






Faktanya nih bre, American Football ataupun Rugby dengan kesatuan liganya yang disebut sebagai NFL merupakan salah satu olahraga yang paling diminati di daratan Amerika. Belum lagi ketika event seperti "Super Bowl" dimulai, maka penonton dapat tumpah ruah hingga melebihi kapasitas stadionnya sendiri 

Namun di balik itu semua gemerlap dan kemeriahan tersebut, nyatanya terdapat sisi gelap yang sangat menyedihkan dan jarang terekspos oleh media, yaitu berbagai hal-hal gila yang kerap mengikat para Cheerleader yang biasanya melakukan performance ketika jeda pertandingan muncul. Mulai dari peraturan sederhana yang mangharuskan menggunakan kostum tertentu, hingga yang paling gila dimana para anggota Cheerleader ini tidak di perbolehkan menggunakan celana dalam

Penasaran peraturan gila apalagi yang harus mereka ikuti? Keep reading below ya bre 
Gimana menurut gansis sekalian? ini peraturan yang harus mereka turuti masih manusiawi ato kagak?
karena menurut we pribadi sih peraturan-peraturan sejenis diatas udah kelewat batas sih, pada mentingin profit buat pihak tertentu aje, tapi entah lah ya, soalnya itu juga resiko dari pekerjaan di ambil
Sekia thread ane kali ini, and thanks buat yang uda mau mampir di mari yak, jangan lupa koment, rate, dan cendulsnya kalau boleh
Daaaaannnn Jangan lupa juga untuk share, karena toh sharing itu gratis, jadi sering-seringlah share link gan
Last but not least, Stay tune yak for another thread, Byeeeeeeeee ~


Sumber : Disini dan Disini
Sumber gambar : Google Images

Quote:1. Di paksa untuk melakukan sesi foto akhir pekan, termasuk sesi foto tanpa busana dan bertindak sebagai “pemandu” di klub malam.
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
Pada tahun 2013, tim The Washington Redskins mengharuskan kelompok Cheerleader mereka untuk mengikuti perjalanan ke Costa Rika dan melakukan sesi Photo Shoot disana. Tidak lama ketika para Cheerleader tiba, official dari tim langsung menyita pasport para Cheerleader tersebut tidak terkecuali sebagai langkah preventif agar mereka tidak kabur dari tugas
Parahnya, setiba disana, para Cheerleader ini di haruskan untuk mengikuti sesi photo shoot selama lebih dari 18 jam, termasuk sesi foto tanpa busana, dimana para pria yang menjadi perwakilan daripada sponsor The Washington Redskins boleh melihat sesi foto tersebut secara langsung.
Tidak berhenti sampai disitu, setelah sesi foto selesai, para anggota Cheerleader tadi di wajibkan untuk menemani beberapa pihak sponsor pria didalam sebuah klub malam. Pun tidak ada dari mereka yang harus “melayani” para sponsor, dapat dipastikan pelecehan tingkat berat hingga ketidak nyamanan akan situasi yang dapat dirasakan

Pada tahun 2013, tim The Washington Redskins mengharuskan kelompok Cheerleader mereka untuk mengikuti perjalanan ke Costa Rika dan melakukan sesi Photo Shoot disana. Tidak lama ketika para Cheerleader tiba, official dari tim langsung menyita pasport para Cheerleader tersebut tidak terkecuali sebagai langkah preventif agar mereka tidak kabur dari tugas

Parahnya, setiba disana, para Cheerleader ini di haruskan untuk mengikuti sesi photo shoot selama lebih dari 18 jam, termasuk sesi foto tanpa busana, dimana para pria yang menjadi perwakilan daripada sponsor The Washington Redskins boleh melihat sesi foto tersebut secara langsung.
Tidak berhenti sampai disitu, setelah sesi foto selesai, para anggota Cheerleader tadi di wajibkan untuk menemani beberapa pihak sponsor pria didalam sebuah klub malam. Pun tidak ada dari mereka yang harus “melayani” para sponsor, dapat dipastikan pelecehan tingkat berat hingga ketidak nyamanan akan situasi yang dapat dirasakan

Quote:2. Di haruskan menghadiri event tertentu dengan hanya menggunakan bikini
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
The Buffalo Jills menerangkan sebuah event golf tertentu yang nyatanya sangat bermasalah. Pada perayaan "Jills Annual Golf Tournament", beberapa Cheerleader tertentu diharuskan menghadiri event menggunakan kostum yang nyatanya hanyalah sebuah bikini
Lebih jauh lagi, para Cheerleader ini kemudian "di lelang" dan pihak yang dapat memberikan harga tertinggi memiliki kesempatan untuk berkeliling area golf di temani oleh seorang Cheerleader yang mereka menangi.
Hingga kemudian laporan yang bermunculan sangat beragam dan tentunya bermasalah, mulai dari sentuhan yang mengarah pada pelecehan, kata-kata tidak pantas, hingga beberapa Cheerleader yang di paksa untuk duduk di pangkuan para pemain golf

The Buffalo Jills menerangkan sebuah event golf tertentu yang nyatanya sangat bermasalah. Pada perayaan "Jills Annual Golf Tournament", beberapa Cheerleader tertentu diharuskan menghadiri event menggunakan kostum yang nyatanya hanyalah sebuah bikini

Lebih jauh lagi, para Cheerleader ini kemudian "di lelang" dan pihak yang dapat memberikan harga tertinggi memiliki kesempatan untuk berkeliling area golf di temani oleh seorang Cheerleader yang mereka menangi.
Hingga kemudian laporan yang bermunculan sangat beragam dan tentunya bermasalah, mulai dari sentuhan yang mengarah pada pelecehan, kata-kata tidak pantas, hingga beberapa Cheerleader yang di paksa untuk duduk di pangkuan para pemain golf

Quote:3. “The jiggle test” sebagai evaluasi fisik
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
Hampir semua tim Cheerleader bahkan dari olahraga berbeda mengharuskan para anggota timnya berada dalam kondisi “prima”. Dan untuk itu setiap tim memiliki evaluasi fisik dengan cara mereka sendiri.
The Buffalo Jills contohnya, menggunakan apa yang mereka sebut sebagai “The jiggle test”, yaitu sebuah evaluasi fisik terhadap para anggota Cheerleader dimana mereka diharuskan berlompat-lompat sementara para juri memperhatikan seberapa sering bagian pinggul, perut, hingga dada mereka “berguncang”.
Terlalu banyak berguncang, anggota Cheerleader terkait dapat saja di bangku cadangkan, di skors, hingga di pecat

Hampir semua tim Cheerleader bahkan dari olahraga berbeda mengharuskan para anggota timnya berada dalam kondisi “prima”. Dan untuk itu setiap tim memiliki evaluasi fisik dengan cara mereka sendiri.
The Buffalo Jills contohnya, menggunakan apa yang mereka sebut sebagai “The jiggle test”, yaitu sebuah evaluasi fisik terhadap para anggota Cheerleader dimana mereka diharuskan berlompat-lompat sementara para juri memperhatikan seberapa sering bagian pinggul, perut, hingga dada mereka “berguncang”.
Terlalu banyak berguncang, anggota Cheerleader terkait dapat saja di bangku cadangkan, di skors, hingga di pecat

Quote:4. Larangan menggunakan celana dalam
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
Alexa Brenneman seorang Cheerleader daripada tim Cincinnati Bengals mengajukan berkas tuntutan hukum terhadap timnya, atas kebijakan peraturan yang mengikat para Cheerleader dalam tim yang dirasakan di luar batas kewajaran.
Ketika tuntutan ini di ajukan, Handbook daripada peraturan terkait pun di publikasikan yang kemudian memperjelaskan beberapa peraturan yang nyatanya sangat tidak wajar. Termasuk didalamnya instruksi larangan berupa
“Tidak di perbolehkan menggunakan celana dalam baik dalam bentuk apa pun, pada sesi latihan ataupun acara”
Gila bener dah ini

Alexa Brenneman seorang Cheerleader daripada tim Cincinnati Bengals mengajukan berkas tuntutan hukum terhadap timnya, atas kebijakan peraturan yang mengikat para Cheerleader dalam tim yang dirasakan di luar batas kewajaran.
Ketika tuntutan ini di ajukan, Handbook daripada peraturan terkait pun di publikasikan yang kemudian memperjelaskan beberapa peraturan yang nyatanya sangat tidak wajar. Termasuk didalamnya instruksi larangan berupa
“Tidak di perbolehkan menggunakan celana dalam baik dalam bentuk apa pun, pada sesi latihan ataupun acara”
Gila bener dah ini

Quote:5. Bahkan setelah semua lompatan berbahaya, Handbook mengingatkan betapa “tidak pentingnya” seorang Cheerleader
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
Nyatanya pihak tim membuat Handbook atau peraturan tertulis yang mengikat para Cheerleader dengan sangat tidak manusiawi dan menjelaskan “betapa tidak pentingnya” mereka
Handbook tersebut seakan menjadi sebuah cara untuk menghindar dari perkara hukum yang dapat saja muncul ke permukaan, termasuk didalamnya untuk mengikat Cheerleader daripada meminta kenaikan gaji, permintaan kondisi kerja yang lebih baik, hingga penjaminan asuransi.
Salah satu peraturan tertulis yang sangat menyakitkan yaitu :
“Sebagai pengingat, sebagaimana peran anda untuk organisasi, football adalah nama dari game itu sendiri. Para penonton akan datang hanya untuk menonton game yang akan berlangsung, bahkan ketika anda tidak ada. Terdapat banyak tim hebat di luar sana yang tidak memiliki Cheerleader, namun penjualan tiket permainan mereka tetap meroket. Bahkan ada yang sebelumnya memiliki Cheerleader tapi memutuskan untuk membubarkannya karena terlalu bermasalah”
Yang membuat aneh adalah, “peraturan pengingat” diatas seakan menjadi dua hal yang bertolak belakang, yang mana tim menuntut komitmen tanpa batas dari Cheerleader itu sendiri, sementara juga mengingatkan betapa tidak pentingnya posisi seorang Cheerleader

Nyatanya pihak tim membuat Handbook atau peraturan tertulis yang mengikat para Cheerleader dengan sangat tidak manusiawi dan menjelaskan “betapa tidak pentingnya” mereka

Handbook tersebut seakan menjadi sebuah cara untuk menghindar dari perkara hukum yang dapat saja muncul ke permukaan, termasuk didalamnya untuk mengikat Cheerleader daripada meminta kenaikan gaji, permintaan kondisi kerja yang lebih baik, hingga penjaminan asuransi.
Salah satu peraturan tertulis yang sangat menyakitkan yaitu :
“Sebagai pengingat, sebagaimana peran anda untuk organisasi, football adalah nama dari game itu sendiri. Para penonton akan datang hanya untuk menonton game yang akan berlangsung, bahkan ketika anda tidak ada. Terdapat banyak tim hebat di luar sana yang tidak memiliki Cheerleader, namun penjualan tiket permainan mereka tetap meroket. Bahkan ada yang sebelumnya memiliki Cheerleader tapi memutuskan untuk membubarkannya karena terlalu bermasalah”
Yang membuat aneh adalah, “peraturan pengingat” diatas seakan menjadi dua hal yang bertolak belakang, yang mana tim menuntut komitmen tanpa batas dari Cheerleader itu sendiri, sementara juga mengingatkan betapa tidak pentingnya posisi seorang Cheerleader

Quote:6. “Dress Code” yang ketat bahkan diluar lapangan.
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
Tidak seperti pekerjaan pada umumnya. Seorang Cheerleader di haruskan untuk mengikuti peraturan dress code yang telah di tetapkan oleh tim, bahkan ketika jam kerja mereka usai. Pada akhir 2018, seorang Cheerleader dari New Orleans Saints mendapati dirinya di keluarkan dari tim. Setelah memposting foto dirinya menggunakan sejenis pakaian renang.
Nyatanya peraturan “Dress Code” tersebut mengikat seorang Cheerleader tentang bagaimana mereka harus tampil di depan publik, termasuk apa yang harus digunakan, outfit seperti apa, hingga yang paling aneh penggunaan tindik, kuteks, hingga celana sweatpants yang terlarang

Tidak seperti pekerjaan pada umumnya. Seorang Cheerleader di haruskan untuk mengikuti peraturan dress code yang telah di tetapkan oleh tim, bahkan ketika jam kerja mereka usai. Pada akhir 2018, seorang Cheerleader dari New Orleans Saints mendapati dirinya di keluarkan dari tim. Setelah memposting foto dirinya menggunakan sejenis pakaian renang.

Nyatanya peraturan “Dress Code” tersebut mengikat seorang Cheerleader tentang bagaimana mereka harus tampil di depan publik, termasuk apa yang harus digunakan, outfit seperti apa, hingga yang paling aneh penggunaan tindik, kuteks, hingga celana sweatpants yang terlarang

Quote:7. Peraturan aneh tentang “Kalender tahunan”
![Sarat dengan pelecehan, berikut sisi gelap nan menyedihkan para Cheerleader di NFL]()
The Ravens adalah satu daripada banyak tim yang diketahui menganut peraturan aneh ini demi profit. Setiap tahunnya Cheerleader daripada The Ravens diharuskan melakukan sesi photo untuk produk kalender tahunan mereka.
Pada sesi foto tersebut semua anggota daripada Cheerleader di haruskan ikut tampil. Tidak ada yang aneh, hingga sesi foto tersebut berakhir dan kalender telah di produksi.
Nyatanya, setiap anggota tim daripada The Ravens Cheerleader di wajibkan untuk membeli 100 buah kalender (per itemnya $13), dan kemudian harus menjualnya kembali kepada publik dengan harga $13 per itemnya untuk tujuan profit.
Ada aja dah taktik dagangnya, kaga pikir orang lain

The Ravens adalah satu daripada banyak tim yang diketahui menganut peraturan aneh ini demi profit. Setiap tahunnya Cheerleader daripada The Ravens diharuskan melakukan sesi photo untuk produk kalender tahunan mereka.
Pada sesi foto tersebut semua anggota daripada Cheerleader di haruskan ikut tampil. Tidak ada yang aneh, hingga sesi foto tersebut berakhir dan kalender telah di produksi.
Nyatanya, setiap anggota tim daripada The Ravens Cheerleader di wajibkan untuk membeli 100 buah kalender (per itemnya $13), dan kemudian harus menjualnya kembali kepada publik dengan harga $13 per itemnya untuk tujuan profit.
Ada aja dah taktik dagangnya, kaga pikir orang lain

Gimana menurut gansis sekalian? ini peraturan yang harus mereka turuti masih manusiawi ato kagak?
karena menurut we pribadi sih peraturan-peraturan sejenis diatas udah kelewat batas sih, pada mentingin profit buat pihak tertentu aje, tapi entah lah ya, soalnya itu juga resiko dari pekerjaan di ambil

Sekia thread ane kali ini, and thanks buat yang uda mau mampir di mari yak, jangan lupa koment, rate, dan cendulsnya kalau boleh

Daaaaannnn Jangan lupa juga untuk share, karena toh sharing itu gratis, jadi sering-seringlah share link gan

Last but not least, Stay tune yak for another thread, Byeeeeeeeee ~



Sumber : Disini dan Disini
Sumber gambar : Google Images