Isu Penutupan dan Tiket Masuk ke Pulau Komodo



Bicara soal tiket masuk ke pulau Komodo, gimana kalau dana 31,000NTD buat kita menikah saja, Gan? Wehehe

Welcome in My Thread

Hai agan dan sista di manapun berada, apa kabar? Semoga tetap bahagia dan akan selalu ingat sama saya.

Thread kali ini, saya mau membahas tentang gunjang-ganjing, isu-isu terpanas soal dunia per-komodo-an.



Sudah tahu dong? Komodo atau dalam bahasa latin sering disebut Varanus komodoensisini, ternyata hanya ada dan besar di negara kita, Indonesia.

Tepat pada satu tahun lalu (2018), ternyata pemerintah Indonesia sendiri, sudah sempat mengumumkan terkait soal penutupan pulau komodo.

Sebab hal inilah, beberapa media luar negeri pun sempat ramai menanggapi.

Bagaimana tidak? Pasalnya, Pulau Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Timur ini ternyata sudah dikenal luas oleh masyarakat lokal hingga mancanegara. Keren, ya?

Hayooo ... kalian yang jadi warga negara Indonesia asli sudah pernah ke sana belum? Kalau TS sendiri si belum wehehe.

Masih terkait soal Pulau Komodo, ada banyak hal yang harus agan dan sista ketahui mengenai isu-isu terbaru kali ini.

Salah satunya seperti yang sudah agan dan sista baca di awal thread tadi; tiket masuk.

Yap! Tiket masuk ke Pulau Komodo yang berawal berkisar $500 ini, sekarang sudah naik sampai $1000 atau kalau di Taiwan 31,000NTD (setara dengan 14 juta rupiah).

Setelah agan dan sista tahu harganya berapa, sekarang kita bahas soal kenapa sih ya, pemerintah sampai begitu inginnya menutup Pulau Komodo tersebut?

Padahal kalau dipikir-pikir oleh mbak TS nih ya, kenapa nggak hatimu saja yang ditutup buat orang lain, dan terbuka untukku?

Ternyata, begini nih alasannya:

1. Membludaknya Pengunjung Tiap Tahun baik masyarakat lokal maupun turis mancanegara ke Pulau Komodo



Karena takut terjadi hal-hal yang di luar pengawasan pada komodo, pemerintah setempat--sekitar Labuan Bajo dan Pulau Komodo--maka, jumlah pengunjung ini mulai di batasi. Agan dan sista yang belum sempat ke sana, jangan berkecil hati, ya?

2. Adanya beberapa orang luar yang mencuri komodo?



Kalau soal ini, bahaya juga!

Kalau mencuri boneka berbentuk komodo mungkin nggak memperbesar masalah. Tapi kalau sampai komodo yang notabene sudah jadi hewan langka kemudian dicuri? Duuuhhh, agan dan sista jangan kayak gitu, ya?

3. Demi kelestarian komodo yang ada, hanya sebagian orang saja yang bisa masuk ke Pulau Komodo secara langsung



Nah, soal ini, agan dan sista pasti sudah banyak yang tahu.

Hanya beberapa member khusus yang memiliki tiket premium (kartu berlaku satu tahun) saja yang boleh bebas berswafoto langsung dengan komodo yang ada di sana.

Kalau agan dan sista belum jadi member premium, nggak perlu khawatir! Karena taman pulau komodo akan tetap buka.

Selain taman komodo, ada beberapa tempat lain yang nggak kalah seru untuk dikunjungi, saat agan dan sista berlibur ke sana.

Tempat apa sajakah itu?

1. Pulau Padar



Menjadi pulau terbesar ketiga selain Pulau Rinca dan Pulau Komodo, agan dan sista bebas jalan-jalan di sana. Tapi tetap hati-hati, ya?

2. Pulau Kelor



Pulau satu ini ada di kepulauan seribu, Jakarta, Indonesia. Buat kalian pecinta pantai dengan keindahan yang instagramable banget, boleh juga main ke sini!

3. Pulau Kanawa



Masih di sekitar pulau komodo nih, Gansis. Keren kan pantainya?

4. Pulau Gili Lawa



Pemandangan cantik ini bukan di luar negeri, lho, Gan. Masih dekat sama pulau komodo juga, kok!

5. Pantai Pink



Bicara soal keindahan Pantai Pink, siapa sih yang nggak tahu? Pantai dengan nuansa warna merah muda sebab warna pasir yang ada di sana, membuat siapapun betah tinggal lama.

Belum pernah ke sana? Sama! 😂😂




Semoga lain waktu dan kesempatan kita bisa ke sana dengan pasangan halal masing-masing ya, Gan dan Sista😉

Emm, setelah membahas soal Pulau Komodo dan lainnya, Mbak TS jadi pengen tahu, apakah ke depannya pariwisata dengan pantai-pantai indah di atas akan jadi tempat wisata eksklusif juga, ya?

Apapun itu, semoga dengan dijadikannya pulau komodo sebagai destinasi wisata eksklusif, kelestarian komodo yang ada di sana akan terus terjaga.

Taiwan, 22 Oktober 2019

Sumber gambar: Google
Teks: Opini Pribadi