(1/10/2019) | AKURAS E N S O RYohanes Antonius

AKURAT.CO, [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anggaran][color=#f9a01b][b]Anggaran[/b][/color][/url] Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan ([url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url]) melonjak drastis. [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anggaran][color=#f9a01b][b]Anggaran[/b][/color][/url] [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] naik sekitar Rp 7,5 miliar dari nilai [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anggaran][color=#f9a01b][b]Anggaran[/b][/color][/url] Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 yang mencapai Rp 18,99 miliar.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai melonjaknya angaran ini tidak masuk akal. Pemerintah provinsi DKI dinilai sedang menghambur - hamburkan uang.
Tujuannya, supaya terkesan, serapan anggaran Pemprov DKI tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Baca Juga:

[url=http://akuraS E N S O Rekonomi/id-796797-read-berikut-langkah-tepat-rencanakan-umrah-ke-tanah-suci][color=#ef4623][b]Berikut Langkah Tepat Rencanakan Umrah Ke Tanah Suci[/b][/color][/url]
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-795845-read-bakal-gelar-pilkada-pemkab-ngada-alokasikan-anggaran-rp30-miliar][color=#ef4623][b]Bakal Gelar Pilkada, Pemkab Ngada Alokasikan Anggaran Rp30 Miliar[/b][/color][/url]
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-795601-read-jokowi-pemerintah-naikan-anggaran-pertahanan-pada-2020-mendatang][color=#ef4623][b]Jokowi: Pemerintah Naikan Anggaran Pertahanan Pada 2020 Mendatang[/b][/color][/url]



Kata Trubus, hingga bulan Oktober ini saja, serapan angaran pemprov DKI baru mencapai 50 persen. Angka ini sudah mengkonfirmasi bila serapan angggaran di Pemprov DKI rendah.
"Ini kategorinya pemborosan anggaran," kata Trubus saat dikonfirmasi AKURAT.CO, Senin (6/10/2019).
Trubus menilai Gubernur [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anies][color=#f9a01b][b]Anies[/b][/color][/url] Baswedan sedang memberikan keistimewaan kepada tim khususnya ini.
Total puluhan miliar rupiah yang digelontorkan untuk [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] itu demi menyelesaikan 48 dokumen kerja. Bila dibagi rata maka satu dokumen yang dikerjakan membutuhkan dana sekitar Rp500 juta.
Padahal, masalah dokumen kerja ini, lanjut Trubus bisa diselesaikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anggaran][color=#f9a01b][b]Anggaran[/b][/color][/url] untuk tim khusus Gubernur ini, ujar Trubus semestinya diambil dari luar [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anggaran][color=#f9a01b][b]Anggaran[/b][/color][/url] Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang merupakan keringat masyarakat Jakarta.
Tak masalah, anggaran [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] dimasukan ke dalam anggaran operasional Gubernur, mengingat saat ini [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anies][color=#f9a01b][b]Anies[/b][/color][/url] bekerja sendiri tanpa wakil gubernur sehingga dana operasionalnya tentu sangat besar.
"Nah [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] ini kan isinya bekas tim sukses ([url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anies][color=#f9a01b][b]Anies[/b][/color][/url] Baswedan) pada Pilkada 2017. Kenapa gubernur kok tetap dianggarkan tersendiri gitu loh, tidak mau dimasukan dibiaya operasional gubernur. Kalau itu misalnya dimasukan anggaran operasional gubernur kan sebenarnya juga cukup memadai karena gubernur sekarangkan enggak ada wakilnya," ucapnya.
Gubernur [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anies][color=#f9a01b][b]Anies[/b][/color][/url] Baswedan, menyakal adanya kenaikan anggaran [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url], namun Kepala Bappeda DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan malah membenarkan kenaikan anggaran tersebut.
Ia menyebut, kenaikan usulan anggaran itu untuk menyesuaikan gaji anggota [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] berdasarkan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, serta antisipasi penambahan jumlah anggota.
Menurut Trubus, anggaran puluhan miliar ini sebaiknya digunakan untuk kepentingan masyarakat Jakarta yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung.
Misalnya untuk pengadaan air bersih di musim kemarau ini atau untuk pengadaan toilet bagi warga Tanjung Duren Utara, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat yang belakangan menjadi sorotan setelah diketahui masih mempraktikkan buang air besar (BAB) sembarangan karena tidak memiliki jamban.
"Kinerja dari [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] ini hanya dokumen, sementara anggaranya sendiri dari APBD yang dari uang masyarakat sementara fungsi terhadap masyarakat sendiri enggak ada. Masyarakat dapat apa dari itu?," Ujarnya.
Selain angaran [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=TGUPP][color=#f9a01b][b]TGUPP[/b][/color][/url] yang meroket naik, dalam APBD-P 2019 ini ditemui pula pengadaaan anggaran yang menyita perhatian publik, lantaran terlalu fantastis seperti pengadaan anti virus yang mencapai Rp12 miliar dan anggaran renonvasi rumah dinas Gubernur yang mencapai Rp 2 miliar.
"[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Anggaran][color=#f9a01b][b]Anggaran[/b][/color][/url]nya sampai Rp 12 M itu yang menjadi pertanyaan. Ini juga kategori pemborosan anggaran. Ini engggak ada kejalesan dan enggak masuk akal. Kemudian mengenai revitalisasi rumah dinas, ini dulu diajukan berkali - kali tapi ditolak, karena gini bangunan untuk rumah ini masih bagus. Tahun lalu kan tiba - tiba dipasang lift," pungkas Trubus.[]






[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-797709-read-anggaran-tgupp-membengkak-pemborosan-ala-pemprov-dki]
[b][color=#005dc2][size=5]Sumber[/size][/color][/b][/url]