Assalamualaikum

Jujur tread ini terinsiprasi dari salah satu episode boruto yang berisi tentang Mirai anak Asuma Sarutobi mencari arti raja di kehidupan nyata dalam permainan shogi (catur Jepang) dalam pencariannya mirai sendiri akhirnya mengetahui yang menjadi raja bukanlah hokage sang pemimpin desa akan tetapi anak-anak yang akan membawa masa depan desa. Hal itu tidak akan berubah apapun zamannya.



Kita implementasikan kepada dunia nyata pada periode kedua bapak Jokowi ini saya berharap lebih memperhatikan program jangka panjang untuk negara ini. Hal-hal yang bisa berguna untuk jangka waktu yang lama sebaiknya lebih diutamakan pada periode ini. Walaupun kebijakan ini cenderung tidak populer dan bakal menimbulkan pro kontra toh tidak akan apa-apa lagipula pada periode kedua ini bapak jokowi harus Allout karena sudah tidak perlu pencitraan dan kebijakan populer lagi karena dalam undang-undang tidak mengatur presiden dipilih untuk yang ke tiga kalinya.



Selain itu anak-anak akan selalu menjadi masa depan suatu negara hal ini harus selalu di prioritaskan. Banyak kebijakan-kebijakan yang membingunkan untuk para anak-anak di periode pertama bapak Jokowi. Dan yang paling saya soroti adalah kebijakan zonasi untuk memilih sekolah. Walaupun dalam teorinya sangat bagus. Akan tetapi dalam praktek di lapangannya sungguh sangat tidak tertata. Pertama karena kursngnya penguluhan dan sosialisasi kepada orang tua para pencari dekolah baru yang menbuat panik para orang rua perserta didik mencari sekolah. Yang kedua faktanya fasilitas penunjang sekolah satu dan sekolah yang lain tidak sama hal ini yang membuat juga bingung para orang tua dalam memilih sekolah. Walaupun dana bod yang di dapatkan setiap sekolah sejak adanya BOS sama tergantung jumlah murid. Akan tetapi di Indonesia sendiri sudah terlalu lama menganut sistem sekolah favorit dan sekolah yang tidak hal ini ysng harus di jaji ulang di periode kedua pemerintahan bapak Jokowi dalam menerapkan sistem zonasi.

Selain itu pemanfaatan Kartu Indonesia Pintar di lapangan harus lebih diawasi lagi. Karena kartu ini sangar rawan penyalahgunaan serta nepotisme hal ini yang mengakibatkan penggunaan kartu-kartu sakti bapak Jokowi tidak pernah maksimal. Oleh karena kita harus selalu berpikir kedepan demi kepentingan bangsa bukan hanya masa kini tapi masa depan. Agar anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan serta sumberdaya Indonesia yang (harusnya) semakin maju.