Kesamaan dengan orang lain, mengarahkan kita untuk berkumpul menjadi satu komunitas yang sama. Entah itu karena kesamaan hobi, kesamaan tujuan hidup, bahkan kesamaan nasib.
Kesamaan nasib inilah yang menuntun saya bergabung besama komunitas yang akhirnya bisa membangkitkan diri saya untuk kembali meraih tujuan.

Awalnya saya sangat tepuruk ketika mengetahui bahwa saya mengidap Endometriosis Ovarii. dan sudah  menjadi kista yang harus di operasi karena ukuranya sudah mencapai 15cm*13cm. Dengan resiko bahwa saya mungkin akan kehilangan salah satu ovarii saya, dan akan menghilangkan 50% kesempatan saya dalam mempunyai anak.

Memang penyakit endometriosis ini bukan penyakit mematikan seperti kanker, jadi banyak orang dilingkungan saya yang menganggap saya terlalu "lebay" dengan penyakit ini. Mereka beranggapan " ah operasi saja, setelah operasi juga sembuh. Tidak usah terlalu dipikir. Toh ini bukan penyakit mematikan". Namun dengan komentar mereka yang seperti ini, justru makin membuat saya terpuruk. Endometriosis adalah penyakit mematikan!
mematikan harapan !!!!
Dimana harapan setiap wanita adalah mempunyai keturunan.

Endometriosis adalah penyakit reproduksi kewanitaan yang  menyerang 1 dari 10 orang wanita dalam usia reproduksi. Endometriosis dianggap sebagai salah satu penyebab tertinggi dari Infertilasipada wanita sedunia. (Infertilasi=ketidaksuburan=kemandulan).

Pengalaman adalah guru terbaik, saya mencari-cari informasi mengenai pengalaman dari penderita Endometriosis lainnya. saya menemukan beberapa web dan artikel yang membahas pengalaman melawan Endometriosis. Sampai akhirnya saya menemukan "Komunitas Endometriosis Indonesia".  Saya bergabung dengan komunitas tersebut dan mulai berhubungan intens dengan anggota-anggota lainnya. Sejak saat itu saya mulai membuka pikiran dan hati saya. Percaya bahwa semua orang mempunyai jalannya masing-masing dan inilah jalan saya. Saya sempat mengikuti seminar di jakarta tahun 2018 bersama komunitas saya yang membahas bagaimana cara menghadapi endometriosis. Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan setelah bergabung dengan komunitas ini diantaranya :

4. Lebih Memaknai Hidup
Dulu saya bertekad, setelah menikah saya harus langsung mempunyai momongan. Apapun caranya akan saya usahakan asal saya lekas mempunyai momongan. Ketika sampai waktu 1 tahun setelah menikah dan saya belum juga mempunyai momongan, stress pikiran saya. kecewa. karena usaha saya belum membuahkan hasil. Tapi seiring berjalanya waktu, setelah betemu dengan teman-teman satu anggota komunitas, mereka selalu mendorong saya untuk berpikir positif. Jangan menyalahkan diri sendiri. Tidak ada yang perlu disalahkan. Ini hanyalah alur kehidupan yang telah dipersiapkan untuk kita, Nikmatilah hidupmu. Alloh tidak tidur. Jadi,tetaplah berusaha dan percaya akan kebesaran-Nya.

sumber foto : dokumentasi sendiri

sumber materi : ungkapan hati sendiri