Hai Agan dan Sista...
Salam hangat dari ane. Kebetulan ini adalah postingan pertama ane nih, dan parahnya enggak begitu paham cara makainya. Jadi mohon dimaklumin ya kalau nulisnya sedikit berantakan.

Oke tidak perlu berlama-lama kita langsung saja ke cerita saja. Ayoook.

****
"Pul.. sini, deh."

Seseorang memanggil namaku dengan suara sedikit berteriak ketika tangan ini tengah mesra memainkan gagang sapu di halaman kantor. Mendengar itu bergegas kubuang sapu sembarangan lalu berlari kecil menuju sumber suara.
Di dalam sana tampak perempuan berhijab cokelat menoleh dan melambaikan tangannya.

"Sini, Pul. Cepettaaaaan!!"

"Ada apa, sih? Serius banget bacanya."

"Coba kamu gabung ini deh."

***

Namaku Saiful, sehari-hari bekerja di industri bidang obat herbal, tapi ketika kalian mendengar kata industri jangan ngebayangin itu adalah pekerjaan mapan dengan gaji besar, ya. Kalian salah besar, karena ini tuh industri rumah-tangga yang karyawannya masih bisa dihitung pakai jari. Xixixi.

Nah, perlahan aku menarik ponsel dan membaca pelan dalam hati. Itu adalah berita mengenai perekrutan driver baru di kotaku. Bulan September tahun 2017, jumlah driver ojek onlinedi sini belum banyak. Aku malah mengira awalnya belum ada. Baru tahu belakangan ternyata sudah ada sekitar 10 orang anggota, hanya saja karena saking sedikitnya mereka jadi invisible alias tidak kelihatan.

Kubaca sambil lalu syarat demi syaratnya. Ya, aku tidak tertarik sama sekali dengan berita itu. Setelah itu aku kembali melanjutkan pekerjaan membersihkan halaman dan mempersiapkan kegiatan produksi harian seperti biasa.

***

Dua minggu berlalu, aku terdampar di ibu kota. Entah mengapa akhirnya aku bisa di sini. Mengikuti tes ujian pendaftaran Grabbike Driver seolah tanpa semangat. Ada yang bilang mungkin aku tengah terkena hipnotis cinta. Jika kalian tidak mengerti, aku juga sebenarnya tidak. Ha-ha-ha.

Tapi mari kita renungkan sejenak, kita ingat kembali momen-momen yang pernah terlewati. Tanpa sadar kita menjadi yakin sekali melakukan sesuatu yang ragu-ragu karena perkataan dari seseorang. Pernah? Baik contohnya begini, kamu adalah murid sekolah dasar kelas enam, kebetulan kamu ditunjuk untuk mengikuti lomba membaca puisi di acara pagelaran budaya tingkat kabupaten. awalnya kamu takut, gelisah dan tidak ada semangat sama sekali, tetapi mendadak kamu diberi tahu kalau kamu menang maka akan mendapat hadiah besar.

Kebetulan kata-kata hadiah terus terngiang di telinga hingga akhirnya kamu bersedia ikut lomba dan berusaha memenangkan hadiah. He he kira-kira begitu.

***

Dari Jepara aku berangkat bertiga ke Semarang, sebelumnya aku, Angga dan Wawan telah mendaftarkan diri secara online yang dibantu oleh tim rekrutmen dari Kudo. Waktu itu aku tidak tahu kalau tim Kudo sebetulnya bukan tim rekrut resmi dari pihak Grab. Kudo sendiri adalah aplikasi pihak ketiga yang menjembatani dan sudah bekerja sama dengan Grab. Nanti setiap driver yang berhasil direkrut, maka tim Kudo akan mendapatkan komisi.

Padahal sebetulnya kalau mau mendaftar secara mandiri pun bisa. Hanya saja karena aku juga masih awam dan tidak begitu tahu ya manut-manut saja. Tapi aku juga berterima kasih berkat tim Kudo yang membuka perekrutan, jadilah aku sampai Semarang. Setidaknya aku ada teman.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB. tetapi aku, Angga dan Wawan belum juga mendapatkan panggilan untuk tes. Akhirnya karena lelah menunggu kami pun mencari masjid dulu untuk melaksanakan shalat Jum'at.

***
Bersambung dulu ya Gan Sis...
Cerita akan disambung nanti.