Menjelang akan dilantiknya Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia yang terpilih, Joko Widodo dan  Ma'ruf Amin, justru terdapat isu di dunia politik yang cukup menggemparkan.  Isu yang dimaksud adalah, terdapat satu partai yang kabarnya akan berkoalisi debagai pendukung dari Joko Widodo dan  Ma'ruf Amin.  

Partai yang dimaksud adalah Partai Gerakan Indonesia Raya. Isu tersebut semakin hangat karena nama nama beken seperti Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Fadli Zon dan Edhy Prabowo, dikabarkan meminta jatah menteri kepada Joko Widodo.

Sufmi Dasco Ahmad selaku wakil ketua 

umum dari partai  Gerakan Indonesia Raya pada saat ditemui Selasa (8/10/2019) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, heran terhadap isu yang mengatakan bahwa Prabowo Subianto ditawari jabatan sebagai menteri pertahanan. 

Sufmi Dasco Ahmad berkata terdapat kemungkinan diserahkannya jatah kursi menteri pertanian di dalam Kabinet dari Joko Widodo dan  Ma'ruf Amin jika konsep dari ketahanan pangan yang ditawarkan diterima.

Akan tetapi, Wakil ketua DPR RI juga mengatakan bahwa, jika ada kepastian yang menyatakan bahwa kursi mentan akan diserahkan kepada partaiGerakan Indonesia Raya atau tidak. Terkait siapa yang akan mengisi kursi menteri, itu adalah hak  prerogatif  dari Jokowi Widodo, selaku sang Presiden Republik Indonesia.

Kader dari partai Gerakan Indonesia Raya yang digadang gadang akan menjadi mentan ialah Edhy Prabowo.  Edhy Prabowo juga pernah menjadi ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, kehutanan, lingkungan hidup, dan pangan.  Ahmad Muzani, selaku Sekretaris Jenderal Gerindra saat ditemui Senin (7/10/2019) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,

mengungkapkan penjelasannya mengenai isu dari partai Partai Gerakan Indonesia Raya 

yang akan berkoalisi dengan Joko Widodo dan  Ma'ruf Amin "Begini memang ada pembicaran antara orang yang minta presiden berkomunikasi dengan kita untuk membicarakan tentang kemungkinan kita bisa berkoalisi atau kemungkinan kita bisa masuk dalam pemerintahan," kata Muzani.

Muzani juga mengatakan bahwa Prabowo sama sekali be,lum ada mengambil keputusan apapun terkait akan berkoalisi atau tetap berada di dalam barisan oposisi.

Sumber : cnbcindonesia.com