Seperti yang sudah kita ketahui bersama, tahun ini negara kita sudah melaksanakan pesta demokrasi dengan aman dan lancar. Alhamdulillah sudah terpilih Presiden dan Wakil Presiden yang baru periode 2019-2024 yaitu, bapak Joko Widodo dan bapak Ma'ruf Amin. Periode yang akan datang merupakan masa jabatan periode kedua bagi bapak Joko Widodo. Besar doa dan harapan yang tersurat maupun tersirat kepada bapak Joko Widodo untuk kemajuan dan perkembangan negara Republik Indonesia salah satunya adalah perkembangan dalam dunia pendidikan.

         
          Peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah peran seorang guru. Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka dengan tulus ikhlas mengabdi kepada negara dengan mengajarkan dan mendidik anak-anak bangsa agar bisa mencapai cita-citanya. Saat ini profesi guru sudah berbagi terbagi menjadi beberapa golongan. Adanya perbedaan golongan tersebut dianggap menjadi suatu diskriminasi bagi guru-guru lainnya. Kenyataannya, perbedaan golongan tersebut terdapat perbedaan tunjangan, pendapatan, dan fasilitas yang didapat.

          Guru honorer adalah guru non Aparatur Sipil Negara (non ASN) atau non Pegawai Negeri Sipil (non PNS) yang sudah mengabdi di sekolah-sekolah negeri maupun sekolah-sekolah swasta. Pada umumnya guru honorer telah bekerja selama bertahun-tahun lamanya, bahkan di antara mereka sudah ada yang yang mengajar selama belasan tahun atau malah puluhan tahun. Mereka biasanya disebut sebagai  GTT atau Guru Tidak Tetap.
       Penghasilan yang didapat oleh Guru Tidak Tetap sangat jauh dari kata layak. Bisa kita bayangkan mereka hanya dibayar sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000 per-bulan, bahkan pembayarannya pun ada yang sampai nunggak sampai 3 bulan atau bahkan ada yang 6 bulan. Hal itu sangat miris sekali mengingat pentingnya peran seorang guru dalam dunia pendidikan. Nominal penghasilan yang hanya sebesar itu yang sebenarnya sangat jauh dari upah minimum regional membuat kita tidak bisa untuk tidak menyimpulkan bahwa pemerintah masih memandang sebelah mata terhadap guru tidak tetap atau guru honorer. Padahal kesehariannya antara guru honorer dan guru pegawai negeri sipil memiliki tugas dan kewajiban yang sama. Misalnya, sama-sama membuat perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan laporan hasil evaluasi belajar. Memang belum lama ini pemerintah sudah memberikan bantuan berupa uang transport kepada guru-guru tidak tetap yang nominal nya tidak begitu besar.

         
          Dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 dengan terobosan program-programnya khususnya dalam dunia pendidikan, mudah-mudahan bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer atau guru tidak tetap di seluruh pelosok negeri ini. Sehingga akan lebih memotivasi guru dalam membuat terobosan terobosan dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan dunia pendidikan di indonesia.