London, Enkosa Sport. Dua pembalap muda Grand Prix, Scott Redding dan Marc Marquez punya nasib karir balap yang berbeda di MotoGP.

Marquez cukup gemilang dengan banyak gelar juara dunia setelah menjadi rider utama di tim rakasasa Repsol Honda.

Bahkan ia masih akan jadi penguat tim Oranye itu hingga musim 2020 mendatang.

Berbeda dengan Redding, naik ke MotoGP dengan tim Satelit Honda, kemudian pindah ke Ducati dan berakhir bersama Aprilia, sebelum akhirnya keluar dari MotoGP di akhir kompetisi 2018 lalu.

Padahal kedua pembalap ini masih sama-sama muda dan punya talenta luar biasa, sebelum ke MotoGP, keduanya bahkan sempat bertarung beberapa kali di Moto2.

Menujukkan bahwa kualitas balap mereka pantas di adu.

Namun sayang, keduanya bagaikan bumi-langit ketika berada di kelas utama.

Marquez sejak naik MotoGP sudah langsung menjadi juara dunia, dan mengamankan lima gelar dalam enam musim perdana kelas utama, Redding jauh dari hal itu, bahkan untuk bertarung merebut podium saja rider Inggris itu sangat kesusahan.

Selain skill balap mumpuni, di MotoGP juga pembalap hebat butuh tim hebat, kombinasi dua hal inilah yang membuat seorang membalap bisa jadi bintang di sirkuit.

Menanggapi hal itu, Redding menyebut Marquez beruntung karena bisa berada di tim yang tepat.

“Keberuntungan dan masalah finansial adalah perbedaan terbesar antara saya dan Marquez,” ujar anak Inggris itu sebagaimana dimuat media olahraga Jerman, Speedweek.

“Saya pikir Marquez juga sangat sadar dengan fakta tersebut, karena sudah banyak orang yang tahu bahwa kami punya skill yang sama, dan kami memang punya banyak persamaan latar belakang,” klaim Redding.

Bukan berarai Redding tak menghormati segala kerja keras dan sosok Marquez, ia bahkan berteman dekat dengan remaja Cervera itu.

“Saya sangat menghormati Marquez, Dia adalah pilihan Spanyol, dan sebenarnya saya juga berada di Spanyol, hanya saya berada di tempat yang salah,” tegas mantan rider Aprilia itu.

Sumber: enkosa sport