tipsbagus31Avatar border
TS
tipsbagus31
Alasan Kenapa Megawati Tidak Mau Menyalami Surya Paloh dan Agus Harimurty Yudhoyono
Mengapa Megawati tidak mau menyalami Surya Paloh dan Agus Harimurty Yudhoyono saat acara pelantikan anggota DPR lalu?



Karena sakit hati dan dendam.

Megawati itu tipe pemimpin yang tekadnya kuat dan hatinya sekeras baja. Soalnya kalau ga gitu, Mustahil Megawati mampu memimpin PDIP. Pengalaman politiknya panjang, dan dia satu di antara tokoh politik yang berani melawan Soeharto di masa Orde Baru walaupun Soeharto berkali-kali mencoba melumpuhkannya. Puncaknya adalah ketika terjadi peristiwa 27 Juli 1996, yaitu pengambilalihan paksa kantor DPP PDI (belum Perjuangan) yang dikuasai pendukung Megawati.

Sikap kerasnya ini berlanjut ketika Megawati menjadi presiden tahun 2001 sampai 2004. Menjelang Pemilu 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan salah satu menteri Megawati (yaitu Menteri Koordinator Politk dan Keamanan). Saat itu menjelang Pemilu 2004. Media sudah ramai memberitakan bahwa SBY akan maju sebagai calon presiden. SBY juga sudah memiliki partai, yaitu Partai Demokrat.

Pada tahun 2003, makin santer kabar bahwa SBY akan maju di pilpres 2004. Dalam suatu rapat, Mega bertanya ke SBY apakah benar rumor SBY akan nyalon presiden. SBY tidak menjawab jelas. Ternyata, belakangan SBY secara resmi mencalonkan diri. Sejak itu, hubungan Mega -SBY renggang. SBY yang masih menjabat Menkopolkam tidak disertakan dalam rapat-rapat.

Merasa tak lagi dianggap, SBY mengundurkan diri sebagai Menteri dan dengan resmi mencalonkan diri sebagai presiden. Calon wapresnya adalah Jusuf Kalla. Dalam Pilpres ini, SBY-JK yang berhadapan dengan Megawati-Hasyim Muzadi menang.

Megawati masih maju lagi sebagai capres pada Pilpres 2009. Kali ini cawapres Mega adalah Prabowo. Dalam putaran kedua, pasangan Mega-Prabowo dikalahkan oleh SBY-Budiono. Hubungan keduanya tetap buruk, hingga saat ini. Mega tak pernah mau hadir di acara-acara kenegaraan selama presiden masih SBY. SBY berkali-kali mencoba memperbaiki hubungan, namun Mega tetap bergeming. Bahkan dalam Pemilu 2019, ketika Demokrat harus memutuskan mendukung Prabowo atau Jokowi, dan SBY memutuskan Demokrat memilih Jokowi, Mega menolak. Akhirnya Demokrat terpaksa mendukung Prabowo.

Memang dalam beberapa kesempatan pasca Pilpres 2019 anak-anak SBY (AHY dan istri, Edhi Baskoro dan Istri) sempat silaturahmi ke rumah Megawati dan diterima dengan baik. Tapi sikap Mega tetap kokoh: dalam soal politik, unsur SBY (bahkan sampai anak-anaknya) tak akan dia terima.

Itu mungkin salah satu sebab mengapa Megawati menolak bersalaman dengan AHY.



Gimana dengan Surya Paloh? Megawati pernah curhat ke beberapa orang, termasuk ke Prabowo, bahwa banyak kepala daerah dari kader PDIP dipaksa pindah ke Nasdem dan tidak lagi mendukung PDIP Kalau tidak mau, akan diperkarakan oleh Kejaksaan dalam kasus-kasus korupsi. NasDem punya kewenangan sedemikian rupa karena saat itu posisi Jaksa Agung diduduki oleh Muhammad Prasetyo dari fraksi NasDem.

Gara-gara itu Mega dendam kepada Paloh.

Mega/PDIP dalam beberapa kesempatan bahkan terang-terangan meminta Jokowi dalam menyusun kabinet baru hasil Pilpres 2019, memilih Jaksa Agung yang bukan dari kader partai. Mega juga menolak hadir dalam pertemuan empat ketua umum partai-partai koalisi Jokowi akhir Juli 2019 lalu yang digagas oleh Paloh.





Dengan situasi seperti itulah, maka ga heran kalau Emak Banteng ga mau salam sama Paloh dan AHY.

Sumber / Catatan Kaki :

Kronologi konflik SBY - Mega

Perang Bubat Megawat - Surya Paloh

Ini penjelasan Megawati, Tak hadir dipertemuan Ketum Parpol Koalisi Jokowi
Diubah oleh tipsbagus31 22-10-2019 12:32
kojojotojo
extreme78
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.7K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.