Proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional, Palapa Ring, akhirnya diresmikan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Senin (14/10) lalu.

Menurut Presiden, hal ini adalah bentuk perhatian pemerintah atas adanya ketimpangan yang tajam antar daerah dalam hal konektivitas digital.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berkomitmen menuntaskan Palapa Ring sebagai tol langit.

Hal ini tidak hanya untuk memajukan sektor ekonomi, tapi juga sektor sosial budaya politik dan pemerintahan.Inilah yang akan menyambungkan negara kita.

Keberadaan infrastruktur Palapa Ring ini selaras dengan konsep McCalfe’s Law. Hukum ini ditemukan oleh Robert Metcalfe.
Ia mengatakan semakin banyak titik atau node yang terhubung ke suatu jaringan, maka nilai ekonomisnya akan semakin besar.

Artinya kita bisa mendapatkan nilai tambah yang lebih dari system tersebut, misalnya saja masalah efisiensi waktu, efektifitas kerja, dan sebagainya.

Tol langit ini bukanlah proyek asal jadi, namun sungguh-sungguh diterapkan dan diimplementasikan untuk peningkatan efisiensi waktu, efektifitas kerja, dan sebagainya di seluruh wilayah Indonesia.

Tujuan akhirnya adalah untuk memberikan akses internet yang merata guna menopang pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Kini cita-cita rakyat Indonesia untuk mendapatkan akses internet secara cepat akan segera terwujud. Padahal, ini dulunya seolah mustahil.

Apalagi Menkominfo di era pemerintahan sebelum in (baca: Tifatul Sembiring)i justru pernah mencibir kebutuhan akses internet cepat ini. Katanya buat internet cepat untuk rakyat?

Memang dibutuhkan political will yang kuat untuk menyediakan akses internet yang merata di Indonesia ini. Tidak sekadar kata-kata atau sekadar wacana.

Kita sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada pemerintahan Presiden Jokowi atas pencapaian ini. Semoga ke depan akan lebih banyak kemajuan yang bisa diciptakan lagi.