Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nissahanumAvatar border
TS
nissahanum
Dunia Hologram
Aku hidup pada dunia yang dimana, mereka yang kuat akan bertahan dan mereka yang lemah akan mati, mereka yang berkuasa akan berbangga dan mereka yang tak berkuasa akan sengsara, ini dunia yang hanya ada pilihan memakan atau dimakan.

Tidak ada rasa aman di seluruh penjuru. Bagiku yang hanya menatap tanah, cukup merasa baik bila bisa mengadah keatas. Bangunan pencakar langit saling berjajar menjulang tinggi menggapai atmosfer langit. Berderet bangunan bangunan canggih namun tak ada kehidupan dibawahnya, hampa macam kota mati. Dalam laut manusia hidup dengan rumah gelembung yang transparan, diatas langit manusia hidup berjelajah bersama rumah mereka. Semua serba putih jika sekilas namun tak ada yang sadar bahwa dibawah tanah itu hitam, abu, kotor tak layak di pijaki manusia.

Wahai Generasi lalu, apakah kalian lebih memilih melihat pelangi ataukah banjir? Jika kalian tau dunia saat ini. Jika kalian menjadi sepertiku.

17 april 2118, Stonewer
Dunia dikuasai oleh makhluk yang teramat kuat, mahakarya manusia, mereka lahir dari harapan egois para generasi Alpha dan Gamma. Yang hanya memikirkan kesenangan dan kemudahan tanpa mengetahui konsekuensi yang timbul akibat hal tersebut. Mungkin semua manusia telah terinfeksi virusnya dan hanya Aku yang selamat dari makhluk itu. Di depan layar komputer, Aku hanya menulis sesuatu yang tak terlalu penting. Ya, catatan selama hidupku.

Aku hidup pada zaman semua manusia dibagi menjadi dua evolusi, manusia langit itulah sebutan kami pada mereka yang hidup di kelas paling atas dengan ciri fisik lumpuh kaki yang digantikan oleh benda bulat multi fungsi terkendali oleh pikiran mereka sendiri, kepala mereka besar melebihi ukuran bahu mereka. Di atas sana kendaraan tidak memiliki bahan bakar, menggunakan elektromagnetik dan hanya dikendalikan oleh pikiran. Bangunan transparan yang mengkilat anti rubuh berserakan dimana-mana.

Bagi mereka yang berpengaruh pada dunia ini, mereka hidup penuh dengan kesenangan, kemegahan, dan kekuasaan. Namun, bagi orang yang terbuang sepertiku. Hidup di bawah kebisingan bentrok masyarakat. Mempertahankan kodrat manusia yang sebenarnya, manusia yang seharusnya mengontrol kaleng–kaleng tak berakal itu. Bukan yang takut dan patuh begitu saja. Kami manusia kelas bawah yang dijuluki manusia primitif. Aku bukan alien yang memiliki kepala besar, tubuh kecil dengan kaki bulat. Aku hanya manusia normal, kami yang mengadah ke atas adalah manusia normal, dan sepertinya hanya dunia ini yang gila.

Aku rindu kisah ibu dan ayahku, mereka hidup di masa bisa berinteraksi satu sama lain, berpenampilan normal, dan masih bisa bekerja keras mengggunakan anggota tubuhnya. Aku hanya bisa bernostalgia melihat foto mereka berdua teramat gembira sambil menggendong diriku. Ini foto lama, kertas berwarna usang, tidak seperti foto kaca yang Aku miliki, memiliki fitur 3D dengan efek suara berulang. Setidaknya, foto lama itu memiliki nuansanya tersendiri. Sudah 9 tahun Aku tidak keluar rumah, semenjak orang tuaku diculik makhluk aneh itu, entah apa yang terjadi pada mereka. Aku hidup, makan, dan olahraga dalam rumah hasil modifikasiku.

Aku manusia normal seperti di zaman kakek nenekku masih hidup. Aku juga berpendidikan seperti anak biasa pada umumnya. Aku anak lelaki normal yang bisa menyukai lawan jenis. Aku juga remaja normal, tampan, dan kharismatik. Tapi, di semua hal itu sekali lagi, hanya dunia ini yang tidak normal. Membuat orang sepertiku dipaksa untuk mengikuti alur cerita dunia.

‘Peringatan! 5 meter dari pintu utama terdapat pergerakan, peringatan! 3 meter dari pintu utama’
Aku merogoh beberapa scert buatan ku.

Satu per sekian detik ia bergerak dua meter dari jarak sebelumnya. Manusia tidak bisa berlari secepat itu. Jelas itu bukan manusia. Aku berlari menuju monitor ruang tamu. Benar saja, itu makhluk yang sama yang telah menculik kedua orang tuaku. Aku berjalan perlahan tanpa suara, memberanikan diri menghadapi makhluk itu, dan tepat di depan pintu ini Aku akan menghadapi berbagai macam bahaya.

‘Tanda kehidupan terdeteksi! Siap melakukan penyergapan’. Tanpa pikir panjang Aku melempar scert ke bagian bawah pintu.

KRAAK..BZZRT...BZZRT...DAAR. Aku berhasil. Makhluk itu berhasil Aku lumpuhkan. Jika hal ini telah terjadi, Aku harus segera meninggalkan rumah kesayanganku ini. Berat, karena di sini semua kenanganku terukir.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam, Aku telah selesai mengemas barang-barang yang kubutuhkan di masa yang akan datang, dan ini pertama kalinya Aku keluar rumah setelah sekian lama. Aku siap berangkat!

CEKLEK. Selamat jalan tuan Nizzam! Sensor pintuku berbunyi dan tak akan bisa terbuka lagi oleh siapa pun kecuali Aku “Nizzam” orang yang memodifikasi alat primitif.

Tak jauh untukku berjalan hingga depan jalan raya yang begitu luas. Namun, tak ada satupun yang hidup di sana. Mereka hilang, dijadikan budak para kaleng tak berakal entah apa yang selama ini pemerintah lakukan. Aku, dengan bermodal tekad, akal dan kekuatan akan menguak konglomerat manusia kelas atas yang seenaknya menyuruh robot- robot itu menculik manusia.

Perjalanan dimulai. Sudah 2 jam semenjak waktu pemberangkatan, tak ada satu nyawa pun yang lalu lantang di hadapanku hingga tiba di persimpangan depan.

Peringatan! Serangan udara dengan luas ledakan 8 meter. Hindarkan diri dalam hitungan 6 detik. Sensorku berbunyi, sontak Aku berlari menjauhi titik awal berdiri.

4... 3.... 2.... 1.... ngiing

BLDAR...

Apa itu? Serangan nyasar? Aku bersembunyi dibalik bangunan apartemen kosong tanpa menurunkan tingkat kewaspadaanku. Aku merogoh tas dan mengambil scret untuk berjaga–jaga. Sesuatu yang tak terduga mulai terjadi, dalam kepulan asap ledakan dan pijakan aspal yang membara terlihat dua sosok saling berhadapan. Sepertinya angin tau maksudku, ia menerpa kepulan asap tersebut membuat semuanya nampak jelas. Sebuah robot ukuran manusia dewasa dengan perisai anti ledaknya berhadapan dengan seorang lelaki remaja kisaran 19 tahun yang menodongkan dua buah pistolnya pada si robot.

Pertempuran sengit antara keduanya tak bisa kuhentikan.

“Jika Aku membantunya, itu hanya menambah beban perjalananku saja. Ah, lebih baik ku tinggal saja.” Pikirku setelah melihat pertempuran sengit mereka.

Takdir berkata lain, robot itu membuat kekalahan telak bagi remaja tersebut dan itulah yang membuat pergelangan kakiku maju tanpa rasa gentar. Melempar scret di depan robot itu, lalu membawa kabur remaja laki–laki ini.

“Terima kasih sobat, tapi kenapa kau menolongku saat Aku sudah sekarat! Dasar bodoh!” Sentaknya sambil mendorong keras pundakku. Ah, wajar saja bila dia bersikap seperti itu padaku.

“Kau melihatku dalam keadaan gelap? Yah Aku berniat meninggalkanmu, tapi sepertinya Aku kena kisaran angin.” Jawabku dengan jujur, ekspresinya berubah dan mengeluarkan aura gelap yang cukup tak mengenakan. Aku mencoba meluruskan hingga dipenghujung kata.

“Oh, kenalkan namaku Razzka jean panggil saja Aku razz. Darimana asalmu? Aku yakin kau bukan penghuni wilayah ini, apa yang kamu lakukan?” Ia mulai menyelidik.

“Namaku Nizzam Alhaidar dari sektor-20 Sicumaqua. Aku berencana melakukan pemberontakan pada pemerintah kelas atas, mau ikut gabung? Kulihat skill bertarungmu cukup hebat tadi.” Sial, Aku membeberkan semuanya.

“Hm, untuk manusia di sektor sana, kau memiliki rambut hitam sekerah yang mengkilap dan warna kulit langsat ya, terlihat seperti gadis hahaha. Tapi, matamu yang tajam itu jelas tak seirama dengan warna hazel pada korneamu, bagaimana bisa? Untuk penawaranmu tadi, kau tak perlu bertanya Aku ikut atau tidak, jelas kita adalah manusia sejenis bukan manusia modifikasi macam kelas atas. So, i’m ready to your partner Nizz.” Dia setuju atas tawaranku.

Dia adalah rekan pertamaku dan mungkin ini adalah langkah awal untuk mengubah peradaban di dunia ini menjadi yang lebih baik. Usai membalut luka di bagian bahunya, dia membawaku ke tempat persembuyianny. Razz bilang hanya masuk ke beberapa gang kecil lagi untuk sampai kesana. Nyatanya, saat Aku melewati persimpangan gang, bentrok antar warga terjadi di hadapan kami. Argh! Dunia ini kacau! Tidak, ledakan–ledakan pesawat pencuri di langit! Ini lagi perang antar warga di tanah.

Bersambung...
Diubah oleh nissahanum 21-10-2019 13:59
lina.wh
anasabila
srirahayu14
srirahayu14 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
362
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.