Puding buah, puding coklat, puding susu disajikan dingin. Wah, mantap untuk dimakan kalau cuaca panas. Tapi gimana sama puding daging? Pernah ngebayangin nggak? Nih visualnya.



Makanan khas Rusia ini disebut dengan Kholodets, atau Meat Jello / Meat Aspic (Daging Puding/Jelly). Lucunya, "aspic" sendiri bukan berasal dari bahasa Rusia tetapi bahasa Perancis loh.

Jadi Kholodets ini terbuat dari daging-dagingan (babi, ayam, sapi, dan lainnya) lalu dibekukan sama kuah kaldunya yang bening supaya berubah bentuk jadi jelly atau puding.

Cara masaknya yaitu dengan memasak daging dalam waktu yang cukup lama (seenggaknya 5 jam, gan-sist, ulala beibi) supaya dapat gelatin yang cukup untuk jadi jelly nantinya. Karena itu, yang diambil adalah bagian yang banyak kolagennya yaitu kaki, ekor atau telinga. Tapi sebagai alternatif kalau nggak mau rebus dagingnya terlalu lama, ya beli gelatin yang udah ready, terus dicampur deh waktu rebus dagingnya. Habis direbus, nggak langsung dibekukan gitu gansist. Harus disaring dulu pakai saringan kain supaya yang tersisa itu cuma bagian beningnya. Nah setelah agak adem, barulah dimasukkan ke freezer. Untuk hasil maksimal, pembekuan berlangsung semalaman ya gansist.

Murid ane yang asli orang Rusia bilang kalau nama Kholodets ini diambil karena 'pembekuan' kaldunya. Kaya dalam bahasa Inggris, "cold" yang artinya dingin, jadi Kholodets ini adalah daging berkuah yang dibekukan.

Kholodets ini ada berbagai macam varian penyajian gan-sist, nggak cuma isinya daging semua meskipun aslinya memang cuma berisi daging. Seiring berjalannya waktu, ada inovasi dan modifikasi dari Kholodets.

1. Ada yang dicampur sama telur setengah matang di atasnya sebagai hiasan



2. Ada yang dicampur wortel atau tomat sebagai topping



3. Ada juga yang justru nggak ada dagingnya sama sekali



Yang ane tahu, di US juga ada ini gansist tapi lebih disebut sebagai Salad Jello. Mungkin lebih mirip sama yang nomor 3 di atas sih. Jadi isinya bukan daging tapi sayur atau buah, tetapi tetap ada kuah kaldunya karena itu yang menjadikan makanan ini khas.

Gimana, gansist? Tertarik untuk coba atau bahkan bikin sendiri? Siapa tahu kalau berhasil bikin sendiri bisa dijual di Indonesia dan laris manis? Mehehehe. Good luck aja lah kalo itu.



Sumber 1, 2, 3, 4, 5