i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Soal Sound System Masjid, JK: Bertanding Kadang-kadang


Soal Sound System Masjid, JK: Bertanding Kadang-kadang

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK kembali mengingatkan pentingnya kualitas pengeras suara yang ada di masjid-masjid di Indonesia. Selama ini, JK mengatakan masih banyak masjid yang memasang sound system secara sembarangan dan justru mengganggu orang lain.

"Memang kadang-kadang masjid mengganggu juga, minta maaf. Sound system-nya berkeliaran kemana-mana, kerasnya kayak apa. Bertanding kadang-kadang (antar masjid)," kata JK saat memberi sambutan di ground breaking pembangunan Masjid At-Tanwir, yang berada di Kantor PP Muhamadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2019.

Selain menjabat sebagai Wapres, JK juga merupakan Ketua dari Dewan Masjid Indonesia (DMI). Kualitas pengeras suara yang baik, tak hanya diharapkan JK dari masjid-masjid yang baru dibangun, tapi juga di masjid yang telah lama berdiri. Terutama di masjid yang berlokasi di daerah padat penduduk.

"Kita akan punya aturan bahwa sound system itu jangan saling melampaui masjid yang satu. Karena nanti tidak jelas azannya, azan semua kita bingung," kata JK.

JK mengingatkan bahwa yang perlu dilakukan saat ini bukan hanya memakmurkan masjid namun juga masjid memakmurkan masyarakatnya. Membangun masjid yang bisa memakmurkan masyarakatnya bisa dilakukan dengan berbagai upaya.

"Bisa lewat ceramah, diskusi atau pengajaran tentang pendidikan, tempat berupaya meningkatkan spirit masyarakat dalam ekonomi," kata JK.

Pun halnya dalam pembangunan Masjid At-Tanwir yang dibangun oleh PP Muhamadiyah. JK berharap masjid ini menggerakkan masyarakat kepada hal-hal yang positif.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan selama ini, mereka kerap dikritik karena tak sering membangun masjid. PP Muhamadiyah lebih banyak membangun sekolah, perguruan tinggi, hingga rumah sakit yang tergolong megah. Namun untuk masjid, tak banyak pembangunannya

"Karena itu kami ingin memulai, setelah kami relatif settle. Kami akan mulai mengembangkan masjid-masjid kita," kata Haedar.
sumber

☆☆☆☆☆☆

Ini yang ngomong JK lho. Sampai detik ini trit dibuat, JK masih menjabat sebagai Wakil Presiden dan Ketua Dewan Masjid Indonesia. Bukan ummat Islam awam atau bahkan ummat beragama lain.

Didengar? Tidak.
Ada sebagian muslim yang over reactif jika segala sesuatu yang bersentuhan dengan ibadahnya digugat atau dikritisi. Meskipun kritikan itu disampaikan dalam forum resmi, forum yang berhubungan langsung mengenai ibadah tersebut. Entah kenapa. Mereka menganggap bahwa apapun yang berhubungan dengan ibadah mereka tidak boleh diganggu gugat. Meskipun hanya sekedar TOA atau pengeras suara yang hukumnya tidak wajib dalam hukum islam.

Seringkali di Kaskus ini ada pemilik id-pemilik id yang merasa lebih Islami, lebih hebat dalam pemahaman agamanya, padahal belum tentu juga mereka menegakan shalat 5 waktu dalam sehari semalam. Bahkan shalat Jum'at saja suka terlewat.

Apa membahas hal ini masuk ranah kebencian SARA? bodoh kalau ada yang berpikir seperti itu. Wong gw muslim koq, jadi wajar gw mengkritik sesama muslim.

Gw cuma terganggu dengan mereka yang kadang mengcounter kasar dalam artian bahwa setiap orang yang mengkritik pemakaian TOA (terpaksa sebut merk karena pengeras suara di rumah ibadah muslim identik dengan nama ini) dianggap sebagai musuh Islam, meskipun yang turut mengkritik adalah muslim. Mereka langsung berbicara bahwa yang takut suara Adzan cuma setan, iblis, dan lain-lain. Padahal Adzan adalah panggilan shalat, bukan pengusir setan. Logikanya kalau mereka bilang yang takut suara Adzan adalah setan, iblis dan sebangsanya, berarti merekalah setannya, karena telah merasakan dan tahu bahwa setan takut Adzan.

Berebut pengakuan lebih pagi? Berebut pengakuan lebih aktif? Ini juga jadi pertanyaan ketika suara TOA telah aktif antara jam 03.30-04.00. 1 jam sebelum shalat Shubuh. Suaranya keras? Banget.

Gw sekedar cerita soal anak rantau dari Sumatera Utara yang kos dekat rumah gw. Dia senang sekali bisa dekat dengan Masjid, jadi bisa shalat berjamaah. Dan kebetulan saat dia datang, pengeras suara Masjid memang bermasalah sudah 4hari. Dan ketika pengeras suara Masjid normal, besoknya dia ngomong sambil ngedumel.

"Gila kali suara Masjidnya Bang. Kaget saya. Saya tengok masih jam setengah 4 kurang, tapi pengurus masjid sudah teriak-teriak membangunkan orang. Mana suaranya dibuat-buat. Tak ada yang seperti ini di kampung saya Bang. Ah, jadi malas saya."

Ini dibuat-buat? Bukan. Ini asli. Dunia akherat gw tanggung dosanya kalau gw bohong atau mengada-ada. Memang terlalu lebay pengurus masjidnya. Kalau ngomong, huruf K berubah jadi huruf Q. Asyik jadi Asyiqe. Nyenyak jadi Nyenyaqe.

"Jadi kepada bapak-bapaaaaak, ibu ibuuuuu... pemuda-pemudi khususnya jamaah masjid Jami'e Aaaaaaal Hurriyah...."
"Yang sedang asyiqe tiduuuur.... Yang sedang nyenyaqe tiduuuuur, segeraaaa bangun dan segera bangun. Untuk mempersiapkan shalat Shubuh berjamaah."

Berulang-ulang. 365 hari dalam setahun. Sama kalimatnya, sama tekanan suaranya. Sama lebaynya.

Apa ada yang protes? Mungkin ada. Cuma hanya didalam hati. Untuk menyampaikan secara langsung? Wah, nanti dulu. Mereka ini termasuk kelompok kadal gurun yang tak suka perbedaan, tak suka kritik. Mereka ini termasuk kelompok yang aktif waktu Pilkada Jakarta 2017, termasuk ikutan aksi 212. Dan jujur aja, mereka pendukung 02 militan waktu Pilpres. Spanduknya terpampang besar disamping Masjid. Nanti malah repot urusannya. Gak percaya? Coba cari nama Masjid itu dan dengar suaranya setiap Shubuh. Bahkan suara pengeras suaranya melewati 4 Mushalla disekitarnya yang juga cukup keras suaranya.

Dzalim? Ya. Mereka telah berbuat dzalim tanpa sadar. Kepada bayi-bayi yang tengah tidur nyenyak, kepada mereka yang mungkin tengah sakit, kepada mereka yang mungkin tengah beristirahat, sementara waktu shalat Shubuh masih 1,5 jam lagi.

Tapi sudahlah. Kritikan apapun yang tujuannya baik, tetap akan dianggap sebagai serangan masif. Itu kenyataan yang tak bisa dibantah. Buktinya JK bukan sekali ini saja berbicara. Digubris? Gak. Dicuekin. Bahkan diterima dengan emosi dan dengan narasi kebencian semata. Aneh memang.

Ketika diam lebih baik daripada berbicara, maka ada sesuatu yang salah disana. Sebab kebenaran telah jadi milik mereka.

Begitulah.



Diubah oleh i.am.legend. 17-10-2019 18:15
cocokmology
davecchio
kuepagi
kuepagi dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.