Perubahan zaman, pergeseran nilai. Kegiatan yang mulanya adalah perayaan kudus berubah jadi pesta anak muda. Sebuah fenomena. Salahkah?

Tread ini tidak akan memvonis sebuah perbuatan dikatakan benar atau salah, lumrah atau tidak. Hanya akan mengupas tentang fenomena Halloween yang marak dilakukan.

Dalam sebuah komunitas, pertemuan beberapa orang pasti terkait dengan tema tertentu. Misalnya ketika lebaran, pertemuan bertajuk halal bihalal. Ketika tahun baru, pertemuan bernuansa tahun baru. Dan pertemuan-pertemuan lain yang memiliki tema sesuai dengan bertepatan tentang kejadian dan kalender perayaan.

Terkait dengan Halloween, apa sih yang sangat menarik dilakukan? Pada mulanya, kegiatan saat Halloween meliputi:

1. Trick or treat

Berpakaian seram, jadi salah satu keistimewaan Hallowen. Mulai dari pakaian seram dari barat hingga pakaian seram daerah. Drakula, vampir, dan jombe adalah pakaian yang paling familiar dianggap seram.

2. Dekorasi

Dekorasi yang identik dengan pakaian seram biasanya berupa dekorasi kuburan, rumah tua yang penuh sarang laba-laba, goa, juga tak sedikit yang mendekor ruangan ala jack sparrow (kapal bajak laut yang idiisi oleh makhluk abadi, karena kutukan).

3. Api Unggun

Biasanya Halloween dirayakan pada malam hari, di tempat terbuka. Nah, api unggun adalah salah satu cara agar gemerlap pesta menjadi mirip zaman dahulu. Di taman, di depan rumah, atau tanah lapang, merupakan tempat idaman untuk perayaan Hallowen. Tren yang paling seru ketika perayaannya di tepi danau dengan api unggun besar menyala. Paling syahdu.

4. Hidangan

Wajar jika dalam sebuah pesta ada hidangan yang disajikan. Zaman dahulu ketika vegitarian melaksanakan perayaan ini, hidangan yang disajikan adalah buah-buahan yang disajikan dalam bernagai sajian, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa. Semua terbuat dari tumbuhan.

Ketika perayaan dilaksanakan oleh yang non vegitarian, hidangannya berupa bakaran daging kambing, rusa, kijang, ayam, anjing, babi, ikan, dll. Rata-rata dalam bentuk bakaran. Memang mengasyikan.

5. Acara

Di depan api unggun menyala dibuat lingkaran. Sesorang kemudiantampil bercerita tentang ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, dan cerita mistis lainnya yang berbau horor.

Bagi umat kristiani, di banyak belahan dunia perayaan Halloween menjadi perayaan keagamaan saat Malam Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, dan sebagainya.

Perayaan Halloween kemudian memisahkan dari dari tradisi, pokoknya ketika 31 Oktober datang perayaan Halloween jadi salah satu acara yang banyak digemari muda mudi.

Apa yang terjadi, beberapa kebiasaan yang melekat pada perayaan Halloween masih dipertahankan. Misalnya, melaksanakannya pada 30 Okteber, pesta api unggun di lapangan terbuka, dan sajian bahan makanan berupa bakaran-bakaran daging dan ikan.

Pilihan kostum dan suasana berubah seiring dengan perubahan zaman. Ketika kengerian berkurang dari sebuah komunitas. Kostum horor tidak digunakan. Mereka beralih pada kostum sexy. Artis-artis terkenal dibentuk dalam bentuk topeng. Juga pakaian sexy menjadi daya tarik tersendiri.

Dari sinilah Halloween berkembang. Memilih-milih teman kencan satu malam. Bercinta dengan gairah menyala ketika malam Halloween jadi tren tersendiri.

Bayangkan saja, ketika di sebuah taman di tepi danau. Ada api unggun, bersama teman-teman pasti begitu menggoda. Nah, hal yang paling menggoda di antara semua sosialita adalah gairah cinta. (Walau tidak seluruhnya sepakat)

Akhirnya semakin sexy pakaian yang dikenakan maka akan semakin menarik pasangan. Semakin banyak yang terbuka dari bagian tubuhnya dianggap paling mempesona. Semakin indah bentuk tubuh dalam balutan kostum yang biasa ditampilkan artis terkenal menjadi semakin dianggap.meningkatkan daya tarik.

Lucunya, tidak hanya wanita. Laki-laki juga kemudian terlihat sexy di mata pada perayaan Halloween ketika kemeja yang dikenakan sangat mirip dengan kostum artis pujaan mereka.

Demikianlah pergeseran nilai, perayaan Halloween yang mulanya dilakukan oleh kalangan tertentu dengan penganut agama tertentu menjadi budaya yang menyebar ke seluruh dunia. Terumata dikalangan anak muda.

Lalu, pilihan terserah pada kita. Ingin perayaan Halloween dengan kengerian horor yang menyertainya. Kemudian bulu kudik berdiri adalah sensasi yang dinikmati bersama. Atau pesta sex yang berakhir dengan keringat lelah. Tinggal pilih kostum dan dekorasi ruang sesuai selera.

Pilih mencekam atau sexy? Silakan. Gw hanya menuliskan. Keputusan ada di tangan Agan/Sista. Toh, tidak ikut dalam perayaan Halloween juga tak mengapa. Jika masih merasa memiliki budaya asli Indonesia, sebaiknya tidak ikut merayakannya dengan busana yang tidak layak dan sangat terbuka.

Salam hangat, semoga bermanfaat.