tahun mereka bersama, dan kisah cinta mereka membuat rakyat Indonesia berderai air mata.. dan penutup kisah cinta ini ialah eyang kembali menemani di samping makam ibu Ainun emoticon-Berduka (S)