Assalamualaikum teman-teman. Bagaimana kabar hari ini?. Semoga lebih baik dari hari kemarin ya!. Aku do'ain semoga apa yang di inginkan segera terkabul. Amiin.

Pernah gak sih teman-teman memikirkan, kenapa Allah memberikan dua mata, dua telinga, dua tangan dan dua kaki, tetapi kita hanya diberikan satu mulut!. (anggap saja pernah ya!😬😂)

Tahukah teman-teman mengapa Allah memberikan kita dua mata? Kenapa tidak satu aja ( biar gak sama sama dajjal😂. Eits bercanda ya!).
Yaitu agar kita lebih sering melihat. Melihat hal-hal yang baik, agar kita bisa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Melihat orang yang masih kesusahan agar kita mau mengulurkan tangan untuk membantunya. Membaca agar wawasan kita lebih luas, seperti wahyu yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. pertama kali oleh Allah melalui perantara malaikat Jibril. Dengan ilmu yang luas Allah akan mengangkat derajat kita.

Allah memberikan kita dua telinga agar kita lebih banyak mendengarkan. Mendengarkan tausiah, mendengarkan orang melantunkan bacaan ayat suci Al-Quran dan mendengarkan kebaikan-kebaikan lainnya. Karena Allah tak memebri kita pendengaran hanya untuk mendengarkan gosip belaka, hal-hal yang berbau hoaxs ataupun perbuatan dosa lainnya.

Allah memeberikan kita dua kaki untuk mempermudah kita berjalan kemanapun kita mau. Traveling untuk menikmati keindhan alam sekaligus mensyukuri ciptaan-Nya.

Tetapi kenapa Allah hanya memberikan kita satu mulut?.

Karena agar kita lebih sedikit bicara, bayangkan satu mulut saja sudah membuat orang sering sakit hati dengan ucapan yang kita lontarkan, apalagi jika mulut ini lebih dari satu, pasti lebih bahaya kan!. "Mulutmu harimaumu". Bukankah kita sering mendengar atau membaca pepatah seperti itu?.(bukan harimau beneran ya gan/sis😬😂)

Mulut kita bisa lebih buas dari binatang buas (harimau), lebih tajam dari pedang. Apa yang kita ucapkan bisa saja membuat orang tersinggung.
Pertanyaannya, apa yang membuat orang sering terkena fitnah?. Apa yang membuat kita sering menggunjing/ghibah?. Apa yang kita kenakan untuk mengolok bahkan berkata kasar?.
Yah, jawabannya satu yaitu mulut. Jangan sampai kita menjadi "Tong kosong nyaring bunyinya". Hanya memperbanyak bicara, namun nol actionnya (kucuali para da'i ya).
Berapa ribu kata yang kita keluarkan setiap harinya?. Tentu banyak sekali ya!. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi.

Semoga saja kita tergolong orang yang bisa menjaga lisan. Amiin.
Mari mulai belajar berhemat bicara hehehe, agar kita terhindar dari hal-hal buruk yang di akibatkan dari ucapan kita sendiri.
semoga bermanfaat😊


sumber : inspirasi saat mengaji kitab "kifayatul atkiya' bersama Gus Nur Muhammad (pengasuh ponpes. Hidayatul Mubtadi'in Singosari)
sumber gambar : ini