Kesepakatan adalah kunci dalam komunikasi berumah tangga. Maklum usia pernikahan kami baru 4 tahun. Kondisinya setelah nikah kami langsung misah dengan orangtua. Alhamdulillah kini sudah memiliki dua orang anak, satu putra dan satu putri.

Setelah dilalui semua tidak mudah. Keindahan dan kenyamanan bersama ternyata hanya ada saat sebelum pernikahan "pacaran". Meski kami gak ada seremonial tembak-tembakan layaknya anak SMP yah.

Istri sebenarnya punya pribadi yang sangat menguntungkan. Yaitu gak suka keluyuran keluar rumah. Ideallah ini untuk jadi istri idaman ala anak turing.

Tapi ujian datang kala ia pun mau saya selali standby di rumah bersamanya. Hmmm, mati kutu dah. Karena kalo yang namanya di rumah itu pikirannya selalu tidur, tidur dan tidur. Meski saat udah punya anak kayak gini kesempatan tersebut harus diganti dengan nemeninnya bermain.

Tapi awal September 2019 ini jadi musim pembuka kebahagiaan. Pasalnya istri menyetujui untuk saya turing ke Gunungkidul, Yogyakarta. InsyaAllah 12-15 September 2019.

Ternyata dibalik semua itu gak ada yang gratis. Istri memberikan syarat selama saya pergi kecukupan di rumah terpenuhi dan ada mahar sekian rupiah.

"Okelah", kurang lebih hanya ucapan itu yang saya jadikan jurus agar gak keliatan down di hadapannya.

Padahal kenyataannya harus memutar balikkan pikiran gimana caranya dapetin itu syarat dan persiapan riding pun gak ada yang terlewat.