TS
annaharry
Kumpulan Puisi Nyesek 2019
Sajak rindu, puisi bebas
Renjanaku memangku gelap di penghujung sore
Ia bersikukuh dengan hatinya
Meski ia tahu hatinya tak seluas samudra
Kembali bening setelah terkena tinta
Renjanaku, derai suaramu memicingkan keberanian
Sekedar berucap maaf pun lidah kian Kelu
Air mata itu telah kering
Tapi aku tahu betul, tak demikian dengan hatimu
Renjanaku sayang
Andai pagi tawarkan hangat
Ingin ku mengulang saat awal menggenggam hatimu
Menjaga hatimu sepenuh jiwa
Namu aku gagal
Wahai renjanaku
Biarlah aku terkurung dalam nestapa
Tenggelam dalam kebencian
Namun jangan pernah sekalipun engkau memaksa untuk pergi dari hatiku
Renjanaku
Engkau adalah rusukku
Rusuk yang sempat diabaikan
Kubiarkan tercecer dalam ketidakpastian
Renjanaku
Maafkan aku
Tolong maafkan aku
Aku nian lemah melihat tangis tanpa suaramu
Tanpa air mata
Renjanaku
Bukan hanya engkau yang tersiksa
Engkau menikam jiwaku dalam kebisuan
Kebisuan yang mematikan
Melemahkan saraf dan indraku
Aku memilih diam
Menjaga jarak darimu
Dalam sesal
Dalam rindu yang menjadi candu
Renjanaku
Andai boleh berangan
Aku ingin menjadikanmu ratu dalam kerajaanku
Dimana Setiap saat engkau patuh dan tunduk pada perintah ku
Renajnaku
Aku lelaki biasa, pernah tak puas dengan satu wanita
Menganggap perhatianmu tak cukup menjadi penawar
Aku ...
Aku sangat menyesal
Duhai renjanaku
Tolong lepaskan aku dari belenggu ini
Aku terperangkap dalam sesal tiada akhir
Renjanaku, lepaskan aku
Maafkan aku telah menyimpan dalam balutan semen
Marahmu, tangismu
Aku mengabadikan semuanya
Dalam sebentuk rekaman digital
Oh renjanaku
Maafkan aku
Andai malam itu kau tak mengetahui kebersamaan terlarang
Saat ini mungkin engkau masih mengenakan dres merah berbahan satin, menggelayut manja, bercumbu dalam malam yang tiada pernah usai.
Maafkan aku renjana
Aku memaksaku diam,
Aku memaksamu tetap di sini
dalam bungkam
dalam tangis tertahan
Tubuhmu kini mengeras, di pojok ruang dekat jendela.engkau akan tetap bersamaku
Menyaksikan kebersamaan ku dengan gadis lain
Maafkan aku renjana, aku tetap mencintaimu
Meski kini kau tak lebih dari sebentuk patung tanpa nyawa...
Aku yang mencintaimu dalam belenggu sesal tiada akhir.
***
Renjanaku memangku gelap di penghujung sore
Ia bersikukuh dengan hatinya
Meski ia tahu hatinya tak seluas samudra
Kembali bening setelah terkena tinta
Renjanaku, derai suaramu memicingkan keberanian
Sekedar berucap maaf pun lidah kian Kelu
Air mata itu telah kering
Tapi aku tahu betul, tak demikian dengan hatimu
Renjanaku sayang
Andai pagi tawarkan hangat
Ingin ku mengulang saat awal menggenggam hatimu
Menjaga hatimu sepenuh jiwa
Namu aku gagal
Wahai renjanaku
Biarlah aku terkurung dalam nestapa
Tenggelam dalam kebencian
Namun jangan pernah sekalipun engkau memaksa untuk pergi dari hatiku
Renjanaku
Engkau adalah rusukku
Rusuk yang sempat diabaikan
Kubiarkan tercecer dalam ketidakpastian
Renjanaku
Maafkan aku
Tolong maafkan aku
Aku nian lemah melihat tangis tanpa suaramu
Tanpa air mata
Renjanaku
Bukan hanya engkau yang tersiksa
Engkau menikam jiwaku dalam kebisuan
Kebisuan yang mematikan
Melemahkan saraf dan indraku
Aku memilih diam
Menjaga jarak darimu
Dalam sesal
Dalam rindu yang menjadi candu
Renjanaku
Andai boleh berangan
Aku ingin menjadikanmu ratu dalam kerajaanku
Dimana Setiap saat engkau patuh dan tunduk pada perintah ku
Renajnaku
Aku lelaki biasa, pernah tak puas dengan satu wanita
Menganggap perhatianmu tak cukup menjadi penawar
Aku ...
Aku sangat menyesal
Duhai renjanaku
Tolong lepaskan aku dari belenggu ini
Aku terperangkap dalam sesal tiada akhir
Renjanaku, lepaskan aku
Maafkan aku telah menyimpan dalam balutan semen
Marahmu, tangismu
Aku mengabadikan semuanya
Dalam sebentuk rekaman digital
Oh renjanaku
Maafkan aku
Andai malam itu kau tak mengetahui kebersamaan terlarang
Saat ini mungkin engkau masih mengenakan dres merah berbahan satin, menggelayut manja, bercumbu dalam malam yang tiada pernah usai.
Maafkan aku renjana
Aku memaksaku diam,
Aku memaksamu tetap di sini
dalam bungkam
dalam tangis tertahan
Tubuhmu kini mengeras, di pojok ruang dekat jendela.engkau akan tetap bersamaku
Menyaksikan kebersamaan ku dengan gadis lain
Maafkan aku renjana, aku tetap mencintaimu
Meski kini kau tak lebih dari sebentuk patung tanpa nyawa...
Aku yang mencintaimu dalam belenggu sesal tiada akhir.
***
Spoiler for lagu kenangan:
Malang, April 2019
Diubah oleh annaharry 30-04-2019 15:12
mbokdheku dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.4K
45
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
6.1KThread•5.8KAnggota
Terlama
Thread Digembok