Lokasi penangkapan pelaku perampokan di Jalan Cemara, Selasa (15/10/2019).

Satu Pelaku Perampokan di Jalan Cemara Diamankan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Warga yang bermukim di kawasan Jalan Cemara Medan, kawasan Pajak Ikan mendadak heboh.

Pasalnya, seorang pelaku perampokan berhasil digagalkan oleh korban.

Informasi yang dihimpun Tribun Medan di lokasi, Firdaus mengatakan bahwa kalau untuk TKP bukan di sini, namun penangkapan di sini.

"Tiba-tiba ramai, satu orang yang naik sepeda motor terjatuh dan langsung diamankan," katanya.

Tidak hanya Firdaus, warga sekitar, Sari juga mengatakan bahwa pelaku dari arah Cemara menuju ke Krakatau.

"Pelaku jatuh ketika ada mobil yang hendak masuk ke masjid. Mungkin karena ngerem nya terlalu kuat," ujarnya.

"Pelaku naik kereta, sempat kejar-kejaran sama korban. Jadi pelaku naik sepeda motor Yamaha MX King warna biru kalau tidak salah," ungkapnya.

Saat ditanya kronologis kejadiannya, wanita yabg menggunakan hijab ini mengatakan bahwa pelaku diduga ngerampok barang dari dalam mobil.

"Karena di sana (menunjuk ke arah ruko) teriak-teriak lalu pelaku yang bertubuh besar kabur naik sepeda motor. Dikejar dan berhasil diamankan. Kejadian sekitar pukul 10.30 WIB," jelasnya.

Sementara informasi sebelumnya yang berhasil dihimpun Tribun Medan, bahwa terjadi perampokan modus pecah kaca.

Terkait informasi tersebut, Tribun Medan konfirmasi kepada Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto.

Melalui WhatsApp ia menjelaskan bahwa bukan perampokan bersenpi.

"Bukan perampokan bersenpi tapi pecah ban. Ini tersangka diamankan di Polsek Percutseituan. Tersangka satu orang dan sedang diinterogasi di sana," ungkapnya.

Sementara, Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini.

"Masih kami lakukan pemeriksaan dan pengembangan," pungkasnya.

Hingga kini belum diketahui pasti kerugian dalam perampokan yang terjadi di Jalan Cemara.
https://medan.tribunnews.com/2019/10...arga?page=all.

Pecah kaca, gembos ban, jambret itu mah sudah makanan sehari hari alias tiap hari, baik di medan kota maupun di medan area, dari bocah sampai manula tiap hari merangkak dari tepi kali buat “cari makan” di pemukiman kampung warga lain, temen di jalan pegadaian di medan kota saja, kenak duak kali, pertama siang hari, kena pecah kaca oleh bocah2 cilik kampung aur/badur, dua hape di jok mobil melayang, yang kedua, sore hari,spion dicongkel oleh becak barang yang dilakonin bapak mamak para bocah tsb,temen tidak lapor ke pulisi, karena warga medan kota bilang nanti malah diperas lagi, soale sudah tradisi harian selama puluhan tahun, pelakunya juga geng dari kampung sama dengan preman parkir yang beroperasi disana

Dan cewe nya temen kenak jambret hape di jalan yoserizal, medan kota, yah pelakunya fefek kali baik deli lagi, cs an nya kang petak parkir, juga tidak lapor ke pulisi, takut diperas

Temen yang lain kenak congkel spion di asia megamas, tukang parkir nya keknya tahu siapa pelakunya tapi ga mao ngemeng, dan minggu berikutnya kena gembos ban dekat bca asia megamas serta eeee, minggu berikutnya lagi kenak lagi gembos ban dekat bca asia megamas, dua tusukan

Mongkeen karena dia cipit, soale mukakpetak sumut kan fetish rampok ke cipiters

Kalau petak sudah beranak pinak di suatu wilayah, maka dimanapun anda berada, tetap tidak aman, karena lobang tinja makpetak akan kirim produk2 hasil baik mereka, mulai dari bocah hingga manula untuk “bilas fantat” tiap hari tanpa hari libur, 24 jam keliaran di kampung anda, seeeeppp ?

Tidak ada istilah “daerah rawan” dan “daerah tidak rawan” di medan, semuanya rawan, berkat kerjasama wereng dengan mukakpetak ormas/okp/ps

Jadikan putera fefek kampung kali deli sebagai jenderal, panglima dan gubsu