Untuk memudahkan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak, berikut uraian pendidikan seksual sesuai umur anak
1. Toddler (13-24 bulan)

Pada usia ini anak masih memiliki banyak keterbatasan dalam pemahaman. Anak masih konsen dalam memahami banyak kosa kata baru sehingga dalam tahapan ini pendidikan seksual yang bisa diberikan cukup sebatas pengenalan tentang nama bagian-bagian tubuhnya, termasuk bagian genetalianya. Pertanyaan sederhana seperti mana hidung adik ? Mana tangan adik ? Mana penis adik ? Mana anus adik ? Cukup untuk tahapan ini.
Pendidikan seksual yang bisa diberikan pada usia ini adalah pengenalan tentang a person gender alias mana laki-laki mana perempuan. “Adik kan anak perempuan, kalau Rio itu anak laki-laki” pernyataan-pernyataan mendasar seperti ini bisa diberikan supaya anak memahami adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Quote:
2. PrE Schoolers (2-4 tahun)
Pada usia ini anak biasanya sudah mulai lancar berbicara dan bisa beraktivitas dengan baik, seperti berjalan berlari dan berbagai kegiatan motorik halus. Selain itu pada usia ini anak sudah mulai banyak ingin tahu dan terus bertanya, tentu hal ini tak luput dengan keingintahuan mereka tentang pendidikan seksual. Beberapa hal kaitannya denga pendidikan seksual yang bisa diberikan pada tahap ini antara lain :
Memahami fungsi organ tubuh dengan sederhana, setelah tahapan mengenali nama-nama bagian tubuh, pada usia ini biasanya mereka akan bertanya fungsi organ tubuh. Dalam hal ini orang tua perlu memnfaatkan dengan mengenalkan fungsi bagian-bagian tubuh dengan pemahaman yang sederhana. Misal
“anus untuk mengeluarkan Kotoran...”,
“vagina ada lubang untuk mengeluarkan air seni dan ada lubang yang fungsinya untuk reproduksi seperti berhubungan badan dan keluar darah menstruasi kayak mama nanti kalo kamu udah besar...”
Kurang lebihnya seperti itu Gan-Sis.
Selanjutnya anak harus tahu bahwa tubuhnya adalah miliknya. Mereka harus diberi pemahaman bahwa bagian tubuh mereka adalah privasi, siapa yang boleh menyentuh dan tidak boleh menyentuh bagian-bagian tubuhnya. Katakan saja sekali lagi dengan sederhana.
Dalam level berbeda kadang ada anak-anak yang sudah mulai bertanya tentang proses reproduksi, biasanya mereka mulai bertanya-tanya bagaimana ada seorang bayi, apalagi biasanya pada usia ini bunda mereka hamil lagi

Kita bisa memberikan pemahaman lagi-lagi secara sederhana tentang suatu proses pembuahan seperti pertemuan sperma dan telur, kemudian berkembang menjadi janin didalam perut ibu dan lahir menjadi seorang bayi atau adik kecil. Nah kadang sering terjadi kesalahpahaman disini, banyak diantara kita menyebut janin berkembang didalam perut ibu, bukan didalam rahim atau uterus, sehingga tak jarang ada anak-anak mengartikan bayi berada didalam perut bersama makanan. Oleh karena itu kita perlu jeli sebagai orang tua Gan-Sis anak-anak itu pada dasarnya pintar semua!

Quote:
3. School age (5-8th)
Pada usia ini anak harus diberi pemahaman tentang adanya unnusual gender expression seperti heteroseksual, homoseksual dalam tahap sederhana dan diberi penjelasan dampak buruknya, mungkin dengan pendekatan ilmu agama akan lebih baik lagi.
Selanjutnya pada tahap ini anak-anak sudah mulai bereksplorasi tentang bagian tubuhnya. Yang bisa dilakukan orang tua adalah meyakinkan hal itu normal, dan rasa ingin tahunya itu wajar.
Selanjutnya anak harus diberi pemahaman tentang kebersihan tubuh dan area pribadi, seoerti cara membilas vagina atau penis setelah buang air, belajar mandi sendiri, dan merawat bagian-bagian pribadi tubunnya, hal ini juga merupakan persiapan anak menghadapi masa pubertas yang biasanya mulai mengalami banyak perubahan.
Pada era saat ini pendidikan tentang cara menggunakan media komunikasi yang baik dan sehat juga perlu diberikan kepada anak seperti apa saja yang boleh dicari diinternet, game apa yang baik untuk dirinya, dan apa yang harus dihindari saat berselancar di dunia maya, karena saat ini anak mana yang tidak kenal youtube ataupun google ? Bahkan ada yang membuat akun facebook diusia 8thn... hemmm...
Quote:
4. Pre Teens (9-12th)
Pada usia ini anak-anak mulai dikenalkan dengan tanda-tanda pebertas, kalau wanita akan mengalami menstruasi, kalau sudah menstruasi berarti (bla..bla...bla...); kalau laki-laki mungkin akan terjadi mimpi basah dsb.
Diskusi lebih baik daripada tanya jawab pada usia ini, karena akan lebih nyaman baik bagi orang tua maupun anak. Semua hal tentang masa pubertas bisa didiakusikan secara terbuka dan sekali lagi dengan sederhana. Orang tua harus menjadi tempat utama apabila anak memiliki banyak keresahan, karena pada masa-masa menjelang pubertas ini anak mulai banyak perubahan secara fisik ataupun psikis, tak jarAng banyak anak yang merasa insecure terhadap perubahan bentuk tubuhnya setelah mengalami proses pubertas.
5. Teenegers (13-18th)
Remaja zaman now sangat berbeda dengan remaja zaman dahulu. Mungkin pada masa-masa ini segala hal tentang pendidikan seksual sudah diberikan secara bertahap pada anak, karena tak bisa dipungkiri kasus remaja berhubungan seksual secara bebas sudah marak terjadi. Berbagai pemahaman tentang bahaya berhubungan seksual diluar nikah, penyakit menular seksual, sampai pemakaian obat-obatan terlarang bisa disampaikan kepada anak.
Hal lain yang perlu diajarkan pada remaja adalah tentang tindak bullying serta rasa menghargai sesama teman hingga bagaimana menjalin hubungan dengan lawan jenis, semuanya disampaikan dengan cara diskusi dan terbuka agar anak nyaman dan mampu mengeluarkan keluh kesahnya.