Sudah bukanlah menjadi rahasia umum lagi, jika sebuah kebaikan itu acapkali dilupakan manusia lainnya. Sebab seberapapun banyaknya kebaikan, akan langsung tertutupi begitu saja, secepat kilat, bahkan sebelum kita menyadari kesalahan itu sendiri telah terbuat, hanya karena satu saja kejahatan, yang pernah kalian lakukan saat kekhilafan datang, menghampiri jiwa-jiwa yang rentan, maka selamanya noda itu akan membuat kalian serupa manusia paling buruk di dunia ini.

Jika seorang manusia bisa memikirkan berbagai macam kenangan dan ribuan kebaikan, untuk memperkecil kesalahan, sebelum bertikai, mungkin sebuah perselisihan tidak akan pernah genap menghampiri dan menjadikan kehidupan ini serupa neraka.




Setiap manusia pada dasarnya dilahirkan dengan kebaikan. Namun dalam menjalani kehidupannya mereka akan menemukan sebuah proses perjalanan yang akan mereka pilih untuk kehidupan yang akan datang.

Ada beberapa hal yang membuat manusia menjadi jahat. Di antaranya adalah ;

1. Sering menerima kekerasan fisik.




Manusia mana yang tahan jika rasa sakit singgah bertubi-tubi? Mungkin hanya hanya manusia pilihan Allah sajalah yang mampu menahan betapa sakitnya orang yang disakiti. Selebihnya mungkin mereka tidak akan tahan dan berbalik menjadi lebih jahat dari semua orang-orang jahat yang pernah menjadi tokoh jahat yang pernah dikenangnya.

2. Tidak pernah merasa dihargai.



Bagaimana jika usaha-usaha untuk menjadi baik dengan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan itu tidak pernah dihargai, bahkan dilecehkan, juga dihina sedemikian rupa, sehingga semua aktifitas yang sudah menjadikan sisi manusianya menjadi manusia, menjadi serupa sampah yang tidak ada gunanya sama sekali. Dalam fase ini sisi berontaknya akan timbul dan menjadi penjahat yang melupakan nurani dasar.

3. Mengalami Penghianatan.





Dimana pun adanya akan begitu menyakitkan jika sebuah jiwa dilukai oleh seseorang yang paling mereka percayai. Sisi kemanusiaannya merasakan titik didih yang penuh amarah dan rasa dendam yang membara. Hal inilah yang mampu memicu dengan cepat pribadi manusia untuk menjadi jahat.






Ketika seseorang sudah kepada sudut diamnya yang paling diam, maka dialah seseorang yang mampu menjadi penjahat yang sebenar-benarnya.

4. Pelampiasan masa lalu yang begitu kelam atau di sebut sebagai trauma masa lalu.




Karena seringnya mendapatkan perlakuan yang tidak baik di masa lalu dan bertubi-tubi, bahkan perlakuan itu timpang tindih di kepalanya sehingga menjadikan jiwanya trauma, maka sisi kejahatan akan lahir dan membentuk jati diri lain sebagai bentuk pemberontak kepada ketidakadilan yang pernah dirasakannya.

5. Haus kasih sayang.





Kasih sayang adalah unsur penting di dalam kehidupan. Namun begitu bagaimana dengan seseorang anak manusia yang sudah tidak lagi memiliki rasa kasih sayang? Apakah bisa hidupnya akan menjadi normal?



Sebab sebuah kebahagiaan itu adalah titik tumpu terpenting didalam kehidupan, terutama pembentukan sisi positif manusia, untuk menjadikan dirinya tetap normal dan masih berpikiran waras, sewaras-warasnya. Maka jika sebuah kata keseimbangan pikiran, sudah tidak ada lagi membentuk jiwa manusia, maka hanya ada satu bentuk warna saja, yaitu berbuat kejahatan.



Manusia itu pada dasarnya saling terikat, saling membutuhkan satu sama lain. Sebab tidak ada satu manusiapun, yang bisa bertahan hidup sendirian. Semua berkaitan untuk menjadikan sisi manusiawinya kontras dan sejalan dengan segala harapan dasar manusia ditunjuk untuk meramaikan dunia.

Keegoisan manusia adalah kunci sebuah kejahatan itu tidak akan pernah padam dengan begitu mudah. Maka dari itu musnahkan segala unsur-unsur keegoisan dengan memulai menghargai sesama manusia. Yang mana di ikuti dengan rasa kasih sayang sehingga pada akhirnya segala unsur-unsur negatif bisa dengan sendirinya runtuh dan kembali kepada tahapan awalnya manusia itu terbentuk.