Assalamu'alaikum, Gansist. Semoga selalu sehat dan bahagia, ya.

Pernahkah Gansist membayangkan bagaimana rasanya hidup sendiri tanpa bantuan atau ditemani oleh orang lain? Terbukti sejak nabi Adam pertama kali diciptakan, walau hidup penuh kenikmatan di dalam syurga, tetap saja tidak merasa bahagia karena hidup sendiri. Tak ada yang menemani. Sehingga begitu Allah SWT menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuknya, barulah nabi Adam merasa bahagia.

Sekarang, jumlah manusia sangatlah banyak. Dan kebutuhan manusia untuk berintegrasi dengan sesama pun semakin tinggi. Menemukan orang dengan keinginan dan kesukaan serta hobbi yang sama membuat mereka jadi merasa ingin untuk terus berbagi. Karena itulah tercipta berbagai komunitas sebagai sarana penyalurannya.

Ane sendiri bergabung dalam komunitas yang mewadahi keinginan kami memajukan persukuan di kampung kami. Dari empat suku yang ada yaitu Guci, Tanjung, Pibada dan Penyalai, ane tergabung dalam suku Guci. 'Gema Suci', nama komunitasnya memang baru terbentuk akhir tahun 2018.

Mulanya tujuan kami hanya untuk menaikkan kembali reputasi suku yang sedang down diantara suku-suku yang lain. Tapi karena intensitas pertemuan yang cukup sering, muncullah berbagai ide. Banyak juga kegiatan yang telah kami laksanakan. Seperti kegiatan wisata amal, mengunjungi daerah wisata yang kebetulan ada panti asuhannya. Selesai berkunjung ke panti dan memberikan sumbangan yang telah terkumpul, kami bisa lanjutkan dengan wisata di daerah tersebut.



Mengadakan pengajian persukuan juga sudah rutin diadakan di tiap-tiap rumah anggota yang digilir bergantian setiap bulannya.



Baru-baru ini kamipun membuat grup wa komunitas bernama 'Palanta Bagurau Gema Suci'. Grup ini, sesuai namanya 'bagurau' yang berarti bergurau atau bercanda, memang dimaksudkan untuk berbagi canda dan tawa saja, yang punya hobi melucu boleh mencurahkan semua kemampuannya di sini.



Dari berbagai kegiatan tersebut, ane merasakan beberapa manfaat berkomunitas:

1. Meredam sifat egois

Dalam komunitas, tak pelak kita selalu berhadapan dengan berbagai tipe orang. Perbedaan sifat dan sikap, bila dihadapi dengan ego dan emosi, maka akan memicu pertikaian yang berakibat rusaknya hubungan antar anggota komunitas. Bahkan tidak menutup kemungkinan menghancurkan komunitas itu sendiri.

2. Membentuk formasi tugas yang efektif

Masing-masing kita tidak ada yang sempurna. Punya kelebihan dan kekurangan yang berguna untuk saling melengkapi. Terutama saat suatu kerjasama sedang dibutuhkan. Seperti ane misalnya lebih bisa dalam memasak, maka saat ada acara, urusan konsumsi ane yang tangani. Sedangkan urusan menyusun acara dan sebagainya diserahkan pada anggota yang merasa punya kemampuan untuk itu.

3. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pemecahan masalah

Dalam melakukan banyak kegiatan, sering kali kita dihadapkan pada hal-hal baru. Berbagai masalah dan bagaimana cara pemecahannya, membuat wawasan kita makin bertambah. Sehingga bila mengalami kejadian serupa di kemudian hari, kita sudah tahu apa yang harus dilakukan.

4. Sarana untuk mengadakan berbagai kegiatan bermanfaat

Dengan adanya orang-orang yang terkumpul dalam komunitas, kita bisa memanfaatkannya untuk mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Sebab dengan banyaknya orang yang berkumpul, banyak pula tenaga dan pikiran yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan banyak kegiatan.

Itulah manfaat komunitas versi ane. Bagaimana menurut Gansist? Silahkan dikomentari ya. Dan bila Gansist suka trit ini, bagi cendol, rate dan follow akun ane ya!





Sumber gambar: dokpri