source: indosport.com

Sepakbola selalu kalah dan bulutangkis selalu menang. Itulah gambaran umum olahraga Indonesia selama ini. Kekalahan tentu tidak selalu datang dari faktor internal seperti pemain, atlit ataupun supporternya. Namun bisa juga dari faktor eksternal seperti kementrian olahraganya, infrastruktur/fasilitas yang digunakan untuk berlatih atau kualitas kita yang sudah tertinggal jauh.

Dalam segi pemain, kita mungkin bisa membandingkan antara bulutangkis dan sepakbola. Mayoritas pemain bulutangkis berasal dari klub besar seperti PB Djarum yang sudah berkali-kali melahirkan atlit-atlit bulutangkis dunia. Sedangkan pemain sepakbola diambil dari klub-klub sepakbola yang sering mengikuti liga.

source: hipwee.com

Hanya saja yang ane tau, kalo klub PB Djarum memulai pelatihan sejak dini, sedangkan klub sepak bola tidak ada yang memulai latihan sejak dini. Makanya itu, hanya klub PB Djarum yang kena semprot KPAI karena dianggap mengeksploitasi anak. Padahal kalo dilihat lebih dalam, itu bukanlah mengeksploitasi tapi melatih dengan giat. Karena eksploitasi berarti memaksa anak tersebut untuk bekerja dan mendapat uang. Sedangkan PB Djarum membuka audisi dan mempersilahkan anak-anak yang ingin menjadi atlit untuk berlatih.

Seharusnya pemerintah membuka klub-klub sekelas PB Djarum untuk cabang olahraga lainnya. Karena pembuatan klub seperti ini tentu perlu biaya dan perlu waktu. Sehingga sulit bagi perusahaan swasta untuk mengikuti langkah PB Djarum. Jadi satu-satunya yang harus diandalkan untuk membangun klub seperti ini adalah pemerintah.

source: jatim.antaranews.com

Ane rasa atlit yang dilatih dari kecil akan lebih bagus dibanding dilatih ketika sudah dewasa. Karena ketika masih kecil  mereka lebih mudah dituntun dan diatur dibanding ketika mereka sudah dewasa. Karena saat sudah dewasa, mereka merasa punya caranya sendiri dan merasa apa yang mereka lakukan sudah benar.

Pengembangan atlit sejak dini kalo ga salah juga dilakukan oleh negara Cina. Disana para atlit memang dididik sejak kecil. Dan negara mensupport segala hal yang berkaitan dengan hidupnya ketika mereka dilatih. Itulah alasannya kenapa Cina selalu meraih gelar juara dalam perlombaan dunia.

Tapi kembali lagi ke biaya. Ane rasa masih butuh waktu lama untuk mempersiapkan itu. Karena masih banyaknya kemiskinan dan banyak yang harus disubsidi pemerintah, sehingga pemerintah pasti memfokuskan anggaran kedua hal itu lebih dulu. Tapi setidaknya pemerintah bisa mulai mencicil seluruh fasilitas yang diperlukan oleh atlit.

source: Pemikiran pribadi