Pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden tahun 2019, yang diikuti oleh Jokowi dan Prabowo telah usai.Suka tidak suka hasil akhir menunjukan bahwa Jokowi kembali terpilih menjadi presiden RI untuk yang kedua kalinya.



Secara sederhana mari kita hitung! bahwa ada sekitar 55% yang memilih Jokowi. Sisanya yang 44% berarti adalah pemilih Prabowo.

Artinya apa? Terlepas dari segala kecurangan ini dan itu. Ya, mau gimana lagi? Toh, tetap saja yang memilih Jokowi lebih banyak dari Prabowo.

Secara emosional, jika 40% pemilih Prabowo terus terusan main hati dan perasaan, maka yang akan terjadi adalah kekisruhan bathin. Di satu sisi pemilih Prabowo merasa sedih, kecewa, dan marah. Tapi di sisi yang lain mereka juga harus menerima kenyataan bahwa secara konstitusional, Jokowi adalah presiden mereka juga (walau secara pribadi boleh saja mereka tidak mengakuinya).


BBC

Kalo sudah begitu lalu mau bagaimana? Mau terus-terusan membenci Jokowi dan pendukungnya sampai 5 tahun kedepan? Apa gak cape dan makan hati?

Padahal hidup gak cuma ngurusin itu doang. Masih banyak hal yang jauh yang lebih penting yang harus kita urus ketimbang ngurusin soal copras capres......



Sampai nanti Jokowi dan Ma'aruf Amin dilantik secara resmi menjadi presiden dan wakil presiden RI. Bukankah lebih baik kita semua bersatu padu untuk mendukung setiap kebijakan pemerintah yang memihak kepada rakyat? Minimal kita menaruh harapan di pundaknya agar kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik......

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, bukankah seharusnya kita saling bekerjasama untuk membangun bangsa ini agar menjadi sebuah bangsa yang maju, cerdas dan beradab?

Melalui tangan rakyat, Tuhan sudah memilih Jokowi sebagai presiden RI. Terima saja itu sebagai kenyataan gak perlu cape-cape membuat keributan dan kekacauan.

Lebih baik sekarang kita sama sama mengawasi jalannya roda pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi dan para pembantunya. Jika ada yang mulai tidak beres ayo kita ingatkan dan kita laporkan!


tribunnews.com

Rakyat tidak boleh diam saja, kita diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasi melalui diskusi hingga demonstrasi. Dan itu dilindungi oleh undang undang. Jadi jangan takut selama dalam koridor yang benar dan bisa dipertanggung jawabkan.

Kalo memang kita punya ide yang brilliant untuk kemajuan bangsa. Kenapa tidak kita sampaikan saja kepada presiden? Daripada harus mengumpat dan memaki cuma buang-buang energi.


bisnis.com

Oleh karena itu yuk sama-sama kita kawal jalannya roda pemerintahan. Awasi terus supaya tidak terjadi penyimpangan. Baik itu korupsi, kolusi, dan nepotisme......

Supaya apa? Supaya bangsa ini maju! Jangan mau diadu domba oleh mereka yang berhati bengis. Mereka yang menginginkan bangsa ini hancur lebur.....

Ujungnya yang rugi kita-kita juga. Kita itu siapa? Siapa lagi kalo bukan para kampret dan pasukan cebong. Yang untung adalah mereka yang memiliki kekuasaan dan duit banyak. Kita rakyat jelata cuma dijadikan peluru dan keset welcome.....


Oleh : davinof 2019 @kaskus


Source of Pictures : Google Images