Para pengungsi yang masih bertahan di Wamena, Jayawijaya, Jayapura, atau kota-kota lain, diminta tidak menyebarkan informasi atau kabar bernada negatif terkait kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hal itu ditekankan Kepala kantor Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey.

Menurutnya, jikalau ada pengungsi yang mengalami insiden langsung saat kejadian, sebaiknya jangan menyebarkan informasi atau kabar yang bernada provokasi lagi.

Karena itu akan memunculkan sentimen baru dan dampak negatif lainnya. Terutama akan disalahgunakan oleh kelompok yang ingin memperkeruh situasi dan memutarbalikkan fakta.

Mengingat informasi yang diberikan pengungsi sering dimanfaatkan dan diputarbalikkan kelompok tertentu.

Yang dikhawatirkan adalah berita yang terkesan provokatif sangat berpotensi memicu kekerasan, baik kekerasan fisik, kebencian, dendam, atau sentimen-sentimen baru.

Padahal, kondisi Wamena saat ini sudah berangsur kondusif sehingga informasi negatif hanya akan memperkeruh suasana.

Kita tentu saja sepakat dengan seruan dari Komnas HAM di atas. Sebab yang dibutuhkan adalah suara-suara positif di berbagai media, bukan informasi negatif yang memicu kemarahan publik.

Saat ini solidaritas perlu dibangun untuk memberi bantuan atau dukungan kepada pengungsi.

Selain itu, kita sebaiknya juga saling menjaga dan mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan berita negatif yang bisa menyesatkan dan menimbulkan perpecahan di Papua.

Mari kita jaga Papua secara bersama-sama. Jangan mudah percaya dengan informasi sesat yang bisa memecah belah bangsa Indonesia.